Tuhan Membusuk, Kegagalan Pendidikan di UIN Surabaya?

Meski berdalih yang membusuk itu maksudnya bukan Tuhan, namun kecaman bagi pengusung spanduk ‘Tuhan Membusuk’ terus berdatangan termasuk dari Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto.
 
“Menurut saya tidak bisa dimaknai lain, selain maksud mereka adalah ya Tuhan itu yang membusuk. Karena itu, ini sangat jelas menunjukkan kegagalan pendidikan yang terjadi di sana,” ungkapnya kepada mediaumat.com sesaat sebelum mengisi talkshow, Rabu (3/9) di Gedung Juang 45, Cikini, Jakarta Pusat.

Menurutnya, yang dilakukan panitia ospek Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Surabaya merupakan kegenitan yang sudah kebablasan. Perlu dipertanyakan secara mendasar apa hasil pendidikan di kampus itu kalau melahirkan orang-orang yang seperti ini. Jadi ini tidak mencerminkan apa pun. “Intelektual tidak, kreativitas tidak, yang ada justru kekurangajaran!” tegasnya.

Bila mereka bermaksud berupaya melakukan deradikalisasi dengan menulis Tuhan Membusuk; Rekonstruksi Fundamentalisme menuju Islam Kosmompilitan, menurut Ismail, justru itu menunjukkan radikalisme dengan gaya lain.

“Jadi alih-alih dia ingin menunjukkan deradikalisasi, tetapi justru dia mempertontonkan radikalisme dalam bentuk lain. Radikalisme dalam bentuk yang ngenye, menghina, melecehkan Tuhan!” ungkapnya. (mediaumat.com, /9/2014)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers