Voa-Khilafah.tk - Upaya Amerika untuk membajak revolusi Islam di Suriah semakin jelas. Koalisi Nasional Suriah (Syrian National Coalitiion-SNC) yang dibentuk Amerika Serikat akhirnya memilih Ghassan Hitto, penduduk Texas, sebagai Perdana Menteri versi oposisi Suriah. Sama seperti SNC, Ghassan Hitto merupakan kepanjangan tangan kepentingan Amerika di Suriah.
Nasib Assad yang diujung tanduk, sementara para mujahidin semakin meraih kemenangan membuat Amerika harus bergegas membentuk pemerintahan sementara ala Amerika. Keinginan rakyat Suriah dan para mujahidin untuk membentuk Khilafah Islam pasca tumbangnya Asad sangat mengkhawatirkan Amerika dan sekutu Baratnya. Apalagi para mujahidin yang mendapatkan hati di tengan masyarakat Suriah dengan tegas menolak negara demokrasi tawaran Amerika, meskipun dibawakan oleh pemimpin-pemimpin bayaran yang bertopeng gerakan Islam.
Sebagaimana yang dilansir Kompas online (20/3) Ghassan Hitto (kiri), eksekutif perusahaan teknologi informasi yang lama tinggal di Amerika Serikat, mendapat sambutan hangat anggota Koalisi Nasional (NC) Suriah setelah terpilih sebagai perdana menteri wilayah Suriah yang dikuasai oposisi dalam sidang NC di Istanbul, Turki, Selasa (19/3) dini hari.
Amerika Serikat, pada Selasa, menyambut terpilihnya Ghassan Hitto, penduduk Texas, sebagai Perdana Menteri versi pemberontak Suriah. Washington berharap Ghassan dapat memupuk “persatuan dan hubungan erat di antara kalangan oposisi”.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, kepada wartawan menyatakan, pejabat AS mengetahui dan menghormati Ghassan Hitto dari kiprahnya dengan koalisi Suriah dalam menjalankan upaya kemanusiaan di Suriah.
Dengan “alasan pribadi”, Nuland menolak untuk membenarkan bahwa Hitto merupakan seorang warga negara AS. Nuland hanya mengatakan bahwa Hitto tinggal di Texas selama 25 tahun dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Purdue, Indiana.
“Ia (Hitto) adalah sosok yang sangat berhasil di Texas dalam menjalankan upaya di bidang kemanusiaan bagi rakyat di negara asalnya,” kata Nuland.
“Kami tahu tentang dia ketika ia kembali ke Turki dan mulai memimpin upaya bantuan langsung terhadap oposisi Suriah, serta baru-baru ini memimpin bantuan koalisi,” katanya.
Hitto terpilih sebagai Perdana Menteri pada Selasa dini hari oleh mayoritas anggota Koalisi Nasional, yang sebelumnya melakukan pertemuan selama berjam-jam di Istanbul.
Tokoh berusia 50 tahun itu akan bertugas membentuk pemerintahan sementara yang akan berpusat di wilayah yang dikuasai pemberontak di Suriah.
Pemilihan PM tersebut berlangsung dua bulan setelah ketua koalisi Ahmad Moaz al-Khatib mengajukan pembicaraan dengan para pejabat pemerintah dengan menetapkan sejumlah syarat, termasuk pembebasan bagi 160.000 tahanan.
Dalam pidato pertamanya, Hitto mengatakan bahwa ia tidak akan membuka dialog dengan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Berkaitan dengan pemerintahan sementara ini, Hizbut Tahrir dalam nasyaroh-nya (1 Jumadil Ula 1434 H/13 Maet 2013 M) telah memperingatkan rakyat Suriah agar tidak menerima pemerintahan sementa bentukan Amerika Serikat. “Wahai Warga Syam: Amerika Menyiapkan Pemerintahan Transisi Beracun,Maka Jangan Anda Terima di Negeri Anda Amerika Juga Meningkatkan Pembantaiannya agar Anda Menerima Pemerintahan Transisi, Maka Balaslah Tipu daya Mereka dan Tolonglah Allah Niscaya Allah Menolong Anda dan Meneguhkan Kedudukan Anda,” demikian seruan Hizbut Tahrir.
Dalam penutup nasyrohnya HT kembali mengingatkan : Wahai orang-orang revolusioner di bumi Syam: di depan Anda tidak ada jalan ketiga. Jika Anda berjanji untukmenolong Allah, dan bersumpah di hadapan-Nya untuk tetap teguh di atas kebenaran yang agung, maka Anda akan bahagia di dunia dan akhirat. Negara-negara imperialis kafir akan kalah dan antek-antek pengkhianat akan terkubur. Darah suci yang ditumpahkan dan pengorbanan agung yang dicurahkan akan menyebut Anda dengan kebaikan… Adapun jika Anda tidak melakukannya dan Anda terima boneka Amerika, pemerintahan transisi yang akan membentuk negara republik sekuler sipil demokrasi, maka darah-darah Anda akan mengadukan Anda kepada Penciptanya dan Anda akan menjadi:
﴿كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا﴾
seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali(TQS an-Nahl [16]: 92)!
Dan sungguh kami berharap Anda tidak menjadi seperti itu, dan Allah melindungi orang-orang shalih.
﴿إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ﴾
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. (TQS Qaf [50]: 37)
Ingatlah, bukankah kami telah menyampaikan. Ya Allah saksikanlah. Ingatlah, bukankah kami telah menyampaikan. Ya Allah saksikanlah. Ingatlah, bukankah kami telah menyampaikan. Ya Allah saksikanlah.” (AF/hti/voa-khilafah.tk)