PKS dan HTI berdiri bersama dalam tujuan Khilafah Islam

Voa-Khilafah.com - “Islam harus diperjuangkan melalui kekuasaan, termasuk bagaimana harus memperjuangkan tegaknya sistem Khilafah". 
(Dadang Ruchyana, Sekretaris Umum DPD PKS Kota Bogor).







“Saya sangat setuju dengan Khilafah. Jika seluruh umat Islam bersatu, maka kita akan menjadi sangat kuat." (H. Adih Amin, Lc., MA, anggota DPD PKS Bekasi). 





Ketua DSW PKS Sumut, M. Yusuf Fahmi menyampaikan bahwa Khilafah adalah harga mati, karena itu dalam perjuangan dakwah semua elemen ummat Islam harusnya menjadi pemain bukan sekedar penonton. Sedangkan Ketua DPW PKS Sumut, Muhammad Hafez, menyampaikan bahwa HTI adalah saudara kandung PKS dalam dakwah. Beliau juga menegaskan bahwa runtuhnya Khilafah sebagai kepemimpinan Islam Internasional sering dijadikan motivasi bagi kader-kader PKS dalam berdakwah. Oleh karena itu, menurut Ketua Bidang Pembangunan Ummat PKS Sumut, Surianda Lubis, kerinduan akan kebangkitan Islam adalah aspirasi ummat Islam yang merupakan lahan subur untuk tegaknya syariah.




Anis Byarwati (Ketua DPP PKS Bidang Perempuan) menyatakan bahwa Khilafah Islamiyah adalah cita-cita luhur umat Islam yang patut diperjuangkan. Dengannya semua masalah umat bisa diselesaikan tuntas dan peradaban Islam yang mulia mampu diwujudkan. Karenanya, kedua belah pihak (PKS dan MHTI) sepakat untuk sama-sama memperjuangkan Syariah Islam untuk kepentingan umat , meskipun ada berbedaan dalam masalah metode namun bisa saling memahami.




Ustadz Mulyadi, S.Pd., (mantan Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera Riau) menyatakan bahwa Demokrasi Sistem Kufur. Beliau juga menyatakan bahwa perjuangan dakwah Islam ini adalah milik Allah SWT, oleh karena itu sepatutnya menggunakan cara-cara dan manhaj yang diridhoi Allah SWT dan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Pengemban dakwah jangan sampai menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang mulia. Sudah saatnya kita secara terang-terangan, ikhlas dan sungguh-sungguh menyatakan urgensi penegakan syariah dan khilafah.




Khilafah dalam bahasa Imam Asy Syahid Hasan Al Banna adalah sebuah Ustadziyyatul ‘alam. Sebuah guru peradaban semesta. Kita tidak perlu lagi mengambil contoh dari peradaban barat romawi atau peradapan timur Persia. Tapi Islam lah yang menjadi sebuah peradaban besar yang akan menjadi kiblat utama dan rujukan bagi seluruh peradaban dunia. Dan sekarang tugas kita adalah bagaimana sebuah peradaban besar itu mampu terbit dan mengguncang zaman. (Ardhianto Murcahya, S.Psi).




Semua gerakan Islam meyakini bahwa penegakan khilafah adalah penting. Demikian menurut Ketua Fraksi PKS DPR, Mahfudz Sidik. “Konsep khilafah ini adalah salah satu format kepemimpinan Islam yang bersifat alamiyah (global-red). Khilafah adalah perwujudan konsep Islam yang memiliki misi rahmatan lil ‘alamin. Selain secara historis Rasulullah dan para penerusnya juga telah melakukan eksistensi dakwah tentang Islam, karena itu Islam tersebar di hampir seluruh wilayah dunia. Saya kira ini bukan hanya warisan sejarah tapi juga bagian dari prinsip alamiyah dari ajaran dan misi Islam, " jelas Mahfudz.

PKS kini dalam tahapan Ishlahul Hukumat dari 6 tahapan IQOMATUL KHILAFAH menuju USTADZIATUL 'ALAM (menjadi soko guru/penguasa dunia). Tahap ke enam adalah USTADZIATUL 'ALAM menjadi soko guru dunia dg kembali tegaknya sistem KHILAFAH ALA MINHAJIN NUBUWAH, kekhilafahan yg berdasarkan metode kenabian.

Adanya kepemimpinan (imamah/khilafah) adalah ijma kaum muslimin. Berkenaan dengan hal ini Ibnu Khaldun berkata: “Jabatan imam ini wajib ditegakkan. Kewajibannya di dalam hukum Islam dikenal sebagai ijma para sahabat dan tabi’in. Para sahabat Rasulullah, ketika Rasulullah SAW meninggal dunia, bersegera memilih penggantinya dan membaiat Abu Bakar sebagai Khalifah dan menyerahkan segala urusan ummat kepadanya. Demikianlah, sampai kapan pun, setelah itu, manusia tidak boleh dibiarkan kacau tanpa adanya imam. Ini menegaskan keijma’an kaum Muslimin dalam persoalan mengangkat Imam”. (PKS Sudan)

NB :
1. Kepada para komentator, mohon berikan komentar yang menyejukkan, sehingga PKS dan HTI bisa bersama-bersama mendakwahkan Islam. Bekerjasama untuk hal yang sama-sama disepakati, dan saling menghormati dalam perbedaan pendapat.

2. Saya tidak menandai (tag) satupun akun FB siapapun.Tapi kalau ada, itu dari rekan-rekan yang minta izin menandai, kemudian saya izinkan.

3. Note ini sekaligus sebagai konfirmasi jika ada orang/akun yang "ngaku-ngaku" kader PKS tapi menyerang ide Khilafah. Maka menurut saya, dia itu kalau nggak "kader gadungan", ya "provokator" yang memang berniat memecah-belah umat. Atau, kader PKS baru gabung sehingga mungkin ngaji-nya masih kurang ;). Atau, kader non-muslim.....

4. Dimohon tidak menyebut istilah "kader PKS" dan "kader HTI" jika menuduh dengan tuduhan negatif. Karena itu termasuk generalisir yang tidak tepat. Silakan sebut secara jelas saja siapa yang dimaksud (sehingga spesifik). Misalnya mengatakan : kader HTI memfitnah PKS, atau sebaliknya kader PKS memfitnah HTI. Itu termasuk generalisasi yang tidak tepat. Sebut saja siapa orangnya kalau ada. Karena bisa jadi klaim/tuduhan itu didasarkan "hanya pada akun FB yang dikira milik kader PKS/HTI". Padahal, belum tentu. Saya temukan banyak sekali akun FB yg "sok HTI" atau "sok PKS", tapi kemungkinan besar itu hanya "sok" saja. Niatnya bisa jadi untuk pencitraburukan atau mengadu domba. 

Bahan bacaan :

(fb.farid ma'ruf-dpd 1 hti diy/voa-khilafah.com)

25 komentar

Bagaimana menjungkir balik logika yang tidak bertemu seperti ini ???

PKS ikut sistem PEMILU yang bercita cita mendirikan Khilafah yang menghapus pemilu .....

Sulit dimengerti !!!

Dalam Islam, pemilu itu diperbolehkan. Termasuk salah satu cara untuk memilih khalifah bisa dengan menggunakan pemilu. Yang tidak diperbolehkan adalah mengambil demokerasi. Karena dalam sistem demokerasi, pengambilan sebuah hukum didasarkan pada suara manusia. Suara rakyat = suara Tuhan! Dalam Islam, hanya hukum dan aturan Tuhan yang layak diambil sebagai sumber hukum. Sementara manusia diperintahkan tunduk dan patuh kepada aturan dan UU-Nya. Jadi, khilafah tidak menghapus Pemilu, tapi menghapus sistem demokerasi untuk diganti dengan syariah Islam.

wahhh berdiri bersama nih hehehe

PKS dan HTI akhirnya bersatu deh hehehe

Islam bersatu tegakkan khilafah,,,tak bisa dikalahkan....

seharusnya dari dulu media HTI seperti ini..
jng memfitnah PKS terus..
Apakah ini model permintaan Maaf HTI ke PKS???

"Dalam Islam, pemilu itu diperbolehkan. Termasuk salah satu cara untuk memilih khalifah bisa dengan menggunakan pemilu. Yang tidak diperbolehkan adalah mengambil demokerasi"

Wong2 iki ngomong khilafah, trus bedane opo karo demokrasi? lek ujung2e milihe RI-1 nggawe pemilu, sajane sistem khilafah iku piye??opo keuntungane?trus opo yakin sing dipilih iku iso nyejahterano kawulo?

Semoga kebersamaan ini membawa keberkahan Dunia & Akhirat, Amien ...

Kombinasi yang pas untuk menegakkan khilafah,
Gunakan Demokrasi untuk meneggakkan khilafah, mengapa tidak? bgmana caranya? perbanyak aktivis Islam di parlemen. Suara Islam akan terwakili Insya Allah.

Ustadz Mulyadi, S.Pd., (mantan Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera Riau) menyatakan bahwa Demokrasi Sistem Kufur. Beliau juga menyatakan bahwa perjuangan dakwah Islam ini adalah milik Allah SWT, oleh karena itu sepatutnya menggunakan cara-cara dan manhaj yang diridhoi Allah SWT dan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Pengemban dakwah jangan sampai menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang mulia. Sudah saatnya kita secara terang-terangan, ikhlas dan sungguh-sungguh menyatakan urgensi penegakan syariah dan khilafah.

Baru kali ini saya membaca tulisan (web) HTI yg berpikiran jernih dan tidak memfitnah saudaranya sendiri yg hanya beda dalam cara perjuangan...

dua-duanya bisa sama2 mengarah kepada saling memfitnah kalau tidak berkomunikasi dengan mengedepankan persatuan ukhuwah syari'ah dan khilafah.

sesama kaum muslimin adalah saudara, sebenarnya saya juga tidak setuju dengan pembedaan antara harakah..tp kita juga berjuang bersama2 menegakkan kembali islam dalam bingkai khilafah dengan metode Rasulullah (metode yg shahih), maaf saya tetap gk setuju dengan demokrasi..setuju dengan pak Ustadz Mulyadi, S.Pd. bahwa demokrasi sistem kufur..
khilafah di depan mata, maka sungguh skrg mari bergerak..semoga inin menjadi awal yg baik untuk kita semua.

irma di Riau

Untuk Anda yang mengatakan bahwa HTI memfitnah saudaranya sendiri, tolong jika Anda muslim yang baik, tunjukkan buktinya. Jangan asal bicara. Terus terang saya aktivis HTI sering mengajak diskusi para aktivis Tarbiyah/PKS di kampus saya di UIN Jakarta tapi mereka banyak yang menghindar. Nah, apakah Anda akan menghindar juga dari memberikan bukti ucapan Anda yang mengatakan bahwa HTI memfitnah saudaranya? Tolong tunjukkan bukti jika Anda memang muslim yang baik.

kasus misbakhun bukan sumber dari hti tapi dari berita yang ada di media yaitu: http://music.okezone.com/read/2010/04/28/339/327063/tambang-duit-partai-pks-mati-matian-bela-misbakhun

dan sbg bentuk pertanggungjawaban atas berita yg berasal dari media tsb yang baru dikabarkan di kemudian hari misbakhun diputuskan tidak bersalah maka pihak website hti menghapusnya. mudah2an ini menjadi klarifikasi atas fitnahan bahwa hti memfitnah misbakhun, karena tidak hanya hti yang mendapatkan informasi dari media tsb, tp website hti alhamdulillah bertanggung jawab atas putusan pengadilan yang menyatakan.tidak bersalah sehingga admin website hti pun menghapus berita yang bersumber dari media pemberitaan nasional tsb. salam ukhuwah untuk tegaknya khilafah.

apakah bisa dijelaskan dalil ilmiahnya bahwa pemilu diperbolehkan dalam islam?

Sudah pilih metodenya yang masing-masing. Ga boleh saling menyalahkan metode mana yang benar. menurut saya HTI metode utk membangun khalifah benar dan begitu juga dengan PKS

bila trs memperdebatkan perbedaan ini terus maka akn sulit karena kita malah mempertebatkan prinsip masing-masing

irawan,g base. STEI HAMFARA delete 28 Maret 2013 pukul 13.12

kalau masalh metode dakwah, ya. harus punya konsistensi pendapat yang kuat, bukan mengatakan ini benar dan itu benar, karna metode dalam dakwah adalah hukum syara, berbeda dengan uslub ya. hanya saja yang menjadi masalah adalah sikap umat islam terhadap kewajiban menegakan syariah dalam bingkai khilafahj jangan sampai terjadi perbedaan paham wajib/tidak, nah ini kan masalah besar dan berbahaya . jangan sampai perdebatan metode dakwah terus merasa nggak sesuai kemudian tidak berjuang meneggakan khilafah, persepsi yang dibangun adalah khilafah itu wajib dan harus diperjuangkan sehingga umat tidak bingung tujuh keliling, apakah khilafah itu wajib atau tidak

Wajib bersatu. Mulailah membangun demi kejayaan Islam. :)

Artikel yang cukup menarik... Mohon pencerahan atas pertanyaan saya ini: Apakah khilafah benar-benar mampu mempersatukan ummat, sementara fakta sejarah membuktikan perpecahan ummat justru terjadi secara berkesinambungan selama tegaknya khilafah ini?

kegagalan jalan PKS sudah terbukti seperti gagal nya ikhwanul muslim...

IM di mesir dan FIS di al-jazair.. gagal semua..krn menggunakan sistem parlemen untuk menerapkan islam ingat! anggota PKS bkn keledai!! jgn jatuh ke lubang yang sama!! gunakanlah metode rasullulah untuk menerapkan islam.. klo bingung cari jama`ahh yang menggunakan metode tersebut.. jawaban nya ada di....HIZBUTTAHRIR!!

SAUDARA-SAUDARA!! CAMKAN INI DALAM PIKIRAN SAUDARa SEKALIAN!! metode nabi terbukti ampuh!! beliau tidak mencampurkan yg hak dan yang batil..tidak kah anda hafal surah al-kafirun? bacalah!! dan dalami makna nya!! sistem demokrasi bkn lah dari islam..menerapkan islam jg tidak mungkin dengan parlemen..krn mbah nya demokrasi pasti tidak akan terima penghancur nya ada di dalam pemerintahan nya dan dia akan menghilangkan anda dengan cara yang sangat tidak demokratis seperti berahir nya mursi.

mursi berakhir??? anda sudah melanggar hak Ilahi Rabb dengan mengatakan demikian. Istighfar saudaraku.
Kalau tidak mau/berani membela saudara seakidahnya untuk alasan apapun, minimal tidak mendukung pihak yang ingin menghancurkan Islam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers