Sadis, Tentara Perancis Penjajah Bunuh 3 Warga Sipil, Termasuk Perempuan Hamil


Sadis, begitulah para penjajah! Ketika nasionalisme memecah belah umat, kaum muslim terus menjadi korban kebuasan kaum kafir, tanpa sedikitk pun pertolongan dari saudara-saudaranya. Negara penjajah memasarkan ide-ide rusak yang seolah memukau, dan di belakangnya, mereka terang-terangan membunuhi kaum Muslim. 

Baru-baru ini dikabarkan tentara Prancis menembaki sebuah kendaraan sipil di daerah Kapisa, sebelah utara ibukota Afghanistan. Akibatnya, tiga warga sipil meninggal. Mereka adalah seorang anak-anak, wanita hamil dan seorang pria muda, di samping melukai tiga orang lainnya.

Juru bicara tentara Prancis di Kabul mengatakan bahwa insiden itu terjadi pada malam Selasa ketika pengemudi tidak menghentikan mobilnya pada saat mendekati para prajurit yang sedang berpatroli.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantor kepresidenan Afghanistan menjelaskan bahwa yang mejadi korban meninggal adalah anak-anak, wanita hamil dan seorang pria muda. Sementara tentara Prancis mengatakan bahwa seorang wanita dan dua pria juga terluka dalam insiden itu.

Presiden Afghanistan, Hamid Karzai yang tidak lebih dari jongos penjajah, hanya mengutuk serangan brutal tersebut. Lalu diam dan tak menggerakkan diri untuk melawan pasukan penjajah.

Dikatakan bahwa insiden itu terjadi ketika pasukan NATO menembaki sebuah mobil yang menuju ke arah mereka. Dan mereka berpikir bahwa mobil itu adalah mobil “bunuh diri”.

Kemudian, “Mereka pun menembaki mobil tersebut, dan membunuh seorang wanita hamil, seorang pria muda dan seorang anak-anak.” Dikatakan bahwa duta besar Prancis di Kabul telah menghubungi istana presiden untuk menyampaikan permintaan maaf secara resmi.

Dalam hal ini, pasukan pendudukan di Afghanistan mendapat kecaman keras karena tingginya jumlah korban sipil yang meninggal oleh tentara negara-negara anggota NATO.

Laporan PBB mengatakan bahwa pada pertengahan Juli ini, lebih dari 1.400 warga sipil meninggal di Afghanistan sejak awal tahun 2011. Dan jumlah ini naik 15% dibandingkan dengan semester pertama tahun 2010. Di mana tahun 2010 merupakan jatuhnya jumlah korban meninggal terbesar di pihak warga sipil Afghanistan .

PBB mengatakan bahwa pada pertengahan bulan ini telah terjadi peningkatan jumlah korban sipil Afghanistan yang meninggal akibat berbagai serangan yang dilancarkan oleh helikopter milik pasukan NATO.

Entah harus berapa banyak lagi, saudara-saudara kita yang harus melayang nyawanya oleh kebrutalan pasukan penjajah? Berapa banyak lagi anak-anak dan perempuan harus menjadi korban kebiadaban pasukan kafir penjajah? Berapa banyak lagi umat ini terus diam tanpa perlawanan?

Sudah saatnya, umat bangkit, termasuk para tentara Muslim yang tersebar di negeri-negeri Muslim. Saatnya kini, ikatan nasionalisme pemecah belah umat diporakporandakan dengan menggantinya oleh satu ikatan akidah, pemersatu umat. Khilafah menjadi solusi nyata untuk menyatukan kaum Muslim serta membebaskan negeri-negeri Muslim dari cengkraman penjajah. Insya Allah, semakin dekat! [m/islammemo/syabab.com/Voa-Khilafah]

Batu TV Malang: Khilafah Menyatukan Penentuan Awal dan Akhir Ramadhan


Malang, HTI Press. Detik-detik menjelang bulan suci Ramadlan 1432H DPD II HTI Malang mendapat kesempatan untuk mengisi dialog interaktif di sebuah stasiun TV swasta dikota Malang yaitu Batu TV. Stasiun Televisi yang terletak di perbukitan oro-oro ombo Batu ini menyiarkan secara langsung dialog interaktif dengan mengangkat tema yang sesuai dengan kebutuhan umat sekarang ini khususnya dalam menghadapi problematika mengawali dan mengakhiri Ramadhan yaitu Khilafah Menyatukan Penentuan Awal dan Akhir Ramadhan.
Siaran live ini berlangsung pada hari Rabu (27/7) mulai pukul 15.30 hingga pukul 16.30 WIB. Dialog dipandu oleh host Ahmad Adiasta serta mengahadirkan dua narasumber, pertama Ust. Mush’ab Abdurrahman selaku Ketua Lajnah Khusus Ulama DPD II HTI Malang dan Ust. Ahmad sugiarto,S.Si selaku ahli falak DPD II HTI Malang.

Kesempatan pertama ust. Mush’ab Abdurrahman memaparkan tentang ironisnya umat islam yang berulang-ulang kali mengalami perbedaan dalam mengawali (berpuasa) dan mengakhiri Ramadhan (Idul Fitri). Padahal sejatinya ini tidak boleh terjadi. Kesatuan dalam mengawali dan mengakhiri Ramadlan adalah penting disamping wajib. Ada beberapa alasan yang dikemukakan beliau diantaranya,puasa Ramadhan hukumnya fardhu artinya apabila pada hari itu telah saatnya berpuasa namun karena berbeda ada sebagian yang belum berpuasa, maka hakikatnya ia telah meninggalkannya secara sengaja berarti ini adalah dosa,berpuasa pada Yaum Asy-Syakk (hari yang diragukan) adalah Haram, berpuasa di hari raya ‘Iedul Fitri adalah Haram dan terakhir terkait dengan kewajiban membayar zakat fitrah sebelum pelaksanaan sholat Iedul Fitri, apabila penentuan ini sampai berbeda maka akan mempengaruhi keabsahan zakat fitrah yang dikeluarkan. Oleh karenanya kesatuan dalam hal ini adalah sangat penting dan tidak boleh diremehkan.

Kemudian Ust. Sugiarto menambahkan alasan kenapa sampai terjadi perbedaan di kalangan umat Islam dalam mengawali dan mengakhiri Ramadhan. Ada dua faktor , pertama faktor metode dan kedua, faktor politis. Faktor metode berkaitan adanya perbedaan di kalangan umat Islam dalam memakai metode penentuan awal bulan Ramadhan ataupun Syawal. Ada dua metode yang dikenal di kalangan umat Islam yaitu metode Hisab (perhitungan falak astronomis), inipun masih dibagi lagi baik itu hisab hakiki maupun urfi dan metode ru’yah (melihat bulan sabit). Begitupula metode ru’yah al hilal juga mengalami perbedaan, ada yang berpatokan  pada ru’yah  lokal  (masih terbagi : Jarak Qashar sholat, patokan mathlak 24 Farsakh (120-133 km) , 8 bujur  dan wilayatul hukmi) dan ru’yah Global (satu ru’yah terlihat berlaku untuk seluruh negeri di belahan bumi manapun). Sebenarnya faktor yang penting untuk diperhatikan oleh umat islam yang menyebabkan dominasi perbedaan umat dalam mengawali dan mengakhiri ramadhan terletak pada faktor politis yaitu ketika umat islam hidup tidak memiliki institusi politik pemersatu uamt yaitu khilafah islamiyah, sehingga umat islam terpecah belah kedalam sekatan negara-negara yang berpegang pada emosi nasionalisme.

Ust.Mush’ab menegaskan bahwa oleh sebab itu, umat islam wajib memahami hakikat landasan syar’i mengawali dan mengakhiri Ramadhan. Setelah dilakukan pengkajian mendalam oleh Hizbut Tahrir dengan menggunakan metode kekuatan dalil beserta menyertakan pendapat jumhur ulama, ternyata satu-satunya metode yang wajib digunakan dalam menentukan awal bulan Ramadlan ataupun awal Syawal adalah dengan Metode Ru’yatul hilal, yaitu dengan melihat bulan sabit (hilal). Di dalam ilmu ushul terlihatnya hilal adalah sabab hukum (sebab dilaksanakannya suatu hukum) pelaksanaan puasa Ramadhan sekaligus mengakhirinya (iedul fithri). Rukyat ini harus bersifat Global (satu ru’yah berlaku untuk seluruh negeri lainya tanpa memperhatikan batas-batas negara).  Hal ini didasarkan pada banyakknya dalil syara’ yang menunjukkannya diantaranya:

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِينَ

Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah kalian karena melihatnya (hilal). Apabila pandangan kalian tersamar (terhalang), maka sempurnakanlah hitungan bulan Sya’ban menjadi 30 hari (HR. Bukhari no. 1776 dari Abu Hurairah).

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمِّيَ عَلَيْكُمْ الشَّهْرُ فَعُدُّوا ثَلَاثِينَ

Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah kalian karena melihatnya (hilal). Apabila pandangan kalian terhalang mendung, maka hitunglah tiga puluh hari (HR Muslim no.1810, dari Abu Hurairah ra.)

لاَ تَصُومُوا حَتَّى تَرَوْا الْهِلَالَ وَلَا تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ

Janganlah kalian puasa hingga melihat hilal, jangan pula kalian berbuka hingga melihatnya, jika kalian terhalangi awan, maka sempurnakanlah hitungannya menjadi tiga puluh hari (HR. Bukhari no. 1773, Muslim no. 1795, al-Nasai no. 2093; dari Abdullah bin Umar ra.).

Semua perintah dalam hadits tersebut berbentuk umum. Hal itu terlihat seruan hadits-hadits itu yang menggunakan kata shûmû dan afthirû (yang menggunakan dhamîr jamâ’ah, berupa wâwu jamâ’ah). Pihak yang diseru oleh hadits tersebut seluruh kaum Muslim. Karena berbentuk umum, maka seruan hadits ini berlaku umum, tanpa ada perbedaan antara orang Syam dengan orang Hijaz, antara orang Indonesia dengan orang Irak, orang Mesir dengan Pakistan.

Demikian juga, kata  li ru’yatihi (karena melihatnya). Kata  ru’yah adalah isim jenis. Ketika isim jenis itu di-mudhaf-kan, termasuk kepada dhamîr (kata ganti), maka kata itu termasuk dalam shighah umum,   yang memberikan makna ru’yah siapa saja. Itu berarti, apabila sudah ada yang melihat hilal, siapa pun dia asalkan Muslim yang adil, maka kesaksian itu mewajibkan kepada yang lain untuk berbuka atau berpuasa. Terlihatnya hilal Ramadhan atau hilal Syawal oleh seorang Muslim di mana pun ia berada, maka ru’yah itu mewajibkan kepada seluruh kaum Muslim untuk berpuasa atau berbuka, tanpa terkecuali. Tidak peduli apakah ia tinggal di negeri dekat atau jauh dari tempat terjadinya ru’yah.

Lantas bagaimana dengan metode hisab? Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa metode hisab tidak memiliki landasan syar’i untuk menentapkan awal puasa dan awal syawal. Namun bukan berarti Islam menolak sama sekali ilmu hisab. Hanya saja hisab kita dudukkan sebagai alat bantu untuk memandu kapan dan di titik mana akan dilakukan ru’yatul hilal.

Terakhir disampaikan oleh ust. Mush’ab bahwa peristiwa ini memberi pelajaran besar bagi umat islam untuk bersegera mewujudkan institusi politik khilafah yang akan menyatukan seluruh potensi umat islam diseluruh dunia serta akan mampu menyatukan awal dan akhir ramadlan. Teknisnya sangat mudah. Khalifah nantinya akan menunjuk para muslimin ahli falak/astronomi diseluruh negeri islam untuk meru’yah ditempat-tempat dan waktu yang telah ditentukan. Rukyatul hilal ini akan disiarkan secara langsung baik melalui media televisi maupun teknologi internet. Apabila disuatu negeri berhasil melihat hilal, setelah dilakukan verifikasi data dan kesaksiannya, maka khalifah bisa langsung memerintahkan kepada seluruh umat islam bahwa saat itu juga secara bersamaan akan mengawali ataupun mengakhiri Ramadlan. Tentunya ini sangat luar biasa, kita akan kembali menyaksikan kebersamaan umat islam dalam mengawali Ramadlan dan ber Iedul Fitri secara serentak. Nampaklah kekuatan, izzah umat islam kembali muncul kepermukaan.  Kita merindukan saat itu tiba.(Kantor Humas DPD II HTI Malang/Voa-Khilafah)

“Pacaran itu budaya Nashrani...!”

KH.M.Shiddiq Al-Jawi
[D'Rise#10]Yang doyan nyari artikel islam di dunia maya boleh jadi nggak asing dengan nama Shiddiq al-Jawi. Dosen tetap STEI Hamfara Yogyakarta ini aktif menulis di berbagai media Islam. Apalagi kalo kita mampir ke webnya, http://khilafah1924.org, isinya mayoritas tulisan beliau yang mencerahkan. Dan Alhamdulillaah...kang Hafidz341 dapat kesempatan untuk ngobrol dengan beliau via email. Berikut petikannya. Monggo!

Tiap tahun remaja muslim banyak yang ngerayain Valentine Days. Padahal jelas-jelas bukan budaya Islam. Gimana menurut ustadz?
Menurut saya itu karena kita hidup dalam masyarakat sekuler. Yaitu masyarakat yang tak menggunakan hukum agama dalam mengatur urusan kehidupan. Masyarakat semacam ini sebenarnya hanya membebek masyarakat kafir penjajah, seperti AS dan Eropa. Agama hanya diamalkan secara sempit dan picik dalam urusan ibadah saja. Sedang soal budaya, pergaulan, apalagi politik, dianggap tak perlu diatur dengan agama. Maka, perayaan Valentine tak pernah surut, walaupun sudah banyak fatwa ulama yang mengharamkannya.
Sebagian remaja muslim ngerayain VD hanya sebatas makan malam, nonton bareng, nongkrong di cafe, berbagi hadiah, coklat, atau ngasih ucapan selamat. Kalo gitu gimana tadz?
Itu tetap tak boleh. Mengapa? Begini. Kita sudah tahu perayaan Valentine itu budaya Nashrani, bukan budaya Islami. Padahal umat Islam haram hukumnya mengikuti budaya kaum kafir. Sabda Nabi SAW,”Barangsiapa menyerupai suatu kaum (kafir) maka ia termasuk golongan mereka.” (HR Abu Dawud). Hadits ini berlaku umum, meliputi segala bentuk perayaan Valentine. Maka segala bentuk dan cara perayaan Valentine, hukumnya tetap haram, walaupun hanya sebatas ngasih ucapan selamat Valentine.
Dalam urusan cinta, remaja ngerasa penting untuk mengekspresikannya dengan pacaran. Menurut ustadz?
Pacaran itu budaya Nashrani, bukan budaya Islami. Karena dalam agama Nashrani, suami isteri itu tak boleh bercerai. Menurut ajaran Nashrani, “apa yang disatukan Tuhan tak boleh dipisahkan oleh manusia.” Maka wajar dalam masyarakat Nashrani muncul budaya pacaran. Tujuannya supaya calon suami isteri bisa saling mengenal sedalam-dalamnya dan seintim-intimnya, sehingga tak bercerai. Islam tak demikian. Islam menghalalkan cerai, sehingga apa yang disebut “pacaran” tak ada dan tak diperlukan dalam Islam. Cukup calon pasangan suami isteri saling mengenal secukupnya, dalam batas-batas yang dibolehkan syara’, misal kalau ngobrol berdua wajib disertai pihak ketiga yaitu mahram si wanita. Tak perlu jalan-jalan berdua, mojok, apalagi berciuman dan seterusnya. Jadi wajar di jaman Rasul tak ada budaya pacaran. Ekspresi cinta diungkapkan dengan khitbah (melamar), bukan pacaran.
Saya pernah buka web yang menjelaskan kalo pacaran diperbolehkan dalam islam. Emang bener tadz ada 'pacaran islami'?
Saya sudah membuka situs itu. Saya peringatkan, situs itu ngaco dan menjerumuskan. Karena hanya mendefiniskan pacaran secara sempit dalam arti “saling mengenal sebagai persiapan nikah”. Padahal faktanya, pacaran bukan hanya sebatas itu. Pacaran juga meliputi duduk berduaan (mojok), berciuman, berangkulan, petting, dan (nauzhu billah) termasuk berhubungan seks. Apakah semua ini dibolehkan? Tidak bukan? Jadi, meski mungkin situs itu niatnya baik, tapi ia telah mendefinisikan “pacaran” secara naif dan parsial, sehingga pembacanya dapat saja mengalami misleading (sesat dalam memahami).
Remaja sering jadi kambing hitam kalo udah ngomongin masalah remaja. Gimana dengan keluarga? Sekolah? Negara?
Remaja memang salah. Harus diakui, tak boleh diingkari. Namun bukan hanya mereka yang salah. Keluarga juga turut andil jika lemah pengawasannya. Sekolah juga salah, karena sekolah kita kan bagian sistem pendidikan sekuler yang anti agama tatkala agama hendak diterapkan dalam kehidupan bernegara dan bermasyakat. Apalagi negara, jelas sekali salahnya. Karena negara kita ini sekuler. Mencontek kafir penjajah. Anti agama. Agama dipenjara hanya dalam sektor sempit, yaitu ibadah.
Bagaimana Islam menyelesaikan masalah remaja?
Menurut saya harus ada penanganan pada 4 level. Pertama, pada level inidividu, remaja secara individu wajib dibina kepribadiannya agar menjadi invividu yang saleh. Caranya dengan ngaji. Kedua, level keluarga, yaitu keluarga wajib menanamkan nilai-nilai Islam dan mengawasi remaja secara ketat. Ketiga, level masyarakat, yaitu hendaknya di masyarakat tumbuh tradisi amar ma’ruf nahi mungkar. Kalau ada remaja yang pacaran, tak boleh didiamkan. Keempat, pada level negara, yakni negara wajib menerapkan syariah baik secara preventif atau kuratif untuk mengatasi masalah remaja. Misalnya larangan khalwat (berduaan), atau sanksi cambuk 100 kali bagi pezina yang belum nikah.
Apa masih mungkin lahir remaja berprestasi seperti Thariq bin Ziyad atau Muhammad al-Fatih, di masa sekarang ini?
Masih mungkin. Hanya saja, mengingat kita terpenjara dalam masyarakat sekuler, tentu hambatan dan kesulitannya cukup tinggi. Ibarat kita mau menebar benih padi, kita sekarang tak menebarnya di sawah yang cukup airnya, tapi di sawah yang sedang kekeringan. Masih tumbuh sih, tapi kendalanya memang tak ringan. Caranya, ngajilah dengan benar, sehingga Islam kita pahami sebagai ideologi. Setelah itu lakukan tafaqquh fiddien (pendalaman agama), dengan berguru kepada ulama-ulama yang terpercaya, atau mengkaji karya-karya mereka yang gemilang.
Terakhir, apa pesan ustadz untuk para pembaca D’Rise?
Jadilah kalian generasi pembebas, generasi yang berjuang untuk menegakkan syariah dan Khilafah. Hanya dengan syariah dan Khilafah sajalah, manusia akan terbebas dari penjara sekulerisme yang amat destruktif ini.[341/Voa-Khilafah]

Biodata
Nama                    : Muhammad Shiddiq Al-Jawi
T/TL                       : Grobogan (Jateng), 31 Mei 1969
Alamat                  : Jl Mangkuyudan 30 Yogyakarta
Status                   : Menikah, 1 isteri dengan 4 anak
Pekerjaan            : Dosen Tetap STEI Hamfara & Pimpinan Pondok Pesantren Hamfara Yogyakarta
Prestasi                : Juara III Siswa Teladan Tingkat SMA se Propinsi Jawa Tengah tahun 1988.
Jabatan di HTI    : Dewan Pimpinan Pusat HTI
Karya tulis           : 6 buku, di antaranya berjudul Malapetaka Akibat Hancurnya Khilafah, dan Aborsi Dalam Pandangan Hukum Islam
Gagasan Khilafah Sebelum Workshop Khilafah Sampai di Bumi Sakura

Gagasan Khilafah Sebelum Workshop Khilafah Sampai di Bumi Sakura

Siapa bilang ide khilafah itu ide utopis? Buktinya, gagasan ini dibicarakan secara khusus dalam sebuah workshop internasional di Jepang. Kalau tidak dapat diterapkan, tentu mereka tidak mau capek-capek mengangkat tema itu, yang notebene mungkin tidak terlalu urgen untuk konteks Jepang.
Ide  khilafah  terus  menjadi bahan  pembicaraan. Tidak hanya di kalangan Islam dan musuh-musuh Islam tapi juga di kalangan yang memiliki spirit intelektual dan rasionalitas.  Itulah  yang  terjadi  di Center for Interdisciplinary Study of Monotheistic Religions(Cismor) Doshisha  University,  Kyoto,  Jepang.  Mereka  menyelenggarakan workshop internasional dengan  tema  Islamic  World  and Globalization, Beyond the Nation State  the  Rise  of  New  Caliphate pada 12-13 Maret lalu di Universitas Doshisha.
Workshop  itu  menghadirkan  empat  pembicara  utama, yakni:  Dosen London School of Economics  Reza  Pankhurst dari Inggris; Professor di  l'École  des Hautes  Études  en  Sciences  Sociales;  Hamit  Bozarslan  dari Prancis; Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia  Ismail  Yusanto  dari Indonesia; dan Director the Alliance of Civilizations Institute in Ýstanbul Recep Senturk dari Turki.

Peluang dan Tantangan

Reza  menyatakan  bahwa membicarakan  Khilafah  berarti berbicara  mengenai  Islam  dan politik di tingkat global, sebagai suatu entitas global yang mempengaruhi  isu-isu  global.  “Ini adalah sebuah topik yang sangat provokatif   dan   panas,” lontarnya. Terlebih di tengah suasana menguatnya sentimen anti Islam di sejumlah negeri Barat.
Reza lalu mengurai khilafah dalam perspektif historis, mulai dari kemunculan Islam di Jazirah Arab,  pertumbuhan  dan  titik kemenangannya di tengah arus besar dua kekuatan Romawi dan Persia, serta masa kemunduran hingga  kejatuhannya  di  masa Khilafah Utsmani.
Selanjutnya  ia  mengungkap tentang adanya arus besar kesadaran  umat  tentang  perlunya sebuah negara global yang mampu mewujudkan persatuan umat dan membela kepentingan Islam.
Sedangkan Ismail menegaskan bahwa peluang berdirinya khilafah di Indonesia cukup besar. Peluang tersebut setidaknya ditunjukkan oleh lima hal.
Pertama, dukungan  umat Islam di Indonesia kepada Hizbut Tahrir yang semakin hari semakin besar. Dukungan ini terlihat dari hasil  berbagai  survei  tentang syariah,  khilafah,  dan  HTI  serta semakin meluasnya elemen masyarakat yang mendukung HTI.
“Hasil survei menunjukkan, perjuangan HTI yang ingin menegakkan  syariah  dan  khilafah, ternyata didukung oleh 65 persen responden, bahkan 12 persennya ingin berjuang bersama HTI!” ujarnya merujuk hasil survei SEM Institute 2010 yang menyurvei 1.220 responden secara acak di berbagai kalangan di 31 kota di Indonesia itu.
Kedua, eksistensi HTI yang semakin  besar  dan  dapat  berdakwah dengan aman di Indonesia. Ketiga, kepercayaan publik terhadap pemerintah atau negara Indonesia yang semakin merosot. Keempat, besarnya potensi  sumber  daya  manusia  dan kekayaan alam yang mencukupi untuk berdirinya khilafah.
Kelima, Indonesia mempunyai pengalaman sejarah pernah menerapkan syariah Islam dalam kekuasaan. “Sejak berdirinya Kesultanan Perlak (840 M) hingga runtuhnya  Kesultanan  Aceh (1903 M), berarti paling tidak di Aceh saja syariah Islam pernah hidup sekitar 1000 tahun,” ujarnya.
Tapi, lanjutnya, tantangan yang menghadang tegaknya Khilafah  di  Indonesia  juga  cukup besar. Secara umum tantangan tegaknya khilafah  di  Indonesia dapat  dikelompokkan  menjadi dua. Pertama, adanya penguasa yang  menjadi  agen  penjajah. Kedua,  diterapkannya  ideologi kapitalisme-sekuler.
Menghadapi tantangan ini, HTI  terus  melakukan  berbagai upaya. Selain menumbuhkan kesadaran politik (al-wa'yu al-siyasi) di tengah umat Islam, HTI terus melakukan  pertarungan  politik (al-kifah al-siyasi) untuk menentang  pengkhianatan  penguasa yang  menjadi  agen  penjajah serta melakukan adopsi kepentingan umat (tabanni mashalih al-ummah) untuk menerangkan kekeliruan kebijakan penguasa dan menjelaskan solusi alternatifnya menurut syariah Islam.
Harapannya,  umat  Islam menjadi  sadar  bahwa  musuh mereka bukanlah ide syariah atau khilafah,  melainkan  ideologi kapitalisme-sekuler yang saat ini
tengah  diterapkan  dan  makin nyata  kebobrokannya  itu.  “Dengan kesadaran itu, Insya Allah, mereka tergerak untuk berjuang bersama mewujudkan tegaknya khilafah,” harap Ismail.

Menepis Rasa Pesimis

Gagasan  khilafah  mendapat respon kritis, kalau tidak bisa disebut pesimis, dari dua pembicara lain. Recep mengakui bahwa khilafah  telah  membawa  dunia Islam berjaya di masa lalu. “Tapi usaha  mendirikan  kembali  institusi  itu  adalah  sebuah  usaha utopis mengingat kondisi dunia Islam saat ini yang sudah demikian beragam,” ujarnya.
Sementara  Hamit,  menyatakan tidak masalah kalau khilafah bisa berdiri. “Tapi apakah bisa menjamin bahwa ia bisa menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan manusia di dunia saat ini yang sudah demikian kompleks?” tanyanya.
Menjawab kedua pertanyaan  itu,  Ismail  pun  menegaskan ada empat faktor yang menjamin tegaknya khilafah.Pertama, adanya janji Allah (wa'dullah) bahwa Allah SWT akan memberi kekuasaan  di  muka  bumi  kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih.
Kedua, adanya kabar gembira dari Rasulullah SAW (busyra rasulillah)  bahwa  khilafah  yang mengikuti  jalan  kenabian  akan kembali lagi, setelah masa kekuasaan  diktator  (mulkan  jabariyatan) pada masa sekarang ini.
Ketiga,  adanya umat yang bangkit mendukung perjuangan penegakan khilafah, dan yang nantinya akan terus menjaga khilafah setelah berdirinya. Keempat, adanya  kelompok  yang ikhlas  berjuang,  beriman  pada janji  Allah  dan  membenarkan berita gembira Rasulullah SAW.
Adapun cara Islam merespon masalah adalah dengan mengembangkan  tradisi  ijtihad. “Ijtihad adalah tradisi ilmiah yang dimiliki kaum Muslim untuk menyelesaikan setiap permasalahan umat  sesuai  dengan  syariah Islam,” ujarnya. Sedangkan secara imani,  syariah  Islam  bersumber dari Allah SWT, Pencipta manusia dan yang  paling mengerti solusi yang paling baik bagi manusia.
Akhirnya  diskusi,  yang  dipandu oleh Prof Hassan Ko Nakata,  Pimpinan  Asosiasi  Muslim Jepang, berkembang bukan hanya pada masalah tentang mungkin tidaknya khilafah berdiri tapi juga menyangkut gagasan rinci dari  penerapan  syariah  di  berbagai  bidang  untuk  membuktikan  bahwa  khilafah  memang bisa  menyelesaikan  berbagai persoalan manusia.
Diskusi hangat pun terjadi di antara peserta yang Muslim. Sementara  mereka  yang  non Muslim, seperti kebanyakan profesor dari Doshisha University, juga dari NHK Jepang dan satu peserta dari Jerman, lebih banyak diam.
Meski demikian, Prof   Kohara,  Direktur  Cismor,  menyatakan  sangat  puas  dan  senang dengan  jalannya  diskusi.  “Ini semua akan memperkaya pengetahuan masyarakat Jepang, khususnya Cismor Doshisha University, mengenai gagasan khilafah,” ungkapnya.
Ia bahkan menyambut saran  dari  peserta  untuk  mengadakan  worskhop  lagi  tentang khilafah  tapi  dalam  perspektif perbandingan  dengan  sistem politik lain.[] joko prasetyo

Sekilas tentang Doshisha University


Doshisha University (Dôshisha Daigaku) adalah universitas swasta Kristen di Kyoto, Jepang. Memiliki lebih dari 23.500 mahasiswa, universitas ini termasuk salah satu universitas terbesar dan paling prestisius di Jepang.

Universitas ini berawal dari sekolah bahasa Inggris Doshisha Eigakkô yang didirikan tahun 1875 oleh Joseph Hardy Neesima, dan diubah bentuknya menjadi universitas pada tahun 1920. Universitas Doshisha adalah universitas pertama di Jepang yang menerima mahasiswa wanita pada tahun 1923.

Universitas ini dimiliki oleh Yayasan Pendidikan Doshisha yang juga mengelola berbagai jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, hingga riset pascadoktoral. Doshisha juga memiliki Universitas Putri Doshisha (Doshisha Women's College of Liberal Arts).

Universitas Doshisha kini telah berkembang menjadi 12 fakultas, 10 sekolah pascasarjana, dua sekolah pascasarjana independen, dan dua sekolah pascasarjana profesi. Dan sejak tahun 2003 mendirikan pusat studi interdisipliner mengenai agama tauhid (Center for Interdiciplinary Study of Mono- theism Religions/Cismor).[] wikipedia/joy
sumber : Mediaumat.com

Pernyataan Pers dari Kopenhagen: Tragedi Oslo - Seruan Untuk Introspeksi


Voa-Khilafah.Co.Cc - Tragedi Oslo meninggalkan kepada kita ketakutan yang besar. Gambar-gambar korban tak berdosa dari serangan bom di pusat kota Oslo dan pembantaian selanjutnya yang dilakukan  di Pulau Utøya jelas mengerikan. Kejutan itu menjadi lebih besar bagi banyak orang ketika pelakunya diketahui ternyata seorang warga Norwegia yang ada kaitannya dengan dengan kalangan sayap kanan. 

Sang pelaku, seorang simpatisan negara Israel- dan mantan anggota Partai Kemajuan Norwegia (Norway’s Progress Party), selanjutnya membenarkan kejahatannya itu  sebagai keinginan untuk menyelamatkan Norwegia dan Eropa Barat dari Kaum Muslim dan pengambilan alih pengaruh dan budaya Marxis. Perdebatan tentang tragedi itu kemudian menjadi hal yang tidak terduga dan menghasilkan tuntutan sah untuk melakukan introspeksi dari sebagian pendebat. Dalam hubungan ini kami menganggap penting untuk menunjukkan hal-hal berikut:
  • Keheranan bahwa pelakunya bukan Muslim jelas terungkap di media dan di antara para ahli, meskipun informasi statistik dari Europol menunjukkan bahwa hanya 6 dari “kegiatan terror” sejak tahun 1890 yang direncanakan atau dilakukan  yang dapat dikaitkan dengan Muslim! Dan menurut catatan resmi FBI hanya 6% dari “serangan teror” di dalam negeri Amerika antara tahun 1980 dan 2005 yang dilakukan oleh Muslim. Walaupun ada fakta-fakta seperti itu, media, para pendebat, para ahli dan terutama para politisi dan lembaga-lembaga keamanan tetap menajamkan fokusnya pada  apa yang disebut sebagai “teror Islam”. Karena itu, mayoritas kalangan negara-negara Barat dipenuhi anggapan atas ancaman overdimensi atau ilusi politik yang dibangun karena kehadiran Muslim di Barat sehingga menjadi ancaman keamanan! Sebaliknya, ancaman sebenarnya dari ekstremisme sayap kanan tidak pernah dinilai sangat mengkhawatirkan dalam agenda politik meskipun ada kecenderungan tumbuhnya kejahatan karena kebencian (hate-crimes) yang berasal dari lingkungan seperti ini dan peringatan yang jelas dari suatu perkembangan yang berbahaya, yang antara lain kita alami dari penembak jitu Malmo Swedia itu! Anomali ini bisa berasal dari kepentingan politik sebagai fokus serius pada ancaman dari ekstrimisme sayap kanan yang bisa melepaskan tanggung jawab para politisi atas fenomena ini karena hubungan yang jelas dengan retorika dan agenda para politisi itu, termasuk apa yang disebut Perang Melawan Terror dan kebijakan integrasi xenophobia.
  • Tragedi Oslo saat ini telah menyebabkan suatu kritik yang sah dari lingkungan sayap kanan nasionalis karena politik xenophobia dan retorika demagog yang mempromosikan Islamofobia dan ekstremisme sayap kanan. Tapi bisakah seseorang mengabaikan kenyataan bahwa kekuatan-kekuatan itu merupakan sebuah produk pada zaman mereka? Bisakah kita mengabaikan kenyataan bahwa kekuatan-kekuatan ini seringkali merupakan instrumen penting dalam “Perang Melawan Teror”? Kekuatan-kekuatan itu berkontribusi pada legitimasi kebijakan imigrasi xenofobia dan “Perang Melawan Teror”. Dan sejak tanggal 11 September 2001, sebagian pihak di dunia Barat telah membentuk kerja sama dengan sayap kanan dan kalangan nasionalis bahkan mendapat jaminan secara parlementer melalui banyak partai. Karena itu, sayap kanan partai nasionalis dipromosikan oleh kalangan politik yang mapan dan media dan retorika mereka dilegitimasi secara hukum dan bahkan secara moral. Dengan iklim xenofobia dan Islamophobia yang melahirkan Perang Melawan Teror, lahan subur bagi sayap kanan nasionalis telah tumbuh dan para ekstrimis sayap kanan mulai menyebar di Barat. Suatu pertumbuhan yang telah mendorong bahkan para politisi sayap kiri untuk meniru retorika para politisi sayap kanan untuk menarik simpati pemilih. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekstremisme sayap kanan tidak dapat dikurangi pada retorika kalangan nasionalis sayap kanan, terutama karena beberapa kalangan politik yang mapan, para pembuat opini utama dan media berbagi visi dan sikap yang sama dan menggunakan retorika demagog yang sama. (demagog = seseorang/sekelompok orang yang memanipulasi emosi public untuk mendapatkan kekuasaan atau popularitas-pent).
  • Tuntutan untuk melakukan introspeksi setelah tragedi Oslo-pada saat ini mendorong sebagian pihak pada upaya cuci tangan atau membebaskan para pembuat opini, media dan terutama kalangan politik yang merupakan sumber inspirasi ideologis bagi pelaku di balik tragedi Oslo-karena mereka menggambarkan kehadiran Muslim di Barat sebagai ancaman keamanan serta menggambarkan lawan-lawan mereka sebagai pengkhianat. Upaya menyedihkan itu terjadi antara lain dengan cara mengatakan bahwa tragedi tersebut sebagai karya seorang psikopat bermental gila dan menyatakan bahwa orang lain tidak dapat disalahkan karena kekejaman satu orang … Hal yang luar biasa adalah bahwa mereka bernyanyi dengan nada yang sama di balik upaya-upaya yang menyedihkan atas sejumlah orang yang tidak akan ragu untuk menimpakan seluruh masalah ini kepada dunia Islam dan Islam itu sendiri dikarenakan kekejaman seseorang terhadap warga sipil. Ini benar-benar waktu untuk melakukan kritik terhadap diri sendiri dan introspeksi!
  • Tanggal 11 September 11, 2001, merupakan hari yang melegitimasi apa yang dinamakan Perang Melawan Teror oleh serangan-serangan militer terhadap negara-negara Muslim serta beberapa serangan budaya terhadap Islam di mana olok-olok, ejekan dan demonisasi atas Islam menggantikan kritik yang tenang dan perdebatan yang layak yang dulu dilakukan. Tanggal 22 Juli 2011 menunjukkan semua kejelasan konsekuensi fatal dari Perang Melawan Teror yang telah menciptakan masyarakat yang terpolarisasi dan xenophobia (takut akan orang asing). Ketika serangan 11 September tidak bisa dibenarkan dan tidak proporsional yang bisa melegitimasi perang terhadap beberapa negara Islam dan serangan terhadap budaya Islam, maka tanggal 22 Juli 2011 menjadi tanggal yang sah dan konsisten untuk melegitimasi suatu benturan dengan retorika para penyerang Islamophobia dan agenda yang terpolarisasi dari politisi yang tidak bertanggung jawab!
  • Kami sangat berharap bahwa introspeksi yang berjalan mengarah kepada pengakuan fakta bahwa diperlukan perdebatan yang layak dalam rangka mempromosikan kerjasama yang baik antara semua kelompok keyakinan maupun pengakuan atas hak manusia untuk memiliki nilai dan keyakinan yang berbeda, belum lagi pengakuan demonisasi Islam dengan dalih kebebasan berbicara dan bahwa serangan militer dan budaya saat ini terhadap umat Islam berkontribusi pada iklim xenofobia. Pengakuan atas fakta-fakta itu sangat penting dalam rangka membangun kembali masyarakat yang toleran dan melawan ancaman ekstrimisme sayap kanan. Rakyat Norwegia saat ini harus membayar harga dari kebijakan pengecut dan gagal. Semua manusia yang waras harus bekerja sama untuk mengubah kebijakan ini sebelum merenggut korban lagi!
Chadi Freigeh
Media Perwakilan Hizbut Tahrir - Skandinavia
*) Dari Pernyataan Pers Chadi Freigeh Media Perwakilan Hizbut-Tahrir - Skandinavia di Kopenhagen, tertanggal 25 Sya’ban 1432 H /26 Juli 2011 M

Panji Rayatul Uqab di Tahrir Square, Jutaan Warga Mesir Tuntut Penerapan Syariah Islam


Subhanallah, ketika keinginan umat tak terbendung lagi, maka kedatangan Khilafah sebagai insitutusi pemersatu umat dan pelaksana syariah akan segera wujud secara nyata. Jutaan warga di Mesir, terutama di Tahrir Square, Kairo, Mesir, menyerukan penerapan Hukum Islam, Jumat, 30/07/2011. Jutaan orang meneriakkan yel-yel "Islamiyyah Islamiyyah" dan "Umat menginginkan hukum syariah Allah" (الشعب يريد تحكيم شرع الله).
Beberapa media merekam peristiwa besar untuk pertama kalinya, seruan penegakkan hukum syariah mendominasi di Tahrir Square, setelah lengsernya diktator Mubarak. Panji-panji ar-Royah, bendera Khilafah pun berkibar di Lapangan Square. 

Bukan hanya teriakan, beberapa poster-poster yang menunjukkan keinginan mereka menerapkan hukum Allah juga bertebaran di beberapa titik. Diantaranya, "Sesungguhnya hukum itu milik Allah", "Ya, untuk syariah Islam", termasuk ayat al-Quran seperti, "Apakah hukum jahiliyyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin".

Media-media Barat pun tak mampu menutupi realitas ini. CNN menulis judul "Islamis menggelar protes masif di Lapangan Mesir". Sekalipun media Barat ini berusaha menutupi sebagian realitas dan berusahan mengecilkannya, dengan menuliskan hanya puluhan ribu saja, namun gambar-gambar dan video yang disebarkan menunjukkan sekitar 6 juta warga tuntut syariah. Kerumunan orang menyampaikan pesan melalui poster, bendera, dan teriakkan: "Mesir akan kembali ke hukum syariah Islam! Liberal dan sekularis adalah musuh Allah! Solusinya adalah Islam!".

Jumat hari kemarin sangat berbeda dengan seruan-seruan di tempat yang sama yang masih samar pada bulan Februari, ketika jutaan orang mengambil alih Tahrir Square, menuntut Hosni Mubarak hengkang.

"Semua partai politik dan gerakan-gerakan Islam dan orang-orang di sini hari ini menyampaikan satu pesan: bahwa minoritas dengan suara keras tidak dapat memaksakan pendapat mereka pada mayoritas yang diam," kata Ahmed Mohammed.

Panji-panji Rayatul Uqob, panjinya Rasulullah Saw. sebagai panji Khilafah pun berkibar di beberapa titik lapangan Tahrir, Kairo Mesir. Bahkan, beberapa orang membawa bendera besar putih bertuliskan "Laa ilaaha illallh Muhammad Rasulullah".

Peristiwa ini, semakin menunjukkan kedekatan pertolongan Allah Swt melalui tegaknya Khilafah Islamiyyah, satu-satunya institusi saha pemersatu umat, dan pelaksana syariah. Ini juga memperlihatkan kekuatan umat untuk menerapkan syariah.

Kini, umat benar-benar sudah tidak takut lagi untuk menyerukan penerapan syariah. Umat kini berani mengatakan tuntutan mereka untuk menerapkan syariah Islamiyyah, setelah sebelumnya umat berani melawan para diktator.

Maka, sudah saatnya, kaum Muslim di seluruh penjuru dunia bersatu padu untuk kembali kepada tatanan syariah. Saatnya pula, para pemilik kekuatan (ahlul quwwah) melihat kekuatan umat untuk bersegera menolong para penyeru Khilafah. Kediktatoran di negeri-negeri Muslim akan segera berakhir, dan kemenang Islam dan kaum Muslim segera tiba. Insya Allah. [m/np/cnn/syabab.com/voa-khilafah]

Lihat Foto:


Pengumuman Tentang Hilal Ramadhan al-Mubarak Tahun 1432 H

Pengumuman Tentang Hilal Ramadhan al-Mubarak Tahun 1432 H

Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir
Tanggal : 30 Sya’ban 1432 H/30 Juli 2011
Tentang Hilal Ramadhan al-Mubarak tahun 1432 H

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.(QS al-Baqarah [2]: 185)

Segala puji hanya bagi Allah; shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah saw, kepada keluarga Beliau, para sahabat Beliau, orang yang loyal kepada Beliau serta mengikuti Beliau, menyusuri jalan Beliau dan menjadikan akidah Islamiyah sebagai asas pemikirannya, serta hukum-hukum syara’ sebagai standar bagi perbuatan-perbuatannya dan sumber bagi hukum-hukumnya. Amma ba’d.

Imam al-Bukhari telah mengeluarkan di dalam Shahihnya dari jalur Muhammad ibn Ziyad, ia berkata, “Aku pernah mendengar Abu Hurairah ra. Berkata: “Nabi saw bersabda” atau “Abul Qasim saw bersabda”:
«صومُوا لِرُؤْيَتِهِ وأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُـبِّيَ عليكُمْ فأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبانَ ثلاثين»
Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah kalian karena melihatnya, dan jika tertutup mendung maka genapkanlah bilangan Sya’ban menjadi tiga puluh hari.

Setelah mencari dan memonitor hilal Ramadhan malam ini, malam Ahad, maka hilal tidak terlihat dengan rukyat yang syar’i. Karena itu, besok Ahad adalah hari penggenapan bulan Sya’ban dan hari Senin (1 Agustus 2011) adalah hari pertama Ramadhan al-Mubarak

Bertepatan dengan itu, Amir Hizbut Tahrir, al-‘Alim ‘Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah hafizhahullah menyampaikan ucapan selamat kepada Anda dan seluruh anak-anak umat Islam yang mulia dengan datangnya bulan Ramadhan al-mubarak … Seraya memohon kepada Allah SWT agar memberikan karunia kepada kita di dalam bulan penuh penuh keutamaan yang diberkahi ini dengan karunia tegaknya agama Allah di atas muka bumi dan kembalinya kekuasaan umat yang telah dirampas; yaitu melalui tegaknya daulah al-Khilafah yang akan menghilangkan kezaliman dari orang-orang yang terzalimi, memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dan menerapkan syariah Allah seperti yang Dia sukai dan ridhai, sesungguhnya Dia adalah penolong dalam hal itu dan yang Maha Kuasa atasnya …

Begitu juga saya sampaikan kepada Anda semua ucapan selamat dari Direktur Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir dan seluruh aktifisnya, seraya memohon kepada Allah agar menjadikan kita termasuk orang-orang bertakwa, dengan bulan yang penuh keutamaan ini; dan agar menjadikan kita termasuk orang-orang yang menyaksikan malam Lailatul Qadar dan meraih pahalanya serta menghantarkan kita di hari Idul Fitri, sementara kita berada dalam kemuliaan, kekuatan dan kesentosaan … Allahumma amin.

Wahai Kaum Muslim di mana saja
Kami memohon kepada Allah SWT agar menerima puasa dan qiyamul lail, ruku’, sujud dan seluruh amal kita dan kaum muslim semuanya. Kami juga memohon kepada Allah agar mengantarkan Idul Fitri kepada Umat Islam dan Allah telah memuliakan Umat Islam dengan seorang Khalifah yang adil dan mendapat petunjuk; yang umat jadikannya pelindung dan berperang di belakangnya … memimpin umat dengan kitabullah dan sunnah Rasulullah saw … dan hal itu bagi Allah yang Maha Perkasa adalah mudah.

Wahai Kaum Muslim di mana saja
Sebagai penutup release temporer hari ini terkait dengan pencarian dan monitoring rukyat hilal bulan Ramadhan, kami ingin sampaikan agar menjadi perhatian Anda semua bahwa Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir telah menyiapkan program siaran khusus untuk Ramadhan, Kami memohon kepada Allah SWT akan kebaikan di dalamnya dan agar Anda semua menghabiskan waktu yang bermanfaat di dalam ketaatan kepada Allah SWT.
Semoga Allah menerima ketaatan kami dan Anda semua.

والسّلامُ عليكُمْ ورحمةُ اللهِ وبَرَكاتُه

Malam penggenapan bulan Sya’ban 1432 H
Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir
Al-mazraa P.O. Box 14-5010 Kolombia Center blok B lt.2 Beirut Lebanon
Telp. 009611307594
Hp. 0096171724043
www.hizb-ut-tahrir.info

Takut dengan Seruan Khilafah, Otoritas Sekuler Palestina Berusaha Kriminalkan Para Penyerunya



Voa-Khilafah.Co.Cc - Partai politik Islam global Hizbut Tahrir mengatakan hari Jumat bahwa Otoritas Palestina masih menindak kesar para anggotanya, menangkap 13 orang pada pekan terakhir. Juru bicara gerakan yang berjuang untuk menyatukan kaum Muslim di bawah naungan Khilafah ini mengatakan bahwa penangkapan terjadi setelah Partai mendistribusikan sebuah pernyataan pekan lalu di kota-kota dan desa-desa Tepi Barat.
Seperti dilansir kantor berita Ma'an News Agency, sembilan dari mereka yang ditangkap berasal dari distrik Jenin, tiga dari Ramalah dan satu orang di dekat Salfit.

Partai telah menyerukan pembebasan segera semua tahanan dan menyerukan untuk mengakhiri penindasan Otoritas Sekuler Palestina terhadap gerakan.

"Jelas bahwa otoritas tidak ingin mendengar suara selain dari suaranya dan bahwa mereka cenderung menyalahkan salah satu dari penentang  dan menggunakan pengadilan untuk melaksanakan keinginannya," sebuah pernyataan dari Hizbut Tahrir Palestina.

Hizbut Tahrir juga menegaskan bahwa segala bentuk tekanan yang dilakukan pihak Otoritas tidak akan mampu mencegah aktivitas politik untuk mendirikan kembali Khilafah.

Pada awal Juli 2011, pasukan keamanan sekuler Palestina memberlakukan larangan demonstrasi yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir dalam rangka menandai ke-90 runtuhnya Khilafah Islamiyah.

Pasukan robot sekuler Otoritas menangkap dua puluh dua anggota partai menyusul aksi demonstrasi. Bahkan, pihak keamanan melakukan pemukulan terhadap para syabab (pemuda Hibut Tahrir) dan melepaskan tembakan untuk membubarkan seruan penegakkan syariah dan khilafah tersebut.

Demikianlah, para penguasa agen Barat begitu ketakukan dengan dakwah seruan penegakkan Khilafah. Institusi pemersatu umat ini telah dianggap oleh para penguasa korup ibarat menjadi monster yang selalu menghantui mereka dan akan melenyapkan kekuasaan mereka. [m/mna/syabab.com]
Baca Juga:

Konferensi Khilafah di Amerika Serikat: Islam Gantikan Komunisme Sebagai Musuh Utama bagi AS



Voa-Khilafah.Co.Cc - Sebuah kelompok Islam radikal yang mengaku kehadirannya di hampir 50 negara begitu yakin dapat membantu membangun pemerintahan Muslim global atau Khilafah yang rancangan konstitusinya telah didistribusikan selama konferensi baru-baru ini di luar Chichago.
Demikian tulis Steven Emerson dalam situs www.algemeiner.com baru-baru ini menanggapi Konferensi Khilafah dengan tulisannya yang berjudul, "Hizb ut-Tahrir: Islam telah Menggantikan Komunisme sebagai Musuh Utama AS".

Ia melanjutkan bahwa seruan tersebut menyerukan hukuman mati bagi para murtadin, serta menciptakan sebuah departemen pemerintah yang didedikasikan untuk jihad.

Pada tanggal 26 Juni, Hizbut Tahrir mengumpulkan lebih dari 300 orang di sebuah ballroom Doubletree Hotel. Ia menulis bahwa HT merupakan gerakan internasional yang berjuang untuk mendirikan sebuah negara Islam global, Khilafah. Ia berusaha untuk menghubungkkan secara paksa organisasi yang anti kekerasan ini dengan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan HT.

Ia menulis lagi, bahwa dalam konferensi tersebut, para aktivis menggambarkan bahwa Islam sebagai satu-satunya kekuatan nyata di dunia berdiri di hadapan AS dan Barat. Reza Imam, yang menjabat sebagai Juru Bicara organisasi, mengatakan bahwa sekarang, dengan era Soviet Komunisme telah pergi, Barat dihadapkan dengan ancaman Islam.

"Dan mereka melihat kembalinya Islam," ia memperingatkan. "Dan ini, saudara-saudariku, mengguncang singgasana. Musuh Islam melihat munculnya kembali kebangkitan Islam, dan mereka mengetahui apa artinya dan mereka tahu apa artinya bagi kebijakan mereka," kata Imam.

Dalam konferensi tersebut, para aktivis HT mendistribusikan brosur-brosur yang merinci bagaimana negara Muslim tersebut diatur. Dokumen ini "untuk dipelajari oleh kaum Muslim saat mereka sedang bekerja untuk mendirikan Negara Islam yang akan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia," katanya.

Dokumen tersebut akan memerintah "Negara Islam di dunia Islam" dan tidak menargetkan pada masing-masing negara.

Pamflet, berjudul "Struktur Negara Khilafah: Pengantar Konstitusi," berisi grafik yang menggambarkan bagaimana pemerintah Khilafah akan berfungsi bersama dengan rancangan konstitusi.

Kelompok ini percaya bahwa revolusi tahun ini di Mesir, Tunisia, Libya, Yaman, Suriah dan negeri-negeri Muslim lainnya menawarkan kesempatan untuk membuang belenggu kolonialisme Barat.

"Tidak ada lagi orang Muslim yang takut dengan para rezim yang menindas mereka," membaca sebuah selebaran konferensi yang muncul di situs HT. "Apakah dunia Muslim akan membersihkan diri dari campur tangan kolonial Barat? Apakah peristiwa ini sebab penerapan Islam dan pembentukan Khilafah?"

Imam mengatakan bahwa bagi Barat, garis depan dalam perjuangan melawan Islam adalah memastikan bahwa "tiran" di dunia Islam tetap berkuasa. Pembicara menyebutkan diktator Suriah Bashar Assad, Libya Muammar Gaddafi, Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Kepala Staf Angkatan Darat Ashfaq Pervez Kayani sebagai contoh dari pemimpin Muslim yang harus diganti.

Tentara Pakistan mengumbukan bulan lalu bahwa mereka telah menangkap Brigadir Ali Khan dan empat mayor dalam penyelidikan infiltrasi Hizbut Tahrir dari militer di sana. Khan, ditugaskan ke Markas Besar Angkatan Darat di Rawalpindi, adalah pejabat paling senior militer Pakistan diketahui telah ditangkap karena dituduh terlibat dengan Hizbut Tahrir.

Dalam konferensi Hizbut Tahrir Amerika tersebut juga, para pembicara menyerang Presiden Obama sebagai musuh umat Islam. "Obama mengunjungi Timur Tengah dan penguasa kaum Muslim kami terburu-buru untuk berjabat tangan yang masih berdarah. Mereka mengirimkan tentara mereka untuk menari baginya," kata salah seorang pembicara. "Mereka menggelar karpet merah untuk menyambut takng jagal Irak".

Di bawah naungan Khilafah, kaum Muslim tidak akan dipaksa untuk "hidup di bawah "Syeikh Obama" atau Assad atau Erdogan dipercaya" tetapi di bawah kekuasaan Islam, seorang pembicara yang diidentifikasi sebagai Abu Atallah menyatakan.

Para penguasa Timur Tengah "dan tuan-tuannya di Barat" telah "terguncang hingga dalam," kata Reza Imam, menunjuk pada pernyataan mantan Presiden George W. Bush dan Donald Rumsfeld yang memperingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh pembentukan Khilafah.

"Mereka melihat kerja keras mereka yang dibatalkan," katanya. "Ini seperti kejadian, menakutkan bagi mereka, bahwa Muslim ingin bersatu di bawah Islam".

"Kriminal bagi mereka," kata Imam lanjutnya. "Dan inilah sebabnya singgasana mereka terguncang. Mereka diteror oleh hal ini, hanya kaum Muslim ingin menaati Allah".

Steven Emerson menulis bahwa HT berjuang untuk mendirikan kembali Khilafah yang telah hilang sejak Kekaisaran Ottoman dihapuskan oleh pemimpin Turki Kemal Ataturk pada tahun 1924.

Setelah itu, "masalah-masalah kita akan hilang dan kekuatan setan akan mundur," kata Abu Atallah dan menambahkan bahwa sekali lagi Khilafah didirikan, Masjid al-Aqsa di Yuressalem "akan diambil kembali dari tentara salibis (Israel)."

Para peserta menanggapi dengan antusias serangan atas AS dan mengutip tulisan dari penulis Patrick Buchanan mengambarkan Islam sebagai kekuasaan dan Barat menurun, pembicara berhenti sejenak dan lagi disambut dengan takbir. Para pembicara dan peserta serta merta meneriakkan "Allahu Akbar".

Sebab revolusi hari ini di dunia Arab, Barat "gemetar ketakutan, seperti yang seharusnya," kata salah seorang pembicara. "Peluru tidak cocok bagi kekuatan umat ini".
Demikianlah, Amerika Serikat sendiri tak mampu menghentikan seruan penegakkan Khilafah Islamiyyah di negerinya sendiri. Sungguh sangat memalukan bila di negeri kaum Muslim, para penguasa yang telah menjadi boneka Amerika malah berusaha menghentikan seruan Khilafah seperti di Pakistan dan Bangladesh.
Sungguh, semua upaya tak akan berhasil menghentikan seruan umat hingga Khilafah benar-benar menaungi dunia dan di saat itulah, Islam sebagai rahmat bagi semesta alam akan terbukti secara nyata. Insya Allah, semakin dekat. [m/f/z/algemeiner/hta/syabab.com]
Baca Juga:
Lihat Foto:
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!
  • Click to open image!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

SEPUTAR RAMADHAN

TSAQOFAH ISLAM

FIKIH

HADITS

TAFSIR AL QUR'AN

NAFSIYAH

HIKMAH

NASYID

HIZBUT TAHRIR INDONESIA

AL-ISLAM

DAKWAH

ULAMA

SEJARAH

DOWNLOAD

ARTIKEL