Penculikan Terus Berlanjut, Seorang Insinyur Aktivis HT Diculik Rezim Pakistan



Voa-Khilafah.Blogspot.com - Rezim diktator Pakistan benar-benar kebakaran jenggot menghadapi seruan lantang para pemuda Hizbut Tahrir yang telah berhasil mengungkap persekongkolan penguasa setempat yang telah menjualnya kepada Amerika.
Setelah menculik Wakil Juru Bicara Hizbut Tahrir di Pakistan Imran Yusufzai, pemerintah melanjutkan tindakan perampoknya, dengan menculik Hayan, seorang anggota Hizbut Tahrir dari Islamabad. 

Hayan Khan, seorang insinyur perangkat lunak dan aktivis Hizbut Tahrir berangkat ke kantornya pada hari Rabu, 13/07, ketika seorang tak dikenal mengendarai kendaraan mencegat mobilnya di PWD Colony, memecahkan kaca jendala mobilnya dan menyeretnya keluar.

Aktivis HT Ahmad mengatakan pada hari Rabu bahwa wakil Jubir HT Imran Yousufzai serta Hayan Khan dijemput oleh petugas badan intelijen.

Dia terkait apa yang disebut dengan 'penculikan" dari jajarannya bagi HT menuntut kepada Angkatan Darat untuk membersihkan "pengkhianat" dari jajarannya.

Dia memandang bawah para anggota HT yang menjadi korban karena mengangkat suara terhadap kehadiran AS di Pakistan. Dia telah menyerukan para tentara patriotik Pakistan  untuk maju dan memainkan peran mereka dalam pembentukan kembali Khilafah di negeri tersebut.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir menyatakan, "Hizbut Tahrir mengecam negara yang disponsori wewenang tinggi untuk menentang para anggotanya dan bahwa penculikan yang berlangsung pada kehendak Amerika tidak dapat menghentikan pembentukan kembali Khilafah di dunia."

Sebelumnya pada hari Selasa, Imran Yousufza, wakil juru bicara Hizbut Tahrir Pakistan, hilang, diculik saat berdiri di depan rumah seorang jurnalis.

Hizbut Tahrir menjadi perhatian publik di Pakistan, terutama setelah ditangkapnya petinggi militer oleh penguasa setempat karena keterkaitannya dengan gerakan yang menginginkan Khilafah tersebut. [m/thenations/syabab.com]
Baca Juga:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers