Inilah Rahasia Di Balik Ketidaktegasan Pemerintah terhadap Myanmar

Inilah Rahasia Di Balik Ketidaktegasan Pemerintah terhadap Myanmar

Voa-Khilafah.com - Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengecam pemerintah negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia yang berlindung dibalik politik non intervensi sehingga tidak mampu bersikap tegas dengan memutus semua hubungan dengan rezim bengis Myanmar.

“Kok malah prioritaskan hubungan dagang dengan Myanmar ketimbang lindungi Muslim Rohingya? Ini menegaskan pemerintah lebih prioritaskan melindungi kepentingan ekonominya dibanding melindungi kehidupan dan martabat manusia,” ujar Juru Bicara Muslimah HTI Iffah Ainur Rochmah saat konferensi pers, Jum’at (26/6) di Kantor DPP HTI, Crown Palace, Jakarta.

Menurut Iffah, politik non intervensi merupakan konsekuensi dari penerapan sistem kufur nasionalisme. “Sistem yang membelenggu tersebut membatasi bantuan terhadap saudara sesama Muslim sebatas bantuan kemanusiaan tanpa komitmen untuk melindungi, memberikan suaka dan kehidupan yang bermartabat selayaknya sebagai warga negara bagi mereka yang melarikan diri dari penganiayaan,” ungkapnya.

Padahal, lanjut Iffah, umat Islam di seluruh dunia adalah umat yang satu (ummatan wahidatan) yang harus bersatu dan tidak terpisah-pisah oleh jarak dan garis batas negara bangsa.

“Karena itu masalah dan penderitaan Muslim Rohingya sesugguhnya adalah masalah seluruh Muslim dan merupakan kewajiban seluruh Muslim untuk melindungi darah dan kehormatan serta memberikan kebutuhan mereka,” ujarnya kemudian mengutip hadits, “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain. Jadi dia seharusnya tidak menindas atau menyerahkannya kepada penindas. Dan siapa pun yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya.”

Jadi, mereka yang kerap dijuluki “Manusia Perahu” tersebut, tegas Iffah, merupakan bagian dari khairu ummah (umat terbaik/kaum Muslimin) yang sedang terombang-ambing di lautan tanpa negara.

Dalam acara yang dihadiri sekitar 50 guru, dosen, mubalighah, mahasiswa, birokrat dan tokoh masyarakat lainnya, Iffah juga menolak keyakinan bahwa masyarakat internasional akan dapat membantu mengatasi krisis ini.

Dengan tegas Iffah menyatakan ASEAN tidak akan mampu mengakhiri krisis Rohingya karena organisasi ini lebih sering bertindak sebagai alat kekuasaan pemerintah kolonial Barat untuk melanjutkan ambisi ekonomi mereka di kawasan ini. PBB juga terbukti telah gagal untuk melindungi kehidupan kaum Muslimin tertindas di Suriah, Palestina, Afrika Tengah dan tempat lain.

“Oleh karena itu, masyarakat internasional tidak bisa diharapkan untuk menghentikan penganiayaan, pertumpahan darah, dan penderitaan yang mengerikan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar,” ujar Iffah.

Dalam kesempatan tersebut, Iffah menegaskan bahwa penegakan khilafah berdasarkan metode kenabian merupakan satu-satunya solusi yang shahih untuk mengakhiri berbagai penindasan yang dihadapi Rohingya dan Muslim lainnya di seluruh dunia.

Menurutnya, khilafah adalah negara yang mewakili kepentingan sejati dari umat Islam dan Islam karena didasarkan pada hukum Allah SWT.

“Hanya negara khilafah yang akan membuka perbatasannya untuk semua Muslim yang dianiaya; memberikan mereka perlindungan, hak, dan rumah sebagai warga negara yang sama; serta tanpa ragu memobilisasi tentaranya untuk membela dan menyelamatkan orang-orang beriman yang tertindas di mana pun mereka berada,” pungkas Iffah. [] joko prasetyo

[hizbut-tahrir.or.id/ voa-khilafah.com]

Islam Adalah Eropa, Dan Eropa Adalah Islam

Islam Adalah Eropa, Dan Eropa Adalah Islam

Voa-Khilafah.com - Perwakilan Tinggi untuk Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mugherini mengatakan: “Islam memiliki tempat yang alami dalam masyarakat Eropa, dan itu dibuktikan dengan pengaruhnya yang jelas pada cara hidup kami. Jadi, Islam adalah Eropa, dan Eropa adalah Islam.”

Federica—seorang politisi Italia—mengatakan hal tersebut pada tanggal 24/06/2015, di sebuah Konferensi yang diselenggarakan di Brussels, tentang “Islam dan Eropa”, di mana ia menegaskan: “Islam telah menjadi salah satu model sekarang dan masa depan Eropa yang paling menonjol. Dan ini adalah fakta yang jelas. Sehingga kami tidak boleh takut untuk mengatakannya di depan umum, para tokoh dan pembesar, meskipun banyak yang tidak ingin mendengarnya.”

*** *** ***

Eropa telah menyadari bahwa memusuhi Islam, mengabaikannya, serta berusaha mendiskreditkannya dan merendahkan pemeluknya sudah tidak lagi berguna bagi mereka. Kaum Muslim telah mendedikasikan diri pada Eropa. Jumlah mereka besar, aktivitas mereka banyak, bahkan partisipasi mereka jelas dan beragam di segala bidang. Kaum Muslim telah melahirkan generasi baru yang lebih kuat agamanya daripada orang tuanya yang datang sebelum lima dekade. Mereka telah mendapatkan kewarganegaraan, menetap di Eropa, menjadi orang Eropa, dan terhitung sebagai rakyat Eropa. Sehingga harus mengakui mereka, dan membuat kebijakan baru untuk mereka yang akan dijalankan oleh Eropa, yaitu menjadikan mereka dan agamanya sebagai bagian dari masyarakat Eropa. Oleh karena itu, wakil Eropa itu menyatakan bahwa “Pengaruh Islam telah menjadi jelas terhadap cara hidup kita.” Artinya, Islam telah berpengaruh dalam kehidupan Eropa. Dengan kata lain, mereka mengakui pengaruh Islam terhadap Eropa dan rakyatnya. Dengan demikian, Islam memiliki pengaruh, meskipun mereka memerangi Islam, sementara Islam tidak memiliki negara yang membelanya, dan yang mengemban Islam pada mereka. Mereka melihat banyak orang asli Eropa yang telah masuk Islam dan mereka sangat taat. Mereka mendakwahkan Islam dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya, bahkan demi Islam, mereka rela mengorbankan harta yang paling berharga yang mereka miliki.

Negara-negara Eropa telah menjalankan politik integrasi semi-paksa untuk membuat kaum Muslim menerima peradaban dan budaya Barat. Sehingga mereka memerangi budaya dan peradaban kaum Muslim, serta mendistorsinya, namun yang mereka lihat justru reaksi sebaliknya, dimana negara-negara tersebut melihat kecenderungan ekstrimisme, kekerasan dan perlawanan, bukan ketundukan. Kebijakan integrasi atau asimilasi mereka tidak berhasil, sehingga mereka sekarang beralih pada pengakuan terhadap Islam dan kaum Muslim, bahwa mereka adalah bagian dari Eropa, yakni mereka mengakui agama kaum Muslim, budaya dan peradabannya, hingga kaum Muslim menerima bahwa Eropa adalah negaranya, dan mereka harus menjaganya, serta bekerja untuk kepentingannya. Negara-negara yang ada adalah negaranya, mereka tidak boleh memberontaknya, artinya mereka harus taat dan berpartisipasi dalam struktur pemerintahannya, lembaga-lebaganya, dan partai-partainya, sehingga ada dari mereka yang menjadi Menteri, Direktur Jenderal, Ketua Partai dan anggota Parlemen. Mereka seperti orang Eropa tidak berbeda dari rakyak lainnya meskipun ia seorang Muslim yang terikat dengan agamanya dalam ibadah dan perilakunya, tetapi ia menerapkan sistem Barat seperti halnya orang Eropa, yakni menerima sekularisme model Erdogan yang mengatakan bahwa negara harus sekuler sedang individu adalah seorang Muslim, dan saya seorang Muslim. Artinya bahwa individu adalah Muslim, seperti Kristen, Yahudi, Hindu dan Buddha yang dalam hal akidah, ibadah dan perilaku pribadi terikat dengan agamanya, tetapi mempertahankan sistem sekuler, terikat, dan berpartisipasi di dalamnya, bahkan menerapkannya, tidak berusaha untuk menghancurkannya dan mengubahnya. Oleh karena itu, Wakil Eropa itu menyuarakan setinggi mungkin dengan mengatakan: “Islam adalah Eropa, dan Eropa adalah Islam.”

Oleh karena itu, ia mengatakan dalam konferensi yang dihadiri oleh para politisi, anggota parlemen Eropa, tokoh politik dan akademisi, perwakilan masyarakat Eropa, serta pemimpin kelompok Islam dan imam masjid ini, bahwa “Pluralisme adalah masa depan Uni Eropa, dan Islam adalah salah satu penopang identitas Eropa.” Wakil Eropa ini percaya bahwa Islam telah menjadi identitas Eropa, sekarang dan di masa depan. Sehingga Islam harus diterima sebagai komponen asli dan alami di Eropa, hingga membuat kaum Muslim menerima negara-negara Eropa sebagai negara mereka, yang pada akhirnya mereka berusaha menjaganya dan sistem sekulernya, serta terlibat di dalamnya dan menerapkannya dengan tetap sebagai Muslim yang terikat dengan agama dalam aspek-aspek pribadi. Ini adalah politik yang bisa dipahami dari apa yang ia katakan, bahwa ia menyadari fakta dan menghukuminya melalui fakta-fakta yang dilihatnya dan laporan-laporan yang diterimanya. Sebab ia seorang akademisi yang mempelajari Islam secara teori, dan ia mendapat gelar doktor pada tahun 1994, tentang Islam politik, pada sebuah universitas di Perancis.

Wakil Eropa ini melihat bahwa sejumlah besar kaum Muslim, khususnya orang asli Eropa yang masuk Islam lebih bersemangat dalam ber-Islam dan menjalankannya, sehingga ada sejumlah anak-anak muda yang bersemangat ingin berjuang demi Islam di mana saja. Karena itu, ia melihat fakta ini sebagai sebuah kecenderungan ke arah kekerasan dan ekstremisme. Ia menjelaskan bahwa “Banyaknya anak-anak muda yang bergabung dengan organisasi negara Islam (ISIS) yang dianggap sebagai musuh terbesar Islam, telah menjadikan Islam sebagai korbannya.” Ia mengatakan: “Bergabungnya anak-anak muda dengan ISIS, maka mereka perlu dicarikan tempat di struktur sosial melalui program pendidikan dan pengajaran,” karena negara-negara Eropa telah memarjinalkan kaum Muslim, dan berusaha mengisolasinya, yaitu memeranginya, menjauhkannya dari agama, dan mengintegrasikan ke dalam masyarakat, namun hasilnya adalah sebaliknya. Untuk itu, ia meminta negara-negara Eropa bertanggung jawab atas semua itu. Ia mengatakan bahwa “Kelemahan wacana politik dapat menjadi tanggung jawab yang lain atas hasil yang negatif.” Sehingga ia menyerukan untuk “berpikir tentang masa depan rakyat kita secara partisipatif dengan mempertimbangkan sifat pluralisme masyarakat Eropa.” Artinya, ia ingin membuat kaum Muslim mengambil bagian dalam kehidupan politik, sebagai komponen sosial, seperti komponen-komponen masyarakat Eropa lainnya.

Jadi, kaum Muslim harus memperhatikan apa yang dirancang untuk mereka melalui politik pemblokiran ini. Kaum Muslim harus menjalani kehidupan secara alami di Eropa, dan terikat dengan akad-akad dan perjanjian-perjanjian yang sesuai Islam. Kaum Muslim harus terlibat dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan aktivitas sehari-hari dengan terikat pada Islam, tanpa harus terlibat dalam sistem sekuler atau berpartisipasi di dalamnya, sebagai menteri, anggota parlemen atau ketua partai, sebab itu semua tidak boleh berdasarkan hukum Islam, juga tidak boleh terlibat dalam partai-partai sekuler demokrasi, dan memberikan suaranya. Kaum Muslim hanya wajib terikat dengan Islam, dan mendakwahkan Islam pada rakyat Eropa melalui pemikiran. Kaum Muslim harus menjadi contoh seorang Muslim sejati dalam semua perilakunya, agar orang Eropa mencintai Islam.

Perlu dicatat bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel pernah mengatakan pada pertengahan Januari lalu, dimana dirinya mendukung argumen mantan Presiden Jerman Christian Wulff bahwa “Islam adalah bagian dari Jerman”. Hal ini disampaikan setelah insiden Charlie Hebdo yang memicu demonstrasi di Berlin. Sepertinya ia lupa dengan pernyataan yang diucapkannya, bahwa”Tidak ada multikulturalisme, namun yang ada hanya satu budaya Eropa saja.” Dengan demikian, Jerman mulai melaksanakan politik pemblokiran ini.

Di sisi lain, bahwa ini menjadi bukti kegagalan kepemimpinan pemikiran dalam kapitalisme, sebab ia tidak mampu menghentikan laju Islam, penyebarannya dan pengaruhnya terhadap masyarakat, meskipun fakta bahwa negara-negara besar dengan memiliki potensi besar pula, dan telah digunakan untuk memerangi Islam dan kaum Muslim, namun mereka tetap saja tidak berhasil. Dan hal itu juga menjadi bukti keberhasilan kepemimpinan pemikiran dalam Islam, di mana Islam sangat berpengaruh dalam masyarakat, dan meleburnya dalam wadah ideologi Islam. Lalu, bagaimana jika ideologi ini telah memiliki negara yang akan menjadi contoh nyata bagi penerapan Islam dalam realitas kehidupan, dengan menegakkan kebenaran dan keadilan di antara masyarakat, Insya Allah, rakyat Eropa akan masuk ke dalam agama Allah (Islam) dengan berbondong-bondong. [As’ad Manshur]

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 28/6/2015.

[hizbut-tahrir.or.id/ voa-khilafah.com]

Di Bulan Ramadhan Arab Saudi Memberi Perancis 12 Miliar Dolar, Sementara Anak-anak Yaman Dibunuh dan Mati Kelaparan

Di Bulan Ramadhan Arab Saudi Memberi Perancis 12 Miliar Dolar, Sementara Anak-anak Yaman Dibunuh dan Mati Kelaparan

Voa-Khilafah.com - Dalam sebuah laporan berita di televisi, tampak seorang ayah tengah berusaha menghibur putri kecilnya di rumah sakit yang sedang berjuang menahan sakit akibat luka bakar yang mengerikan di tangan dan kakinya. Sementara ibunya, dan dua saudara laki-lakinya meninggal dalam peperangan yang berlangsung di Yaman. Sedang rumah sakit di Yaman sedang kekurangan obat-obatan untuk mengobati pasien seperti ini. Menurut laporan, hampir 20 juta orang Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan. Pada minggu yang sama, Wakil Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman mengunjungi Perancis untuk menandatangani kontrak pertahanan senilai 12 miliar dolar.

*** *** ***

Bulan Ramadhan adalah saksi kesatuan umat yang mulia ini dalam beribadah kepada Allah SWT. Kaum Muslim di mana-mana tengah melakukan ibadah puasa dan shalat yang sama untuk menggapai ampunan. Kaum Muslim juga disatukan oleh perasaan yang sama terhadap kaum Muslim yang miskin, sehingga mereka dengan murah hati membantunya, sebagaimana Nabi saw paling dermawan di bulan Ramadhan. Beberapa hari yang lalu, saya melihat sebuah laporan berita tentang seorang gadis Yaman yang dirundung duka, karena luka bakar parah yang menimpa tubuhnya. Sementara pemerintah Arab Saudi menandatangani kontrak pertahanan dengan Perancis dengan nilai 12 miliar dolar.

Saya berpikir tentang kaum Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan, kaum miskin di Somalia yang mengharap uluran tangan, dan lainnya yang tengah membutuhkan pengobatan. Saya membayangkan bahwa semua itu hanya mewakili sebagian kecil dari 12 miliar dolar tesebut. Namun di Ramadhan ini, justru pemerintah Arab Saudi memberikan jumlah tersebut pada Perancis. Dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam surat Quraisy, Allah SWT menyatakan bahwa, meskipun kaum Quraisy tinggal di tempat yang tandus, namun mereka memiliki kekayaan dan posisi. Sedang suku-suku mereka melakukan perjalanan ke Yaman dan Syam di musim dingin dan musim panas tanpa khawatir dan takut, sebab mereka merasa sebagai pemilik Baitullah dan Ka’bah yang mulia. Oleh karena itu, mereka harus menyembah Tuhan pemilik rumah ini, yang telah memberi mereka semua berkah tersebut? Allah SWT berfirman: “Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka ´bah).” (TQS. Quraisy [106] : 3).

Mengapa mereka tidak mengikuti Rasulullah saw? Ketika berpikir tentang ayat ini. Saya ingat pemerintah Iran dan Arab Saudi, serta peran keduanya di Yaman, di mana keduanya telah menjadi penyebab penderitaan dan pembunuhan, dan sebagai pelaksana perintah dari negara-negara kolonial. Seperti halnya kaum Quraisy, kedua pemerintah ini berkuasa di bumi yang diberkati dengan minyak dan gas, serta kekayaan lainnya yang sangat besar. Namun kedua negara ini, mengabaikan sunnah Rasulullah saw, dan tidak berhukum dengan hukum yang diturunkan oleh Tuhan pemilik Ka’bah.

Sebaliknya, kedua negara itu justru sibuk menumpahkan darah umat, dan mendukung isu perang antara Sunni dan Syiah. Sementara yang lain menderita di saat mereka mempermainkan tubuh umat yang mulia ini.

Kami memohon kepada Allah SWT semoga memberkati umat Islam dengan kembalinya Khilafah Rasyidah ‘ala minhāji an-nubuwah, serta mengikuti model dan perjalanan hidup nabi. Sehingga umat Islam kembali dipimpin oleh orang yang akan menyatukan kami, dan memerintah kami berdasarkan al-Qur’an di semua aspek kehidupan kami. Karena itu, umat Islam akan mematuhi perintah Allah SWT ketika berfirman: “Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka´bah).” (TQS. Quraisy [106] : 3). [Taji Mustafa]

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 29/06/2015.

[hizbut-tahrir.or.id/ voa-khilafah.com]

Festival Minum Bir di China Membuat Marah Masyarakat Uighur di Pengasingan

Festival Minum Bir di China Membuat Marah Masyarakat Uighur di Pengasingan

bir

Voa-Khilafah.com - Sebuah wilayah di bagian selatan China yang sangat banyak berpenduduk Muslim di daerah Xinjiang yang bergejolak telah mengadakan festival bir selama bulan suci Ramadhan, kata pemerintah, dalam apa yang disebut oleh sebuah kelompok di pengasingan sebagai provokasi terbuka.

Ramadhan adalah saat sensitif di Xinjiang, China bagian barat setelah terjadinya kenaikan serangan dalam tiga tahun terakhir, dimana ratusan orang telah meninggal, dan Beijing menyalahkan kelompok militan.

Media pemerintah dan website pemerintah Xinjiang telah menerbitkan cerita-cerita  dan mengeluarkan lagi  pemberitahuan resmi tahun ini yang menuntut agar para anggota Partai Komunis, pegawai negeri sipil, para siswa dan guru khususnya tidak memenuhi perintah di bulan Ramadan dan tidak berpuasa.

Festival bir diadakan di sebuah desa di Niya County di selatan masuk ke dalam wilayah Xinjiang, yang sangat padat dihuni oleh orang-orang Muslim Uighur yang menyebutnya rumah Xinjiang. Kaum Muslim tidak boleh mengkonsumsi alkohol, menurut Al-Quran.

Situs pemerintah Niya mengatakan “kompetisi minum bir”, yang dilakukan hari Senin lalu sebelum awal Ramadhan, dihadiri oleh lebih dari 60 petani muda dan penggembala.

Website itu menunjukkan gambar-gambar wanita yang sedang menari di depan panggung dan deretan orang laki-laki yang sedang menenggak bir sebanyak yang mereka bisa minum dalam waktu satu menit. Setidaknya seorang peserta mengenakan songkok tradisional Uighur.

“Kompetisi bir ini bervariasi dan menghibur,” kata pemerintah, dengan mencatat bahwa ada hadiah uang tunai hingga sejumlah 1.000 yuan ($ 161) bagi para pemenang kompetisi ini.
Artikel ini diambil dari situs berita pemerintah pada awal Minggu.

“Tujuannya adalah untuk menggunakan budaya modern untuk menyemarakkan kehidupan budaya desa, mempersempit ruang bagi memajukan agama ilegal … dan menjamin harmoni dan stabilitas di antara desa-desa,” kata situs web itu.

Situs itu mengutip seorang penduduk desa yang mengatakan:. “Kegiatan yang telah diselenggarakan adalah hebat, menghidupkan musim pertanian yang sibuk dan menghilangkan kelelahan. Saya akan minum, dan saya pasti akan mendapatkan hadiah tertinggi untuk dibawa pulang sehingga membuat istri saya bahagia.”

Dilxat Raxit, juru bicara kelompok pengasingan Kongres Uighur Dunia, mengecam acara tersebut.

“Ini adalah provokasi terbuka bagi agama Islam,” katanya dalam sebuah pernyataan email.
Reuters tidak dapat menghubungi pemerintah Niya untuk berkomentar.

Partai Komunis China mengatakan melindungi kebebasan beragama tetapi melakukan cengkraman ketat pada kegiatan keagamaan dan hanya lembaga-lembaga yang diakui secara resmi yang bisa beroperasi.

China memiliki sekitar 20 juta Muslim di seluruh negeri, hanya sebagian dari mereka yang merupakan orang Uighur. (worldbulletin.net, 22/6/2015)

[hizbut-tahrir.or.id / Voa-Khilafah.com]

Wahai Para Istri Pakai Jurus Ini Untuk Membahagiakan Suami Anda


Salah satu kunci keluarga sakinah adalah adanya cinta dan kasih sayang suami dan istri yang dibangun di atas spirit saling membahagiakan.

Di bawah ini adalah 17 tips bagi istri agar bisa membahagiakan suami. Tips ini merupakan ringkasan dari buku How to Make Your Husband Happy, karya Syaikh Muhammad Abdul Halim Hamid.

1. Sambutan yang manis
  • Sekembalinya suami dari bekerja, dinas luar kota, bepergian, atau kemana pun dia pergi, sambutlah dia dengan baik.
  • Temui dia dengan wajah riang gembira.
  • Bersolek dan pakailah wewangian.
  • Kabarilah dia dengan kabar-kabar baik yang menggembirakan. Tahan diri Anda untuk menyampaikan berita-berita buruk, setidaknya sampai dia telah beristirahat dengan cukup.
  • Berusaha keraslah untuk menyajikan makanan-makanan bermutu, dan sajikanlah selalu tepat waktu.


2. Percantiklah dirimu dan rendahkan suaramu
  • Usahakan agar Anda selalu tampil cantik dan merendahkan suara di hadapannya. Lakukanlah hal itu hanya untuk suami Anda, dan jangan menampakkan kecantikan Anda di hadapan laki-laki yang bukan mahram (laki-laki yang layak untuk engkau nikahi jika engkau belum menikah).


3. Senantiasa tampil mewangi dan selalu cantik
  • Rawatlah dengan baik tubuh dan kebugaran jasmani Anda.
  • Kenakanlah pakaian-pakaian yang menarik dan pakailah parfum yang aromanya disukai suami Anda.
  • Mandilah secara teratur. Apabila telah bersih dari haid, bersihkanlah setiap berkas darah atau bau tak sedap.
  • Gunakanlah jenis parfum, warna-warna, dan pakaian yang disenangi suami Anda.
  • Ubahlah gaya rambut, parfum, dan lainnya dari waktu ke waktu untuk menghindari kejenuhan.
  • Bagaimanapun, semua hal di atas harus dilakukan dengan tidak berlebih-lebihan, dan tentu saja, jangan melakukannya di hadapan laki-laki dan wanita yang bukan mahram.


…semua hal di atas harus dilakukan dengan tidak berlebih-lebihan, dan tentu saja, jangan melakukannya di hadapan laki-laki dan wanita yang bukan mahram…
4. Ketika melakukan hubungan intim.
  • Bergegaslah untuk melakoni hubungan intim ketika suami Anda merasa sangat berhasrat untuk melakukannya.
  • Jagalah kebersihan tubuh dan senantiasa tampil harum semaksimal mungkin. Pun demikian, jangan lupa untuk membersihkan setiap cairan yang keluar selama berhubungan intim.
  • Lontarkan ungkapan-ungkapan cinta yang mesra kepada suami Anda.
  • Biarkan suami Anda untuk memuaskan gairahnya.
  • Pilihkan waktu yang sesuai dan kesempatan yang baik untuk memuaskan suami. Beri dia stimulus untuk berhubungan intim sepulangnya dia dari perjalanan jauh yang memakan waktu lama.


5. Merasa puas dengan apa yang telah Allah berikan melalui suami.
  • Anda jangan pernah merasa depresi hanya karena suami Anda miskin atau memiliki pekerjaan dan karir yang biasa-biasa saja. Selama Anda dan suami dekat Allah –Sang Pemberi rezeki—, maka Dia pun akan menggelontorkan rezeki dan karunianya.
  • Anda mesti melihat orang-orang sekeliling yang miskin, sakit, cacat, dan lainnya. Lantas bandingkan dengan semua yang telah Allah karuniai kepada Anda dan keluarga.
  • Ingatlah selalu bahwa kekayaan sejati terletak pada tingginya keimanan dan keshalihan. Dua hal itu merupakan investasi terbaik untuk menjalani kehidupan yang kekal kelak.


…jangan pernah merasa depresi hanya karena suami Anda miskin atau memiliki pekerjaan yang biasa-biasa saja. Selama Anda dan suami dekat Allah Sang Pemberi rezeki, maka Dia pun akan menggelontorkan rezeki dan karunianya…
6. Jangan pusing dengan hal-hal keduniaan.
  • Jangan menjadikan hal-hal duniawi sebagai harapan dan minat Anda.
  • Anda tak perlu banyak memohon kepada suami Anda hal-hal yang tidak penting.
  • Kendati demikian, hidup zuhud bukan berarti tidak boleh menikmati hal-hal yang baik dan dibolehkan (baca: dihalalkan) syariat Islam. Namun pastinya, Anda harus memprioritaskan kehidupan akhirat kelak, dan memanfaatkan semua sarana dan faktor-faktor yang dapat memberikan keuntungan di surga.
  • Doronglah suami Anda untuk meminimalkan pengeluaran untuk hal-hal tidak penting, dan doronglah dia untuk menabung agar bisa memberi sedekah dan zakat kepada orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan.


7. Bersyukur dan memberikan apresiasi.
  • Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, mayoritas penghuni neraka adalah wanita, dikarenakan mereka tidak bersyukur.
  • Hasil dari rasa bersyukur adalah suami Anda akan lebih mencintai Anda, dan dia akan berupaya keras untuk membahagiakan Anda dengan beragam cara.
  • Sementara dampak dari tidak bersyukur adalah suami Anda akan kecewa, lantas mulai bertanya, “Mengapa saya harus berbuat baik kepada istri saya, sementara dia tidak pernah bersyukur dan hormat?!”


8. Kesetiaan dan ketaatan.
  • Bersikap setia terutama ketika suami didera musibah yang menimpa raga atau pekerjaannya, semisal kecelakaan atau kebangkrutan.
  • Dukunglah suami Anda dengan apa pun yang Anda miliki (baik materi ataupun non-materi).


…Bersikap setia terutama ketika suami didera musibah yang menimpa raga atau pekerjaannya, semisal kecelakaan atau kebangkrutan…
9. Memenuhi permintaan suami.
  • Penuhilah permintaan suami dan taatilah semua permintaan-permintaannya, jika memang tidak menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
  • Dalam Islam, suami adalah pemimpin keluarga, dan istri adalah penyokong dan konsultan baginya.


10. Jika suami marah, buatlah dirinya merasa lega.
  • Hindari dan jauhi hal-hal yang bisa membuat marahnya berkepanjangan. Namun jika ternyata marahnya berkepanjangan, dan Anda tidak bisa ‘menjinakkannya’, maka cobalah untuk menenangkannya dengan langkah-langkah berikut:


  • Jika Anda bersalah dan melakukan kekeliruan, maka mintalah maaf kepadanya.
  • Namun jika dia yang melakukan kesalahan, maka Anda harus tetap bersikap tenang, jangan mengkritiknya dengan pedas, mendebat, menentang, atau bahkan berteriak. Tunggulah sampai kemarahannya mereda, lalu diskusikan segala sesuatunya secara damai.
  • Kemudian jika dia marah dikarenakan faktor-faktor eksternal, maka ada baiknya Anda diam, sampai kemarahannya sirna. Lalu tanyakan kepadanya apa yang membuatnya marah; apakah kelelahan, problem di kantor, ada orang yang menghinanya, dan lain sebagainya. Dan jangan banyak bertanya, namun fokus pada apa-apa yang membuatnya marah. Anda bisa bertanya kepadanya, “Kamu harus memberitahu kepadaku apa yang terjadi?”, “Aku harus tahu apa yang membuatmu marah?”, atau “Kamu membunyikan sesuatu, dan aku punya hak untuk tahu apa itu”.


11. Menjaga diri ketika suami tidak ada.
  • Jagalah diri Anda dari segala hubungan yang diharamkan.
  • Jaga setiap rahasia-rahasia keluarga, terutama yang berkenaan dengan hubungan suami-istri.
  • Menjaga rumah dan merawat anak-anak.
  • Menjaga uang dan segala harta bendanya.
  • Jangan sekali-kali keluar rumah tanpa izin suami, dan tanpa mengenakan hijab (jilbab) yang rapih.
  • Tolak kehadiran orang-orang yang tidak disenangi suami, jangan biarkan mereka masuk ke dalam rumah ketika suami tidak ada.
  • Jangan biarkan laki-laki non-mahran berduaan dengan Anda di mana pun.


…Tolak kehadiran orang-orang yang tidak disenangi suami, jangan biarkan mereka masuk ke dalam rumah ketika suami tidak ada…
12. Tunjukkan rasa hormat kepada keluarga dan teman-temannya.
  • Anda harus menyambut dan bersikap baik kerabat dan teman-teman suami Anda, terutama kedua orangtuanya.
  • Sebisa mungkin Anda harus menghindari masalah dengan para kerabatnya.
  • Anda harus menghindari memojokkan suami Anda ke posisi di mana dia harus memilih antara ibu dan istrinya secara dilematis.
  • Tunjukkan keramahtamahan Anda kepada tamu-tamunya, dengan cara menyiapkan tempat yang menyenangkan kepada mereka untuk duduk, menyajikan makanan yang paling baik, menyambut istri-istri mereka, dan lain sebagainya.
  • Dorong suami Anda agar secara rutin bersilaturahim ke kerabat keluarganya, dan agar mereka mengunjungi rumah Anda.
  • Telponlah orangtua suami Anda, kakak-kakak dan adik-adiknya; kirimi mereka surat, beri mereka hadiah, bantu mereka ketika terkena musibah, dan lainnya.


13. Kecemburuan yang terpuji.
  • Kecemburuan merupakan indikasi cinta dan sayangnya seorang istri kepada suaminya, namun tetap harus dalam batas-batas koridor ajaran Islam. Dalam artian, Anda boleh saja cemburu, tapi jangan sampai kecemburuan Anda dibarengi dengan caci-maki atau ghibah kepada orang lain.
  • Jangan mengikuti atau menciptakan keraguan-keraguan tidak mendasar di dalam diri Anda terkait suami Anda.


…Kecemburuan merupakan indikasi cinta dan sayangnya seorang istri kepada suaminya, namun tetap harus dalam batas-batas koridor ajaran Islam…
14. Kesabaran dan dukungan emosional.
  • Bersabarlah ketika Anda dan suami menghadapi kemiskinan dan keadaan-keadaan yang menegangkan.
  • Bersabarlah ketika musibah atau malapetaka menimpa Anda, suami, anak-anak, kerabat, atau harta benda Anda, baik musibah penyakit, kecelakaan, kematian, dan lain-lain.
  • Bersabarlah ketika suami Anda menerima tantangan dan rintangan dalam berdakwah (seperti diintimidasi, disiksa, dipenjara, atau bahkan dibunuh). Dukung dan kuatkan selalu suami Anda agar senantiasa berada di atas rel ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan selalu ingatkan dia akan surga yang dijanjikan Allah bagi orang-orang bertauhid lurus.
  • Jika suami Anda memperlakukan Anda secara tidak baik, maka bersabarlah dan balaslah perlakuan buruknya dengan perlakuan baik.


15. Mendukung suami untuk taat kepada Allah, berdakwah, dan berjihad fi sabilillah.
  • Bekerjasamalah dengan suami Anda dan ingatkan dia untuk melaksanakan berbagai ibadah wajib dan sunnah.
  • Dorong suami Anda agar melaksanakan shalat tahajud.
  • Ajak dia untuk rutin membaca Al-Qur’an dan memahami makna serta tafsirnya.
  • Ajak suami Anda untuk mendengarkan ceramah-ceramah keislaman.
  • Ingatlah selalu Allah.
  • Pelajarilah hukum-hukum dan ajaran Islam untuk muslimah.
  • Dukunglah aktivitas suami dengan memberinya berbagai opini bijak, dan redakanlah rasa sakitnya.
  • Luangkanlah waktu Anda untuk melakukan dakwah bersama suami.
  • Beri motivasi suami Anda untuk pergi berjihad, jika memang diharuskan dan kondisi memungkinkan. Ingatkan dia bahwa ketika dia berjihad, maka Anda dan anak-anak akan dijaga oleh Allah.


…Beri motivasi suami Anda untuk pergi berjihad, jika memang diharuskan dan kondisi memungkinkan. Ingatkan dia bahwa ketika dia berjihad, maka Anda dan anak-anak akan dijaga oleh Allah…
16. Merawat rumah dengan baik.
  • Upayakan agar rumah selalu bersih dan tertata dengan baik.
  • Ubahlah tata letak barang-barang di rumah Anda dari waktu ke waktu untuk menghindari kebosanan.
  • Pelajari semua skill pemeliharaan rumah.
  • Pelajari bagaimana merawat anak-anak secara baik berdasarkan ajaran Islam.


17. Mengatur keuangan keluarga.
  • Jangan membelanjakan uang suami Anda, bahkan untuk berderma sekalipun, tanpa meminta izin darinya.
  • Rawatlah rumah, kendaraan, dan barang-barang pribadi suami, ketika dia tidak ada di rumah.
  • Upayakan agar anak-anak senantiasa ada dalam kondis bersih, rapih, terawat, berpendidikan, berakhlak baik, dan lain sebagainya. Ajarkan kepada mereka prinsip-prinsip Islam yang luhur; ceritakan juga kisah-kisah para nabi, sahabat Rasul, serta orang-orang shaleh terdahulu.
[mustanir/visimuslim/Voa-Khilafah.com]
PEMUDA GAZA NEKAD NAIK TEMBOK PERBATASAN UNTUK SHALAT JUMAT DI AL-AQSHA

PEMUDA GAZA NEKAD NAIK TEMBOK PERBATASAN UNTUK SHALAT JUMAT DI AL-AQSHA

tembok
Pemuda Gaza melompati tembok perbatasan. (felesteen online)

Voa-Khilafah.com - Gaza, 5 Ramadhan 1436/22 Juni 2015 (MINA) – Puluhan pemuda dari Jalur Gaza dengan berani menaiki tembok perbatasan demi untuk mengikuti shalat Jumat pertama pada bulan suci Ramadhan tahun ini.

Mereka harus melewati tembok tebal dan tinggi antara 8-10 meter itu, untuk bergabung dengan ratusan ribu jamaah muslim dari Tepi Barat yang hendak beribadah shalat Jumat dan shalat tarawih di Masjid kiblat pertama umat Islam itu.

“Saya bangun dan berangkat sepagi mungkin melalui pintu perbatasan Tulkarem, pada hari kedua Ramadhan untuk shalat Jumat di Al-Aqsha, dan saya serta teman-teman berangkat menuju pos pemeriksaan Qalandiya. Tetapi tentara Israel mencegah kami, karena berusia kurang dari 40 tahun,” ujar Khalwah, salah seorang pemuda, seperti diberitakan media setempat Felesteen Online, Jumat (19/6).

Mereka para pemuda itu pun tapi pergi menjauh dari pos pemeriksaan, dan melompati dinding pemisah antara Gaza dan Tepi Barat dan berhasil mencapai jalan menuju Al-Aqsha.
“Meskipun patroli cukup ketat dan berpindah-pindah, tapi berusaha mencari celah, dan kami pun harus melompat, sampai kaki saya terkilir, dan sempat diperiksa. Tapi itu tidak membuat puluhan teman-teman kami  mundur,“ ujarnya.

Dia menambahkan, banyak pemuda seusianya yang berhasil melompati dinding hingga akses masuk ke Masjid Al-Aqsha dengan perasaan sukacita gembira dan kemenangan.
Pihak keamanaan Israel memang berusaha mencegah orang-orang muda dari Gaza memasuki kawasan Al-Quds.

“Mereka menghadang warga Palestina, terutama dari kalangan muda untuk masuk ke kawasan Al-Aqsha,” ujar Abdullah Shahir, salah seorang warga di Kamp Pengungsi Qalandia yang berdekatan dengan perbatasan.

Menurutnya, memang cukup berisiko melompat melewati dinding pembatas, seperti penangkapan atau luka, namun demikian para pemuda hendak menantang penjajahan agar merobohkan dinding apartheid tersebut.

Para pemuda itu rupanya sudah menyiapkan tangga lipat setinggi delapan meter, dan menyiapkan tali panjang untuk turun ke seberang, melalui kampung Shua’fat, Al-Quds, yang merupakan kamp pengungsi.


tembok 2 alsharq
Pemuda Gaza di atas tembok perbatasan (alsharq)
Pada gilirannya, tidak menyembunyikan rasa bahagia Saber Ahmed saat  mendapatkan akses masuk dan mengatakan:

“Saya membayangkan saya masuk ke Masjid Al-Aqsha, dan tidak ada yang dapat mencegah saya, karena usia saya di bawah 40 tahun. Jadi saya memutuskan untuk melompat dari dinding, dengan bantuan orang-orang muda dari Kamp Pengungsi Shuafat,” ujar Saber Ahmed dengan nada gembira.

Dia menambahkan mematuhi perintah penjajah agar tidak masuk ke Al-Quds tidak dapat diterima, dan itu hanya bertujuan untuk mengosongkan Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha dari jamaah muslim dan warga Palestina.

Menurutnya, jika para pemuda menyerah, dan tidak menyeberangi tembok, berarti menyerahkan tanah Al-Quds kepada Israel. (T/P4/R05)

[mirajnews.com / voa-khilafah.com]
Nasehat Menggugah Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asyโ€™ari Untuk Menjaga Persatuan

Nasehat Menggugah Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari Untuk Menjaga Persatuan


Fahmi Salim

Para sahabatku yg mulia… Berikut ini adalah mutiara nasehat Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari kepada ulama utk menjaga persatuan dan mencegah perpecahan karena persoalan furu’ agama. Bagus dijadikan pedoman kita semua…

Nasehat tersebut sangat aktual dan relevan dengan situasi kekinian kita, bikin mata dan hati saya meleleh…

Diterjemahkan dari kitab al-Mawa’idz karya Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari Pendiri Nahdlatul Ulama, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

Bismillahirrahmanirrahim…

(Risalah ini) dari makhluk yang termiskin, bahkan pada hakikatnya dari orang yang tidak punya sesuatu apapun, Muhammad Hasyim Asy’ari semoga Allah Swt. mengampuni keturunannya dan seluruh umat muslim. Kepada teman-teman yang mulia penduduk tanah Jawa dan sekitarnya, baik ulama maupun masyarakat umum.

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Sungguh telah sampai kepadaku (sebuah kabar) bahwa api fitnah dan pertikaian telah terjadi di antara kalian semua. Kurenungkan sejenak apakah kiranya penyebab dari itu semua. Kemudian aku berkesimpulan bahwa penyebab itu semua adalah karena masyarakat zaman sekarang telah banyak yang mengganti dan merubah kitab Allah Swt. dan Sunnah Rasulullah Saw. Allah Swt. berfirman dalam surat al-Hujurat ayat 10: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu.”

Sementara masyarakat sekarang menjadikan orang mukmin sebagai musuh dan tidak ada upaya untuk mendamaikan di antara mereka, bahkan ada kecenderungan untuk merusaknya. Rasulullah Saw. bersabda: “Jangan kalian saling menebar iri dengki, jangan kalian saling membenci dan jangan saling bermusuhan. Jadilah kalian bersaudara wahai hamba-hamba Allah

Sementara masyarakat zaman sekarang saling iri dengki, saling membenci, saling bersaing (dalam urusan dunia) dan akhirnya mereka menjadi bermusuhan. Wahai para ulama yang fanatik terhadap sebagian madzhab dan pendapat. Tinggalkanlah fanatik kalian dalam urusan-urusan far’iyyah (tidak fundamental) yang di dalamnya ulama (masih) menawarkan dua pendapat, yaitu pendapat yang mengatakan bahwa “Setiap mujtahid (niscaya) benar”. Serta pendapat yang mengatakan “Mujtahid yang benar (pasti hanya) satu, namun (mujtahid) yang salah tetap mendapat pahala”.

Tinggalkanlah fanatik (kalian) dan tinggalkanlah jurang yang akan merusak kalian. Lakukanlah pembelaan terhadap agama Islam, berjuanglah kalian untuk menangkis orang-orang yang mencoba melukai al-Qur an dan sifat-sifat Allah Swt. Berjuanglah kalian untuk menolak orang-orang yang berilmu sesat dan akidah yang merusak. Jihad untuk menolak mereka adalah wajib. Dan sibukkanlah dirimu untuk senantiasa berjihad melawan mereka.

Wahai manusia! Di antara kalian ada orang-orang kafir yang memenuhi negeri ini, maka siapa lagi yang yang bisa diharapkan bangkit untuk mengawasi mereka dan serius untuk menunjukkannya ke jalan yang benar?

Wahai para ulama, untuk urusan seperti ini (baca; membela al-Qur an dan menolak orang yang menodai agama), maka bersungguh-sungguhlah kalian dan silakan kalian berfanatik. Adapun fanatik kalian untuk urusan-urusan agama yang bersifat far’iyyah dan mengarahkan manusia ke madzhab tertentu atau pendapat tertentu, maka itu adalah suatu hal yang tidak akan diterima Allah Swt. dan tidak senangi oleh Rasulullah Saw.

Yang membuat kalian semua bertindak seperti itu tiada lain kecuali hanya kefanatikan kalian (terhadap madzhab tertentu), bersaing dalam bermadzhab dan saling hasud. Sungguh, kalau saja Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad, Ibnu Hajar dan Imam Ramliy masih hidup, maka pasti mereka akan sangat ingkar dan tidak sepakat atas (perbuatan) kalian dan tidak mau bertanggung jawab atas apa yang kalian perbuat.

Kalian mengingkari sesuatu yang masih dikhilafi para ulama, sementara kalian melihat banyak orang yang tak terhitung jumlahnya, meninggalkan shalat yang hukumannya menurut Imam Syafi’i, Imam Malik dan Imam Ahmad adalah potong leher. Dan kalian tidak mengingkarinya sedikitpun. Bahkan ada di antara kalian yang telah melihat banyak melihat tetangganya tidak ada yang melaksanakan shalat, tapi diam seribu

Lantas bagaimana kalian mengingkari sebuah urusan far’iyyah yang terjadi perbedaan pendapat di antara ulama? Sementara pada saat yang sama kalian tidak (pernah) mengingkari sesuatu yang (nyata-nyata) diharamkan agama seperti zina, riba, minum khamar dll.

Sama sekali tidak pernah terbersit dalam benak kalian untuk terpanggil (mengurusi) hal-hal yang diharamkan Allah Swt. Kalian hanya terpanggil oleh rasa fanatisme kalian kepada Imam Syafi’i dan Imam Ibnu Hajar. Yang hal itu akan menyebabkan tercerai-berainya persatuan kalian, terputusnya hubungan keluarga kalian, terkalahkannya kalian oleh orang yang bodoh-bodoh, jatuhnya wibawa kalian di mata masyarakat umum dan harga diri kalian akan jadi bahan omongan orang-orang yang tolol dan akhirnya kalian akan (membalas) merusak mereka sebab gunjingan mereka seputar kalian. (Itu semua terjadi) karena daging kalian telah teracuni dan kalian telah merusak diri kalian dengan dosa-dosa besar yang kalian perbuat.

Wahai para ulama, apabila kalian melihat orang yang mengamalkan pendapat dari para imam ahli madzhab yang memang boleh untuk diikuti, walaupun pendapat itu tidak unggul, apabila kalian tidak sepakat dengan mereka, maka jangan kalian menghukuminya dengan keras, tapi tunjukkanlah mereka dengan lembut. Dan apabila mereka tidak mau mengikuti anjuran kalian, maka jangan sekali-sekali kalian menjadikan mereka sebagai musuh. Perumpamaan orang-orang yang melakukan hal di atas adalah seperti orang yang membangun gedung tapi merobohkan tatanan kota.

Jangan kalian jadikan keengganan mereka untuk mengikuti kalian, sebagai alasan untuk perpecahan, pertikaian dan permusuhan. Sesungguhnya perpecahan, pertikaian dan permusuhan adalah kejahatan yang mewabah dan dosa besar yang bisa merobohkan tatanan kemasyarakatan dan bisa menutup pintu kebaikan.

Untuk itu, Allah Swt. melarang hambaNya yang mukmin dari pertentangan dan Allah Swt. mengingatkan mereka bahwa akibatnya sangat buruk serta ujung-ujungnya sangat menyakitkan. Allah Swt. berfirman dalam surat al-Anfal ayat 46: “Dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu.”

Wahai orang-orang muslim, sesungguhnya di dalam tragedi yang terjadi hari-hari ini, ada ‘ibrah (hikmah) yang banyak serta nasehat yang sangat layak diambil oleh orang yang cerdas dari hanya mendengarkan mau’idzahnya para penceramah dan nasehatnya pada mursyid.

Ingatlah bahwa kejadian di atas adalah merupakan kejadian yang setiap saat akan selalu menghampiri kita. Maka apakah bagi kita bisa mengambil ‘ibrah dan hikmah? Dan apakah kita sadar dari lelap dan lupa kita?

Dan kita mesti sadar, kebahagiaan kita itu tergantung dari sifat tolong menolong kita, persatuan kita, kejernihan hati kita dan keikhlasan sebagian dari kita kepada yang lain. Ataukah kita tetap berteduh di bawah perpecahan, pertikaian, saling menghina, hasud dan kesesatan? Sementara agama kita satu, yaitu Islam dan madzhab kita satu, yaitu Imam Syafi’i dan daerah kita juga satu yaitu Jawa. Dan kita semua adalah pengikut Ahlussunnah wal Jama’ah.

Maka demi Allah Swt., sesungguhnya perpecahan, pertikaian, saling menghina dan fanatik madzhab adalah musibah yang nyata dan kerugian yang besar.

Wahai orang-orang Islam, bertaqwalah kepada Allah Swt. dan kembalilah kalian semua kepada Kitab Tuhan kalian. Dan amalkan Sunnah Nabi kalian serta ikutilah jejak para pendahulu kalian yang shaleh-shaleh. Maka kalian akan berbahagia dan beruntung seperti

Bertaqwalah kepada Allah Swt. dan damaikanlah orang-orang yang berseteru di antara kalian. Saling tolong menolonglah kalian atas kebaikan dan taqwa. Jangan saling tolong menolong atas dosa dan aniaya, maka Allah Swt. akan melindungi kalian dengan rahmatNya dan akan menebarkan kebaikanNya. Jangan seperti orang yang berkata: “Aku mendengarkan” padahal mereka tidak mendengarkan.

Wassalamu fi al-mabda’ wa al-khitam.

Sumber : https://www.facebook.com/profile.php?id=831844644

(hizbut-tahrir.or.id / voa-khilafah.com)

Jualan Jokowi: Islam Nusantara

Jualan Jokowi: Islam Nusantara

Voa-Khilafah.com - Semangat “Islam Indonesia” atau “Islam Nusantara” yang lahir dari sentimen nasionalisme jelas berbahaya.

Setelah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memperkenalkan ‘Islam Indonesia’, giliran berikutnya Presiden Joko Widodo menyebarkan apa yang disebutnya sebagai ‘Islam Nusantara”. Ia menyebut istilah itu saat membuka acara Istighasah dan Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdhatul Ulama di Masjid Istiqlal, Jakarta (14/6).

Menurut Jokowi, Islam Nusantara adalah ajaran Islam yang penuh sopan santun dan toleransi. “Hampir semua perwakilan negara sahabat selalu bertanya kepada saya, kok bisa penduduk banyak dan beda agama tapi bisa rukun,” kata Jokowi.

Para perwakilan negara tetangga, menurut dia, juga kerap heran melihat orang Indonesia murah senyum. Menurut Jokowi, kebiasaan orang Indonesia itu ada karena pengaruh agama yang kuat. “Saya jawab saja, kalau di Indonesia, senyum itu dianggap ibadah dan ada pahalanya.”

Hal ini berbeda dengan Islam di negara-negara Timur Tengah. Walaupun didominasi kaum Muslim, negara-negara di daerah itu kerap dilanda konflik. Jokowi berujar, sejak terbentuk, Indonesia selalu mempertimbangkan nilai-nilai keislaman. Menurutnya, para ulama Nahdlatul Ulama sangat berperan dalam memberi corak rumusan akhir Pancasila.

“Islam Indonesia, bukan Islam di Indonesia. Ini adalah sumbangan otentik yang nyata dari para ulama,” tuturnya.

Berbahaya

Ketua Lajnah Siyasiyah DPP HTI Yahya Abdurrahman menyatakan, Islam dengan berbagai labelnya seperti “Islam Indonesia”, “Islam Nusantara”, atau “Islam Timur Tengah” sebenarnya sama dengan istilah “Islam Radikal”, “Islam Militan”, “Islam Moderat” atau yang lain.

Pengkotak-kotakan seperti ini, menurutnya, sebenarnya murni merupakan bagian dari strategi Barat untuk menghancurkan Islam. Ini sebagaimana yang dituangkan dalam dokumen Rand Corporation. Strategi penghancuran ini dibangun dengan dasar falsafah “devide et impera” atau politik pecah-belah. Begitulah bahaya di balik ide ini.

Selain itu, tandasnya, semangat “Islam Indonesia” atau “Islam Nusantara” yang lahir dari sentimen nasionalisme jelas berbahaya. Nabi SAW sendiri menyebut sentimen nasionalisme itu sebagai “muntinah” [barang yang busuk]. Apalagi ide “Islam Indonesia” atau “Islam Turki” telah didesain dan dimanfaatkan oleh Amerika dan negara kafir penjajah untuk melepaskan umat Islam dari Islam yang sesungguhnya. Ini bagian dari penyesatan politik dan pemikiran yang jelas berbahaya.

Islam yang Satu

Meski Islam hanya ada satu, kata Yahya, tidak menutup mata adanya perbedaan di dalamnya karena faktor perbedaan pendapat, pandangan dan mazhab. Perbedaan seperti ini dibenarkan dalam Islam karena dua alasan. Pertama: karena adanya nash-nash syariah yang zhanni tsubut [sumber] dan zhanni dalalah [makna]-nya. Kedua: karena kemampuan intelektual umatnya juga berbeda-beda sehingga memungkinkan perbedaan dalam memahami nash-nash syariah.

Meski demikian, ia menegaskan, ukurannya jelas. Ia mengutip pendapat ‘Ali bin Abiy Thalib ra bahwa: Janganlah kamu mengenali kebenaran dengan melihat orangnya. Kenalilah kebenaran itu, maka kamu akan mengenali orang yang mengusungnya (Imam al-Ghazali, Al-Munqidz min adh-Dhalâl).

Ia menandaskan, mengenali Islam sebagai agama yang benar harus kembali pada sumbernya, bukan kepada orangnya. Sumbernya adalah Alquran, as-Sunnah, Ijmak Sahabat dan Qiyas. “Siapapun yang membawa dan menyampaikan Islam harus dilihat dan diukur dengan sumber-sumber tersebut. Jika menyimpang maka siapapun dia, dari kelompok atau organisasi manapun, serta apa pun yang dibawa dan disampaikan itu bukanlah kebenaran; bukan Islam. Begitulah cara seharusnya menilai kebenaran Islam,” kata Yahya.

Ia pun menyatakan, konflik di Timur Tengah yang terus bergolak sesungguhnya itu bukan karena faktor Islam. Wilayah ini terus-menerus membara karena strategi penjajah Barat untuk terus-menerus menjajah wilayah ini. Wilayah ini telah menjadi ajang pertarungan antara Inggris, Amerika dan Prancis.

Makanya, katanya, sangat naif jika konflik Timur Tengah dikaitkan dengan ciri keislaman kaum Muslim, apalagi dikaitkan langsung dengan Islam. Pasalnya, muara dari konflik-konflik itu bukanlah Islam. Justru Islam itu solusi. Namun masalahnya, umat Islam belum mau mengambil kembali Islam sebagai solusinya. Mereka lebih percaya pada ideologi penjajah yang justru hendak menghisap darah dan kekayaan alam mereka. Akibatnya, konflik antar sesama kaum Muslim itu tidak pernah reda, bahkan terus membara. [] abi nabhan

Sumber: Tabloid Mediaumat edisi 153

Khilafah Cocok Untuk Semua Bangsa di Setiap Zaman

Voa-Khilafah.com - Pada Senin, 8 Juni 2015, Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla berkata: “Khilafah hanya cocok untuk keadaan di masa lalu, karena waktu itu belum ada perbatasan antara negara-negara. Sementara untuk saat ini, Khilafah sudah tidak cocok lagi. Khilafah, secara budaya adalah model kehidupan khusus bagi suku-suku Arab.” Jusuf Kalla menambahkan: “Bepikir tentang Khilafah tidak masalah, namun menyerukan pada Khilafah, dan berusaha menegakkannya adalah dilarang.”

Wakil Presiden melihat ide Khilafah sebagai seruan pada ekstremisme. Dalam hal ini, Wakil Presiden mengatakan bahwa Presiden, Joko Widodo menyetujui pembentukan “Pusat Penelitian dan Studi Islam Internasional” di Indonesia. Seruan tersebut terkait upaya untuk mengatasi penyebaran ide ekstremisme dengan penyebaran ideologi “Islam moderat”. Wakil Presiden menambahkan: “Kami akan membangun pusat studi tersebut dengan biaya berapapun.”

*** *** ***

1. Khilafah termasuk hukum Islam. Allah SWT menurunkan hukum Islam untuk seluruh umat manusia. Sehingga hukum Islam itu tidak hanya cocok untuk bangsa (orang) Arab saja, melainkan cocok bagi umat Islam secara keseluruhan. Juga, Islam tidak hanya cocok untuk waktu tertentu saja, melainkan cocok untuk semua waktu. Dengan demikian, Khilafah ini cocok untuk semua umat, kapan saja dan di mana saja. Selain itu, sejarah telah mencatat bagaimana Khilafah telah membentangkan pengaruhnya di atas wilayah yang luas, mulai dari Asia, Afrika dan Eropa. Fakta ini saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa Khilafah ini cocok untuk semua bangsa sekalipun dengan latar belakang etnis dan budaya yang berbeda-beda, tidak hanya untuk bangsa (orang) Arab saja. Di samping itu, Khilafah telah memimpin dunia lebih dari dua belas abad, dan selama itu Khilafah merupakan negara nomor satu di dunia. Dengan demikian, klaim yang dibuat oleh Wakil Presiden bahwa Khilafah hanya cocok untuk bangsa Arab dan di masa lalu saja, tidak lain adalah klaim yang bertentangan dengan syariah Islam dan fakta-fakta sejarah. 2. Dalil-dalil tentang Khilafah ini sangat banyak, mulai dari al-Qur’an, as-Sunnah dan Ijma’ Sahabat, bahwa menegakkan Khilafah adalah wajib bagi semua umat Islam. Ulama kaum Muslim juga telah sepakat bahwa menegakkan Khilafah adalah wajib. Dengan demikian, jelas bahwa pernyataan Wakil Presiden bahwa usaha untuk menegakkan Khilafah itu dilarang, bertentangan dengan syariah Islam. Sebab bagaimana mungkin melarang sesuatu yang diperintahkan oleh Allah SWT, dan telah diwajibkan atas kaum Muslim? Yang benar adalah, bahwa menegakkan Khilafah adalah wajib, bahkan Khilafah itu merupakan tājul furūdl (mahkota kewajiban) dalam Islam. 3. sesungguhnya istilah “Islam moderat” adalah istilah yang diciptakan oleh Barat. Dalam pandangan mereka “Islam moderat” adalah Islam yang menerima sekularisme dan liberalisme. Hal ini ditegaskan melalui sebuah laporan berjudul “Building Moderate Muslim Networks, Membangun Jaringan Muslim Moderat” yang dikeluarkan oleh RAND Corporation, pada tahun 2007. Dengan demikian, iIstilah “Islam moderat” bertentangan dengan Islam. Oleh karena itu, rencana Pemerintah Indonesia untuk membangun pusat studi internasional yang dikhususkan untuk “Islam moderat”, adalah untuk memerangi Islam. Rencana ini juga merupakan upaya untuk mewujudkan kepentingan kaum imperialis Barat di Indonesia, sebagai negeri Muslim terbesar di dunia. [MR Kurnia – Indonesia]

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 19/06/2015.

(hizbut-tahrir.or.id/ voa-khilafah.com)

Semarak Ramadhan dalam Negara Khilafah

Semarak Ramadhan dalam Negara Khilafah

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Nabi SAW pernah bersabda, “Idza ja’a Ramadhan futihat abwab al-jannah.” [Jika Ramadhan tiba, maka berbagai pintu surga telah dibuka] [HR Muttafaq ‘Alaih]. Pintu surga itu sangat banyak. Siapa saja yang ingin dibukakan pintu surga-Nya, maka dia harus mengetuk pintu dengan amalan yang bisa membuka pintu tersebut. Ada pintu ar-Rayyan bagi orang yang berpuasa. Semakin banyak berpuasa, maka semakin kuat ketukan seseorang untuk dibukakan pintu ar-Rayyan.

Ada Bab al-Jihad bagi orang yang berjihad, maka semakin banyak berjihad, semakin kuat ketukan seseorang untuk dibukakan Bab al-Jihad [pintu jihad]. Ada Bab as-Shalat bagi orang yang ahli shalat. Semakin banyak mengerjakan shalat, maka semakin kuat ketukan seseorang untuk dibukakan Bab as-Shalat. Ada Bab as-Shadaqat bagi orang yang ahli sedekah. Semakin banyak bersedekah, maka semakin kuat ketukan seseorang untuk dibukakan Bab as-Shadaqat. Ada Bab al-Birr bagi orang yang ahli taat, termasuk menaati orang tua. Semakin kuat ketaatannya kepada orang tua, maka semakin kuat ketukan seseorang untuk dibukakan Bab al-Birr. Dan banyak lagi yang lain.

Karena itu, ketika umat Islam memahami bahwa pintu-pintu surga itu telah dibukakan oleh Allah seluas-luasnya di bulan Ramadhan, maka mereka pun mengisi berbagai aktivitas yang bisa mengetuk pintu-pintu surga-Nya. Ramadhan pun semarak dengan berbagai aktivitas ketaatan, bukan kemaksiatan. Ramadhan pun semarak dengan berbagai aktivitas ibadah, bukan senda gurau, belanja atau yang lain. Karena itu, aktivitas ketaatan inilah yang senantiasa dihidupkan oleh kaum Muslim, begitu juga ketika khilafah menjadi penjaga Islam yang amanah itu.

Di Malam Hari

Pada malam menjelang Ramadhan, saat menjelang Maghrib, kaum Muslim pun mencari hilal. Karena ini hukumnya fardhu kifayah, maka tidak harus dilakukan oleh setiap umat Islam. Karena itu, siapa saja yang menemukannya, maka akan diambil sumpahnya. Setelah dinyatakan sah, maka khalifah kaum Muslim pun berpidato menyampaikan hasil itsbat 1 Ramadhan. Pidato disampaikan dalam bahasa Arab ke seluruh penjuru dunia. Disertai pesan penting dari khalifah kepada seluruh umat Islam.

Setelah shalat Isya’, kaum Muslim pun melakukan shalat Tarawih di masjid-masjid dengan berjamaah. Di ibukota, khalifah biasanya memimpin langsung shalat tersebut. Malam itu pun menjadi malam penuh berkah. Di malam penuh berkah itu, umat Islam tidak seperti malam biasanya. Mereka pun menghidupkan malam-malamnya dengan memperbanyak dzikir, membaca Alquran dan berbagai halqah.

Setelah melewati larut malam, menjelang Subuh, mereka pun bangun untuk melakukan sunah sahur. Sahur ini pun di dalamnya mengandung banyak keberkahan, kata Nabi SAW. Karena itu, waktu sahur pun tak pernah terlewatkan begitu saja, kecuali akan mereka gunakan sebaik-baiknya. Setelah mengambil sahur secukupnya, mereka pun tidak tidur, tetapi menghidupkan malam-malamnya dengan memperbanyak dzikir, membaca Alquran dan qiyam al-lail. Sebagaimana yang dituturkan oleh Ibn ‘Umar.

Suasana malam itu pun tampak semarak. Lampu-lampu rumah-rumah mereka pun terang, suasana riuh oleh suara orang sahur, dzikir, bacaan Alquran dan qiyam al-lail pun bak kumbang. Belum lagi masjid-masjid yang tak pernah sepi dari orang beribadah.

Di Siang Hari

Tentu tak kalah semaraknya adalah siang hari mereka. Suasana ibadah tampak. Tak ada orang makan, minum, merokok dan aktivitas yang bisa membatalkan puasa tampak di publik. Meski itu dilakukan oleh orang non-Muslim atau Musafir yang tidak sedang berpuasa. Semuanya menghormati umat Islam yang sedang berpuasa. Puasa pun menjadi syiar, yang tak hanya ditampakkan oleh Muslim, tetapi juga non-Muslim. Bukan sebaliknya, orang berpuasa diminta menghormati orang yang tidak berpuasa.

Suasana di jalan-jalan, di toko-toko, di kantor-kantor dan pasar-pasar tampak teduh. Tak ada orang yang cekcok, karena mereka sedang berpuasa. Mereka berusaha sekuat tenaga menahan diri. Ketika ada yang mencoba melakukan provokasi, mereka pun mengatakan, “Maaf, saya sedang berpuasa.” Semangat, kesadaran dan kebiasaan memberi tampak begitu menonjol di bulan Ramadhan ini. Sebaliknya, semangat, kesadaran dan kebiasaan mengalah, memaafkan pun tampak.

Masjid-masjid pun mulai padat begitu menjelang adzan. Begitu adzan dikumandangkan, kaum Muslim berbondong-bondong ke masjid untuk menunaikan shalat Dzuhur berjamaah. Mereka memulainya dengan shalat Tahiyyat Masjid, Qabliyah, shalat Dzuhur, lalu dilanjutkan dengan shalat ba’diyah. Setelah itu, waktu mereka pun mereka isi dengan dzikir, membaca Alquran dan aktivitas ketaatan yang lainya.

Suasana serupa juga tampak menjelang Ashar. Begitu adzan dikumandangkan, kaum Muslim berbondong-bondong ke masjid untuk menunaikan shalat Ashar berjamaah. Mereka memulainya dengan shalat Tahiyyat Masjid, Qabliyah, shalat Ashar. Setelah itu, waktu mereka pun mereka isi dengan dzikir, membaca Alquran dan aktivitas ketaatan yang lainya. Begitulah suasana siang hari mereka.

Kaum Muslim pun tak membiarkan waktu buka, kecuali untuk berlomba memberikan sedekah kepada kaum Muslim yang lain, yang hendak berbuka. Suasana masjid-masjid pun tampak semarak dengan orang-orang yang memberikan ta’jil. Pada waktu yang sama, pemandangan orang-orang yang menunggu berbuka pun mulai tampak menjelang Maghrib tiba. Begitu adzan Maghrib dikumandangkan, perasaan senang, suka dan bahagia pun tampak menghiasi muka-muka mereka.

Semarak Jihad dan Dakwah

Itu adalah pemandangan biasa yang mewarnai kehidupan umat Islam di wilayah-wilayah mereka. Nun jauh di sana, ada suasana lain, ketika kaum Muslim menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk meraih kemenangan. Sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi SAW dan para sahabat saat Perang Badar, tahun 2 H dan Penaklukan Kota Makkah, tahun 8 H. Semuanya dilakukan di bulan Ramadhan.

Untuk melakukan misi tersebut, mereka pun tidak hanya menghidupkan Ramadhan dengan berperang. Tetapi, juga dengan ketaatan yang lain. Mulai dari menguatkan taqarrub mereka dengan Allah, infak, mengasah senjata, mobilisasi pasukan, latihan perang, menyiapkan logistik, kuda, unta dan sebagainya. Mereka pun berangkat saat berpuasa. Berkilo-kilo meter mereka arungi, dengan berjalan kaki dan naik unta/kuda secara bergantian.

Maka, Ramadhan pun telah diisi oleh para khalifah setelah mereka dengan berbagai penaklukan. Pada 28 Ramadhan 92 H, Thariq bin Ziyad berhasil menaklukkan Andalusia, Spanyol. Perang delapan hari itu berhasil dimenangkan oleh pasukan kaum Muslim. Setelah itu, Spanyol pun menjadi salah satu pusat peradaban Islam yang terkenal di Eropa, sampai Raja George II, Raja Inggris, Norwegia dan Swedia mengirim putrinya untuk dididik di sana.

Tanggal 6 Ramadhan 223 H, Khalifah al-Mu’tashim menaklukkan Amuriyah, untuk membalas kekurangajaran tentara Romawi terhadap seorang wanita Muslimah yang jilbabnya ditarik. Benteng Amuriyah yang angker itu pun berhasil ditaklukkan.

Perang Ain Jalut, juga sama. Tepat, 24 Ramadhan 658 H, pasukan kaum Muslim berhasil mengalahkan tentara Tatar, yang dipimpin oleh Qutuz dan pembantunya, Baibaras. Seruannya yang terkenal, “Wa Islamah!” Pada 14 Ramadhan 666 H, Antiokia juga berhasil ditaklukkan oleh Baibaras. Ketika itu, Antiokia menjadi pusat kekuatan kaum Salib.

Di 26 Ramadhan 928 H, Kota Belgrad berhasil ditaklukkan oleh Khalifah Sulaiman al-Qanuni. Mereka pun mendirikan shalat Jumat pertama di kota itu.

Itulah semarak Ramadhan di era Khilafah.

[hizbut-tahrir.or.id / voa-khilafah.com]

Said Aqil Siradj: Cikal Bakal โ€˜Terorisโ€™ Itu Rajin Shalat Malam, Puasa dan Hafal Qurโ€™an

Said Aqil Siradj: Cikal Bakal ‘Teroris’ Itu Rajin Shalat Malam, Puasa dan Hafal Qur’an

Voa-Khilafah.com, JAKARTA - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, mengungkapkan bahwa cikal bakal pemahaman radikalisme dan terorisme sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabat.

Said Aqil pun menceritakan sosok Dzulkhuwaisir yang begitu sombong meminta Rasulullah berbuat adil.

“Nanti dari umatku akan muncul seperti orang ini, hafal Qur’an, dalilnya Qur’an tapi tidak melewati tenggorokannya, artinya tidak paham secara substansif. Mereka itu sejelek-jelek manusia bahkan lebih jelek daripada binatang. Saya tidak termasuk mereka, mereka tidak termasuk kami,” kata Said Aqil Siradj saat menjadi narasumber “Dialog Ormas-ormas Islam dalam Mempertahankan NKRI”, di Sahid Hotel, Jakarta Pusat, pada Sabtu (11/5/2013).

Prediksi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun terjadi, orang-orang yang berpaham Khawarij membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib.

“Prediksi Rasulullah ini terbukti tahun 40 H, Sayyidina Ali keluar dari rumahnya mengimami shalat Subuh dibunuh, bukan oleh orang Kristen, bukan oleh orang Katolik, bukan orang Hindu, bukan orang non-Muslim. Yang membunuh, Abdurrahman bin Muljam; Qaimul Lail, Shaimun Nahar, Hafizhul Qur’an. Yang membunuh Sayyidina Ali ini tiap hari puasa, tiap malam tahajjud, dan hafal Qur’an,” paparnya.

Alasan pembunuhan Ali bin Abi Thalib, kata Said Aqil, karena Khawarij menuduhnya telah menggunakan hukum manusia hasil musyawarah Daumatul Jandal atas perselisihan antara pihak Ali dan Muawiyah.

“Wal hasil, inilah cikal bakal radikalisme, terorisme dalam Islam. Korbannya bukan siapa-siapa, korbannya adalah awwalu man aslama minal sibyan, remaja pertama yang memeluk Islam,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Amir JAT Wilayah Jakarta, Ustadz Nanang Ainur Rofiq meluruskan penjelasan Ketua PBNU Said Aqil Siradj tentang Khawarij. Menurutnya, ciri Khawarij yang disampaikan Said Aqil Siradj justru tendensius bagi kaum Muslimin.

Said Aqil begitu sering mengulang-ulang ciri Khawarij adalah Qaimul Lail, Shaimun Nahar, Hafizhul Qur’an (sering mendirikan shalat malam, berpuasa di siang hari dan hafal Al-Qur’an) padahal ciri itu sebenarnya gambaran seorang Muslim yang taat.

“Apakah khawarij itu karena rajin shalat malam dan lain sebagainya? padahal ada perkara mendasar di sana soal Khawarij,” ujarnya di hadapan ratusan hadirin yang hadir.

Padahal substansi dari kisah Dzilkhuwaisir adalah paham mengkafirkan yang serampangan terhadap Ali bin Abi Thalib yang menjadi khalifah dan menerapkan syariat Islam. Jauh berbeda dengan pemerintah sekarang yang tidak menerapkan hukum Islam.

Kemudian, ciri yang paling mencolok dari paham Khawarij juga mengkafirkan para pelaku dosa besar, inilah yang tidak dijelaskan oleh Said Aqil Siradj.

“Persoalan Khawarij itu adalah karena mereka mengkafirkan pelakudzanbun kabair(pelaku dosa besar), ini yang tidak dijelaskan. Padahal semua ulama itu paham apa itudzanbun mukaffirah, dzanbun kabair, dzanbun ma’ashi,” jelasnya.

Pemahaman itulah yang bertentangan dengan Ahlus Sunnah wal Jamaah. “Ahlus Sunnah melarang mengkafirkan orang yang melakukan dzanbun kaba’ir (pelaku dosa besar),” tandasnya. (ahmed widad/voa-islam/Voa-Khilafah.com)

Gelombang Panas Renggut Nyawa 140 Orang yang Tengah Berpuasa

Gelombang Panas Renggut Nyawa 140 Orang yang Tengah Berpuasa

Voa-Khilafah.com, KARACHI -- Sekitar 140 orang tewas akibat gelombang panas di Pakistan Selatan. Sebagian besar kematian terjadi di kota Karachi.

Dilansir dari United Press International, Senin (22/6), kebanyakan korban adalah laki-laki di atas 50 tahun. Selain itu, enam wanita dan lima anak-anak turut meninggal. Ratusan orang telah dirawat di rumah sakit akibat dehidrasi dan sengatan panas.

Kemungkinan ini meningkat di Karachi, yang mayoritas penduduknya Muslim dan tengah menjalani puasa Ramadhan. Pemadaman listrik yang umum terjadi di Pakistan memperburuk efek gelombang panas ini.

Suhu telah meningkat sampai lebih dari 110 derajat Fahrenheit. Suhu ini merupakan suhu tertinggi di Pakistan selama 15 tahun terakhir. Sementara, di Karachi suhu udara diperkirakan mencapai lebih dari 100 derajat Fahrenheit sampai Ahad kemarin.

“Rumah sakit di kota penuh sesak karena lonjakan jumlah pasien yang menderita akibat serangan gelombang panas,” kata Menteri Kesehatan Provinsi Sindh, Jam Mehtab Hussain Dahar dalam sebuah pernyataan.

Wilayah metropolitan Karachi memiliki populasi sekitar 24 juta jiwa. Ia menambahkan, angka-angka ini belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi situasi masih di bawah kontrol. (ROL/Voa-Khilafah.com)

Musim Panas Warnai Ramadhan di Suriah

Musim Panas Warnai Ramadhan di Suriah

Voa-Khilafah.com, DAMASKUS -- Gelombang Arab Spring 2011 lalu telah merubah ketenangan Ramadhan di Suriah hingga saat ini. Ramadhan kali ini merupakan tahun kelima sejak konflik memporak-porandakan Suriah.

Masih ada beberapa pelajar asal Indonesia yang berjuang menimba ilmu di negeri Syam ini. Tentu mereka harus menyesuaikan diri dengan kondisi krisis saat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

Ketua Himpunan Pelajar Indonesia Suriah Ahmad Fuadi Fauzi bercerita mengenai kondisi Suriah sebelum dan setelah konflik terjadi.

"Kalau dulu, setiap malam kami berkeliling ke Masjid-Masjid di Kota Damaskus," tuturnya saat Buka Bersama dengan Dubes RI untuk Suriah.

Mahasiswa Suriah selalu berburu makanan berbuka di Masjid tertentu. Warga Damaskus terkenal dengan kedermawanannya pada mahasiswa asing. Saat mereka pulang tarawih, warga selalu memberikan uang. Namun kondisi ini jarang ditemukan.

Kesulitan ekonomi menjadi faktor utama perubahan ibadah Ramadhan saat musim pana. Bahkan beberapa Masjid yang biasa menjadi langganan berburu makanan kini sudah dikuasai pemberontak dan ISIS.

Situasi keamanan yang rawan pun menjadi pertimbangan mahasiswa untuk bepergian terlalu malam. Ramadhan tahun ini bertepatan dengan musim panas. Berpuasa disana bisa sampai 16,5 jam. Mereka memulai puasa pukul 04.30 dan maghrib pukul 20.00.

Shalat isya baru dimulai 21.30 dan tarawih selesai sekitar pukul 23.00. Sehingga mereka baru sampai di rumah sudah larut malam. (ROL/Voa-Khilafah.com)

Inilah Rahasia Kenapa Nabi Anjurkan Kurma Waktu Berbuka Puasa

Inilah Rahasia Kenapa Nabi Anjurkan Kurma Waktu Berbuka Puasa

Voa-Khilafah.com - Puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu kewajiban bagi umat Muslim. Ketika berpuasa pasti kita tidak akan lepas dari yang namanya berbuka puasa, Kita dituntut untuk berbuka dengan yang manis terlebih dahulu supaya pencernaan kita tidak langsung kaget dengan makanan berat dan untuk mengganti energi yang hilang selama kita berpuasa.

Berbuka puasa dengan buah kurma dan berdo’a sebelum berbuka adalah tuntunan yang tercantum dalam sebuah hadist .."Rasulullah akan berbuka puasa dengan buah kurma segar yang telah masak sebelum kemudian melanjutkan dengan sholat. Jika kurma segar tidak tersedia, Beliau akan makan kurma kering. Jika kurma kering juga tidak tersedia, maka Beliau akan meminum air."

Lantas mengapa berbuka puasa harus dengan kurma? Apa ada alasan di bidang ilmu kesehatan sehingga dunia kedokteran barat juga sangat menyarankannya?

Salah satu dari banyak manfaat fisik yang didapatkan dari berbuka puasa dengan buah kurma adalah karena kandungan gula alami yang tinggi pada buah ini. Gula alami dapat dengan cepat diserap oleh hati yang kemudian merubahnya menjadi energi yang dibutuhkan tubuh. Umat Islam memerlukan asupan energi yang cepat setelah berpuasa seharian untuk kemudian melakukan shalat maghrib.

Baca Juga: Daftar Menu Buka Puasa Ramadhan

Dan seperti yang kita ketahui, tubuh juga memerlukan energi untuk dapat mencerna makanan yang masuk ke tubuh. Jadi langsung makan besar pada saat berbuka puasa adalah sebuah kebiasaan yang tidak sehat karena saat itu tubuh berada pada kondisi lemah. Buah-buahan segar, khususnya buah kurma dapat mengawali proses pencernaan sekaligus menyediakan energi yang anda butuhkan untuk mencerna makan besar setelahnya.

Buah ini merupakan sumber dari banyak vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin A, B, asam folat, kalium, zat besi, natrium alami, dan magnesium. Makan kurma setiap hari selama bulan Ramadhan sama saja artinya dengan mengkonsumsi multivitamin setiap hari. Ini akan membuat tubuh menjadi lebih kuat dan sehat serta sangat cocok bagi orang yang berpuasa.

Selain itu, buah kurma juga merupakan sumber serat alami yang penting bagi sistem pencernaan. Kurma akan menjaga lambung dan sistem pencernaan dari gangguan bakteri dan parasit.

Sejak zaman dahulu buah kurma sudah digemari umat Muslim. Buah ini adalah salah satu makanan yang paling sering dikonsumsi oleh Rasulullah. Ketika dahulu ilmu pengetahuan belum semaju sekarang, umat Islam hanya tau bahwa apa yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah adalah sebuah kebaikan. Umat Muslim seluruh dunia mengikuti apa yang diajarkan tersebut semata-mata untuk mengenang Beliau dan meyakini bahwa apa yang diajarkan adalah sebuah kebaikan.

Baca Juga: Kupas Tuntas Tentang Kurma

Kini begitu ilmu pengetahuan sudah sangat maju, semua hal yang telah diajarkan Rasulullah terbukti benar. Bahkan ilmu kedokteran barat menjuluki buah kurma sebagai makanan super (makanan yang hampir sempurna). Cara Rasulullah dalam mengkonsumsi yang hanya 3 atau 5 butir kemudian dilanjutkan dengan shalat, dan baru setelahnya melanjutkan dengan makan besar juga sesuatu yang dibenarkan oleh para ahli nutrisi saat ini.

Tubuh memerlukan waktu sejenak untuk mencerna kurma dan mempersiapkan organ pencernaan bagi makanan besar yang akan masuk kemudian. Langsung makan besar saat waktu berbuka tiba dikatakan dapat merusak tubuh dalam jangka panjang. (kabarmakkah/voa-khilafah.com)

sumber: islampos.com

Ramadhan di St Petersburg โ€“ Kota di mana Matahari Tidak Terbenam

Ramadhan di St Petersburg – Kota di mana Matahari Tidak Terbenam

Voa-Khilafah.com - Ketika Ramadhan dimulai pada hari Kamis, kaum muslim di St Petersburg dan di tempat lain di utara Rusia akan mendapat ujian : pada bulan Juni, matahari tidak pernah benar-benar terbenam.

Periode ini adalah dinamakan “malam putih”, suatu periode yang berlangsung dari sekitar akhir Mei hingga awal Juli ketika senja hanya beberapa jam sebelum memasuki malam hari.

“Di St Petersburg, kaum Muslim melihat ini sebagai ujian, ” kata seorang muslim di sana, yang tidak mau disebut namanya.

“Kaum Muslim yang berpuasa harus menunggu 21-22 jam untuk berbuka puasa, mereka hanya punya waktu tiga jam untuk makan.”

“Islam adalah jalan hidup,” katanya.

“Bagi kami, puasa adalah sama dengan bangun di pagi hari dan menggosok gigi.”

Yelizaveta Izmailova, seorang administrator di sekolah lokal yang berasal dari wilayah Ingushetia yang sebagian besar penduduknya Muslim, mengatakan orangtua, kakak, adik dan suaminya semua berpuasa Ramadhan bersama dia, mengikuti jadwal yang dibagikan setiap minggu di masjid pusat.

“Bulan ini, waktu untuk berbuka puasa benar-benar di akhir waktu. ” “Tentu saja, ini merupakan beban berat bagi tubuh manusia, tetapi setiap Muslim membuat pilihan untuk melakukan hal ini secara sadar.”

Meskipun tidak ada angka pasti berapa banyak kaum Muslim yang tinggal di St Petersburg, pada Idul Fitri tahun lalu, yang menandai akhir puasa Ramadhan, terdapat 42.000 jamaah yang shalat di dua masjid utama kota, menurut kementerian dalam negeri.

Banyak Muslim di St Petersburg adalah pendatang dari bekas republik Soviet di Asia Tengah dan Kaukasus yang bekerja di tempat-tempat konstruksi dan industri lainnya dengan upah rendah.

Kementerian tenaga kerja menyetujui kuota untuk 164.000 pekerja migran di St Petersburg pada tahun 2014, namun jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi. (hizbut-tahrir.or.id/ voa-khilafah.com)

Sumber : Guardian (18/6/2015)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

SEPUTAR RAMADHAN

TSAQOFAH ISLAM

FIKIH

HADITS

TAFSIR AL QUR'AN

NAFSIYAH

HIKMAH

NASYID

HIZBUT TAHRIR INDONESIA

AL-ISLAM

DAKWAH

ULAMA

SEJARAH

DOWNLOAD

ARTIKEL