RPA 1436 H, Jihad dan Thalabun Nushrah

Voa-Khilafah.com - Alhamdulillah kegiatan #RapatdanPawaiAkbar 1436 H yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia di lebih dari 30 Kota di Indonesia dengan puncak acara tgl 30 Mei 2015 di GBK Jakarta dengan izin Allah Swt dapat terselenggara dengan baik serta mendapat liputan dari para insan media yang salah satunya dari situs islam dengan judul : "Allahu Akbar, Ratusan Ribu Umat Hadiri Rapat dan Pawai Akbar di Jakarta"

Kita ucapkan Jazaakumullah Khairan Katsiran atas liputan kegiatannya dari para Insan Media. Adapun tanggapan dari salah satu situs Islam dalam liputannya bahwa tegaknya khilafah tidak serta merta akan lahir tanpa jihad, dan hanya mengandalkan 'thalabul nushrah', seperti yang ada dalam manhaj gerakan Hizbut Tahrir serta Sampai sekarang belum ada yang berhasil gerakan Hizbut Tahrir mendirikan khilafah dengan model gerakan melalui 'thalabul nushroh'.

Maka sesungguhnya kaum Muslimin saat ini di seluruh dunia belum ada yang berhasil menegakkan Khilafah secara syar'i berdasarkan manhaj kenabian baik Hizbut Tahrir maupun yang lainnya. Jika ada yang berhasil menegakkannya secara Syar'i maka Hizbut Tahrir pun tentunya akan menyerukan kepada seluruh kaum Muslimin untuk mendukungnya. Karena Khilafah bukan milik kelompok tertentu tapi untuk seluruh kaum Muslimin.

Oleh karena itu, kaum Muslim harus tahu bahwa organisasi manapun yang ingin mendeklarasikan Khilafah di suatu tempat, maka dalam melakukan hal itu harus mengikuti metode Rasulullah saw, di antaranya bahwa organisasi ini harus memiliki kekuasaan yang jelas di tempat ini, dimana keamanan di dalam dan luar negerinya ada dalam penjagaannya; dan hendaklah di tempat Khilafah itu diproklamirkan harus terdapat pilar-pilar negara. Sebab, begitulah yang dilakukan Rasulullah saw ketika mendirikan negara Islam di Madinah al-Munawwarah. Dimana, kekuasaan di Madinah milik Rasulullah saw, sedang keamanan dalam dan luar negerinya dengan keamanan Islam, serta memiliki pilar-pilar negara di daerah sekitarnya.

Terkait Jihad apakah sebagai metode penegakkan Khilafah berikut ini ada sebuah tulisan berjudul "Jihad dalam Perspektif Hizbut Tahrir" yang disampaikan oleh al Ustadz KH. Muhammad Shiddiq al Jawi dalam Diskusi Publik dengan tema “Jihad”, diselenggarakan oleh PCNU Kabupaten Cilacap, di Hotel Grand Liana, Cilacap, Sabtu, 23 Nopember 2013.

Selengkapnya bisa dilihat di
http://hizbut-tahrir.or.id/2013/11/25/jihad-dalam-perspektif-hizbut-tahrir/

Adapun Thalabun-Nushrah merupakan Kunci Perubahan. Thalabun-nushrah adalah thariqah (metode) yang tetap dan wajib dilaksanakan untuk menegakkan Khilafah. Jadi, thalabun-nushrah bukan uslub (cara) yang hukumnya mubah yang dapat berubah-ubah sesuai situasi dan kondisi. (Ahmad Al-Mahmud, Ad-Da’wah ila al-Islam , hlm. 34).

Kewajiban thalabun-nushrah didasarkan pada teladan Rasulullah saw. dalam perjuangan beliau mencari perlindungan dan kekuasaan dari para kepala kabilah (suku) saat itu. Rasulullah saw. mulai melakukannya pada tahun ke-8 kenabian, khususnya setelah wafatnya paman beliau Abu Thalib dan istri beliau Khadijah, dan semakin meningkatnya gangguan fisik dari kaum Quraisy kepada beliau. Rasulullah saw. melakukan thalabun-nushrah kepada banyak kabilah, baik di kampung mereka maupun di tempat-tempat mereka saat musim haji di Makkah. Ibnu Saad dalam kitabnya At-Thabaqat menyebutkan 15 kabilah yang didatangi Rasulullah saw. dalam rangka thalabun-nushrah , di antaranya kabilah Kindah, Hanifah, Bani ‘Amir bin Sha’sha’ah, Kalb, Bakar bin Wail, Hamdan, dan lain-lain. Kepada setiap kabilah Rasulullah saw. mengajak mereka untuk beriman dan memberi nushrah kepada beliau untuk memberikan kekuasaan demi tegaknya agama Allah. (M. Abdullah Al-Mas’ari, Al-Mana’ah wa Thalab an-Nushrah , hlm. 3-8).

Selengkapnya bisa dilihat di
http://hizbut-tahrir.or.id/2011/05/04/thalabun-nushrah-kunci-perubahan/

Wallahu a'lam bi ash shawwab

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers