Ribuan Aktivis HT Bangladesh Tak Takut Penghalang, Serukan Penegakkan Syari'ah dan Khilafah |
Voa-Khilafah.Blogspot.Com - Khilafah benar-benar merupakan janji Allah, sekalipun dihalang-halangi, para pejuang Khilafah tidak surut, bahkan semakin gencar menuntut penegakkan Khilafah di berbagai negeri. Di Bangladesh, seribuan kaum Muslim mengikuti aksi masirah yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir, menuntut penghapusan pemerintah Hasina, penghapusan sistem dan konstitusi demokrasi, serta menyerukan penegakkan kembali Khilafah.
Pada hari Kamis, 30/06/2011, yang bertepatan dengan 28 Rajab 1432 H, tepat 90 tahun kaum Muslim hidup tanpa Khilafah setelah dihancurkan oleh agen-agen Inggris pada 28 Rajab 1342 atau bertepatan dengan 3 Maret 1924, kaum Muslim bersama Hizbut Tahrir Bangladesh melakukan aksi masirah ke jalan-jalan.
Aksi tersebut juga diselenggarakan untuk menentang penghapusan "keimanan mutlak dan keyakinan kepada Allah" sebagai dasar kebijakan konstitusi negara, bersama dengan sikap dan kebijakan pemerintah Hasina yang anti-Islam.
Mereka juga menentang pembangunan hegemoni AS-India atas tentara Muslim Bangladesh, serta kesepakatan perusahaan AS, ConocoPhilips, yang melanggar kepentingan nasional.
Aksi masirah dimulai dari Boijoynagar dan berakhir di depat Masjid Nasional, Baitul Mukarram. Dua anggota Hizbut Tahrir menyampaikan pidato pada aksi unjuk rasa damai tersebut.
Para pembicara mengatakan bahwa kewajiban umat Islam untuk menghapuskan sistem demokrasi serta kewajiban untuk menegakkan kembali Khilafah.
Pembicara pertama mengatakan kaum Muslim memiliki kewajiban yang dituntut oleh keimanan mereka untuk memprotes kebijakan anti-Islam pemerintah Sheikh Hasina serta pengabdian totalnya kepada kafir Musyrik negara imperialis, AS-Inggris-India.
Pembicara kedua menegaskan bukti-bukti Islam tentang kewajiban kembali menegakkan Khilafah atas kaum Muslim dan mengatakan bahwa Khilafah merupakan kepemimpinan yang tulus dan sadar atas umat yang dapat memecahkan berbagai masalah di negeri tersebut dan menghadapi Amerika, pimpinan salibis yang hadir di negeri itu, serta Inggris, dan India. [m/khilafat/syabab.com]
Baca Juga:
Lihat Foto: