Voa-Khilafah.cu.cc. Jakarta - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) kembali menggelar aksi menolak rencana renovasi dan pembangunan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Indonesia. Walau diguyur hujan aksi tersebut tetap berjalan. HTI meyakini keberadaan Kedubes Amerika merupakan markas penjajahan Amerika di Indonesia. Dan seharusnya Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak mengeluarkan Ijin Membangun kepada Kedubes Amerika Serikat.
“Kalau Pemprov DKI memberikan ijin pada Amerika, berarti mereka telah memberikan negeri ini untuk dijajah oleh Amerika,” seru Farid Wadjdi saat orasi, Selasa (8/1) di Depan Kantor Balaikota Pemprov DKI Jakarta.
Ketua DPP HTI ini mengatakan, renovasi 10 tingkat dengan luas ruang kerja seluas 36.000 meter persegi isi bukanlah tikus apalagi kecoa, isinya pastilah personil diplomat, militer, dan intelijen Amerika. “Maka dari itu kita wajib menolak Kedubes Amerika ini, bukan saja menolak renovasi tapi juga menolak keberadaan Kedubes Amerika,” ujarnya.
Farid menambahkan, kita bertekad mengusir penjajah Amerika di negeri ini, dengan cara menjadikan Jakarta sebagai pusat khilafah dan mengibarkan bendera Rosulullah SAW di seluruh penjuru Jakarta. “Kita tidak mau Jakarta jadi pusat penjajahan, kita akan jadikan Jakarta jadi pusat Kekhilafahan yang akan menghentikan segala bentuk penjajahan,” pungkasnya disambut pekikan takbir peserta aksi.
Sebelumnya, Kedubes AS telah mengumumkan rencana pembangunan gedung kedutaan besar AS yang baru dilokasi yang sama dengan gedung yang ada saat ini di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.[htipress/voa-khilafah.cu.cc]