Voa-Khilafah.tk - Beliau memberikan contoh gambaran paradoks Indonesia berkontribusi memperburuk wajah Indonesia.
1. Presiden Soekarno adalah penggali Pancasila dan Presiden Soeharto mendasarkan kebijakan pemerintahannya berdasarkan Demokrasi Pancasila . Paradoksnya, mereka pulalah pelanggar utama Pancasila.
2. Kedua, beda temuan tentang karakter dan jati diri manusia Indonesia. Bung Karno penggali Pancasila mengatakan Pancasila adalah dasar filosofis-pandangan hidup untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi.
wartawan Mochtar Lubis Mengkritik Bung karno: " Manusia Indonesia memiliki karakter dengan kelemahan berkecenderungan korup, munafik, enggan bertanggung jawab, berjiwa feodal, percaya takhayul, tidak hemat dan boros, tidak senang bekerja keras dan cenderung bermalas-malas, bisa kejam, mengamuk, dan membakar."
3. Ketua Dewan Pengkajian Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat Kiki Syahnakri mengatakan, "PANCASILA ITU LEMAH" "Pascareformasi 1998, kehidupan berbangsa-bernegara di Indonesia praktis diku- asai oleh liberalisme dan Kapitalis. Liberalisme dan kapitalis berhasil mengerdilkan dan mengalienasikan Pancasila."
4. Amandemen konstitusi PANCASILA masih dipolemikkan, Dalam artikelnya, Sayidiman berpendapat : "Bangsa Indonesia untuk menjadikan negara Pancasila menjadi satu kenyataan DI BAJAK kaum Barat dan mereka berhasil membajaknya yang atas nama Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Pancasila telah diselewengkan rezim sebelumnya.
# Paradoksnya, kelemahan-kelemahan manusia Indonesia itulah yang sekarang ini penyakit kronis yang sedang menggerogoti negara ini. Sementara itu, Pancasila dicitrakan sebagai "keuangan yang mahakuasa; korupsi yang 'adil' dan 'merata'; persatuan mafia hukum Indonesia; kekuasaan yang dipimpin oleh nafsu kebejatan dalam persekongkolan dan kepura-puraan; kenyamanan bagi keluarga pejabat dan keluarga wakil rakyat".
-- Salam Melawan Arus --
[Lembaga Kajian Islam dan Peradaban]