1200 Ulama Jabar Tolak Kenaikan Harga BBM, Kebijakan Khianat dan Dzalim!

Voa-Khilafah.co.cc (Bandung).- Sekitar 1.200 kursi yang disediakan panitia tak cukup menampung antusiasme peserta yang membludak pada Majelis Buhuts al-Islamiyah (MBI) HTI Jabar, Grha Emerald, Minggu (18/03). Beberapa peserta terpaksa menahan pegal dengan berdiri sepanjang acara. Acara yang dihadiri ulama, mubaligh, asatidz dan tokoh masyarakat dari sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat ini membahas “isu panas” seputar keputusan pemerintah pemerintah yang akan menaikkan harga BBM per 1 April 2012.

Dalam sambutannya, Ketua DPD 1 HTI Jabar, Ust. M. Riyan, M.Ag menuturkan bahwa acara ini dibuat agar para ulama menyadari pentingnya peran mereka di dalam membela kepentingan umat yang tengah dizalimi penguasanya. “Ulama merupakan pewaris para nabi. Kewajiban ulama adalah untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan memperhatikan urusan-urusan kaum muslim. Bersama-sama menolak kenaikan harga BBM sebagai sebuah kebijakan khianat dan zalim. Ini merupakn isu Islam yang menyangkut nasib umat,” ungkapnya.

Sementara itu, pembicara pertama, Dr. Arim Nasim (DPP HTI) dalam pemaparannya menjelaskan kebohongan-kebohongan pemerintah seputar subsidi BBM. Menurutnya, dalih pemerintah yang menyatakan bahwa anggaran subsidi BBM membebani APBN adalah kebohongan. “Faktanya pemerintah justru untung dari penjualan BBM,” tandasnya sambil menampilkan sejumlah data di layar proyektor L-CD.

Dia kemudian menjelaskan bahwa alasan sesungguhnya dari keputusan kenaikkan BBM ini adalah untuk meliberalisasi migas dengan menghilangkan subsidi secara bertahap. “Liberaliasasi migas akan menguntungkan perusahaan asing karena mereka yang menguasai kilang-kilang minyak kita,” tutur dosen ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia ini.

Di sisi lain, pembicara kedua, Ust. Nurhilal Ahmad, M.Si (DPD 1 HTI Jabar) mengungkapkan sejumlah dalil ancaman bagi penguasa yang memberatkan rakyatnya, di antaranya doa Nabi SAW : “Yaa Allah, barangsiapa memiliki hak mengatur suatu urusan umatku, lalu ia menyempitkan mereka, maka sempitkanlah dirinya; dan barangsiapa memiliki hak untuk mengatur suatu urusan umatku, lalu ia memperlakukan mereka dengan baik, maka perlakukanlah dirinya dengan baik“.[HR. Imam Ahmad dan Imam Muslim]. Menaikkan harga BBM menurutnya adalah bentuk dari kezaliman penguasa yang akan semakin membuat menderita rakyat. Padahal menurut Islam BBM termasuk barang tambang milik umum. Sehingga tidak boleh diperjualbelikan dengan harga ‘mencekik’ rakyat.

Selain kedua pembicara tersebut tampil pula beberapa perwakilan ulama yang menyampaikan testimoni, yakni : Ust. Ceceng Suherman (Sekertaris Pemuda Muslim Kota Bandung), Drs. Ilyas Dimyati (Sesepuh Muhammadiyah Cirebon), Ust. Hidayat Hafidzi (Ulama Kab. Bandung), Ust. Kartono (Ulama Pringan Timur), dan Abah Hideung (Ulama Sukabumi).

Semua perwakilan ulama tersebut sepakat bahwa kebijakkan pemerintah menaikkan harga BBM merupakan kebijakan zalim dan khianat. Lebih jauh mereka pun menyerukan syariah dan khilafah sebagai solusi atas segala problematika yang terjadi. Mereka pun berkomitemen untuk senantiasa mendukung perjuangan yang digaungkan Hizbut Tahrir.

Abah Hideung dari Sukabumi mengingatkan para peserta bahwa perjuangan yang akan dilalui adalah perjuangan yang penuh dengan onak dan duri, rintangan dan tantangan serta sarat fitnah dan tuduhan, sebagaimana juga pernah dialami oleh baginda Nabi Muhammad SAW. Tapi, menurutnya hal itu tak sepatutnya membuat kita takut dan surut langkah termasuk jika kematian taruhannya. “Jika tak berjuang saja pasti mati, ya (lebih baik-red) berjuang saja!” tandasnya bersemangat.

Untuk menyemangati para pengemban dakwah, khususnya aktivis Hizbut Tahrir, beliau membacakan syair yang beliau gubah sendiri:

Kutinggalkan kemudaanku di gelapnya masa,

Kutempatkan ketuaanku di terang cahaya,

Di sana, kuhadiahkan sisa usia,

Untuk Khilafah,

Bersama Hizbut Tahrir

Sebelum acara berakhir, para peserta bersama-sama menadatangani penyataan sikap ulama menolak kenaikkan harga BBM. [] Nazar Ali.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers