Pesan Khusus Delegasi Muslimah HT Indonesia di Konferensi Tunisia

Laporan Langsung dari Tunisia

Voa-Khilafah.co.cc. Tunisia. Konferensi Pers International Women Conference (IWC) dimulai pukul 09.15 waktu setempat. Konferensi dibuka dengan pembacaan Pernyataan Pers IWC dalam bahasa Arab dan Inggris. Dijelaskan , Konferensi bertujuan mengakhiri kebohongan yang selama ini dipublikasikan secara luas oleh media barat. Seakan-akan perempuan muslim menolak penerapan syariah. Padahal, faktanya perempuan muslim di berbagai penjuru dunia sedang menuntut perubahan hakiki. Para muslimah menyadari sistem demokrasi dan kediktatoran telah gagal menyelesaikan problem perempuan, juga tak mampu memberi jaminan kehormatan dan kesejahteraan bagi perempuan.

Konferensi ini juga menegaskan bahwa inilah saatnya membela dan memperjuangkan tegaknya sistem khilafah. Sebuah model pemerintahan yang unik yang konstitusinya bersumber dari Allah SWT yang Maha Baik. Sistem ini juga menetapkan pemimpinnya melalui pemilihan oleh rakyat baik laki-laki maupun perempuan. Penguasanya bisa dikoreksi oleh rakyatnya, baik laki-laki maupun perempuan. Sistem yang memberi jaminan kehormatan bagi perempuan.

Kalangan media lokal dan internasional menyimak serius pernyataan penyelenggara IWC. Tak kurang radio Tunisi, TWT TV , Aljazeera, Associated Press, AFP, French International Radio dan berbagai media lokal berpartisipasi dalam konferensi pers ini . Pertanyaan dinamis banyak terlontar seputar kedudukan perempuan di bawah lindungan khilafah, hubungan IWC dengan Arab Spring, juga tentang metode HT menegakkan khilafah,

Sementara itu ada dua pertanyaan yang disampaikan ke jubir Muslimah HTI, Iffah Ainur Rochmah . Pertama tentang respons kaum perempuan Indonesia terhadap seruan penegakan khilafah. Kedua tentang pesan khusus kehadiran delegasi Indonesia pada IWC. Jubir Muslimah HT Indonesia menjelaskan perempuan Indonesia yang jumlahnya mencapai 100 juta sama dengan perempuan di berbagai penjuru dunia. Mereka membutuhkan perubahan hakiki, mereka hidup dalam penderitaan akibat sistem kapitalisme. “Alhamdulillah, lewat interaksi dengan HT mereka menyadari perubahan hakiki bisa diraih dengan menegakkan khilafah,”ujarnya.

Delegasi MHTI juga menjelaskan perempuan muslim Indonesia dari berbagai kalangan mulai pelajar hingga akademisi, pengusaha, serta muballighah merindukan segera tegaknya khilafah. Selain memperjuangkan terwujudkan opini umum tentang Islam di dalam negeri.

Melalui konferensi ini, Iffah Ainur Rochmah mengingatkan kepada semua tentang pentingnya syariah dan Khilafah. “Hanya dengan menerapkan syariat dan khilafah kemakmuran bisa diperoleh, kehormatan perempuan terjaga tanpa melarangnya berkontribusi di tengah masyarakat sesuai syariat,” tegasnya. (dari La Palace Hotel Gammareth Tunis, Tunisia Sabtu 10 Maret 2012)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers