Voa-Khilafah.com - Dakwah merupakan proses transformasi pemikiran, perasaan, aturan dan sistem yang terjadi dimasyarakat dari kondisi semula jahiliah menjadi islam. Dakwah adalah sebuah aktivitas gerakan. Sebagaimana roda gigi yang terus berputar. Perputarannya menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan. Dakwahpun juga demikian, didalamnya terdapat transfer ideologi ke dalam masyarakat. Oleh karena itu dalam merubah masyarakat wajib dipahami kondisi detail tentang masyarakat. Masyarakat merupakan entitas manusia yang dinamis. Masyarakat bukan hanya kumpulan manusia. Di dalam masyarakat terwujud dari akumulasi interaksi yang terus menerus antara pemikiran , perasaan dan aturan yang ada dimsyarakat. Baik tidaknya masyarakat dapat dilihat dari bentuk interaksi yang terjadi yang terpancar dari pemikiran, perasaan dan aturan yang berlaku. Pemikiran yang yang dijadikan pembentuk perasaan dan aturan/sistem dilahirkan dari aqidah (pandangan hidup) masyarakat. Sehingga corak masyarakat sangat terlihat dari aqidah yang dijadikan landasan berfikir masyarakat.
Ketika masyarakat telah menjadikan aqidah tertentu sebagai qoidah fikriyyah (landasan berfikir) maka sejalan dengan perjalanan waktu akan terbentuk qiyadah fikriyyah (kepemimpinan berfikir). Kepemimpinan berfikir ini akan menjadi corak yang lebih luas membentuk polarisasi yang semakin dimasyarakat. Ketika ini terus berjalan, akan terbentuk ikatan kuat di dalam kehidupan. Saat ini ideologi kapitalisme menjalar ke seluruh pemikiran umat islam menembus batas-batas negara. Hingga seluruh negeri islam sekarang ini kepemimpinan berfikirnya adalah ideologi kapitalisme. Negeri islam menjelma menjadi negeri yang menerapkan ideologi kapitalisme yang tunduk dibawah kekuasaan negara kapitalisme dunia.
Kondisi ini terjadi ketika umat islam sudah tidak memiliki institusi yang menyatukan mereka ke dalam satu kepemimpinan berfikir islam yaitu negara khilafah. Khilafah adalah institusi yang menerapkan ideologi islam yang akan mengatur, pemikiran dan perasaan sekaligus menyatukan teritorial kaum muslimin didunia. Sehingga umat islam menjadi satu bangunan yang utuh.
Memahami fakta masyarakat dan unsur pembentuknya akan menjadi panduan dalam proses perubahan masyarakat. Di dalam masyarakat juga terdapat tokoh-tokoh kunci pemegang simpul-simpul umat. Baik itu meliputi tokoh masyarakat, pejabat publik, pejabat organisasi terkemuka, ulama, kiai, dan pimpinan parpol. Tokoh inilah yang banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam menjaga pemikiran, perasaan dan sistem sekaligus memegang kepemimpinan riil dimasyarakat.
Untuk melakukan proses transformasi pemikiran, perasaan dan aturan kepada islam , maka sebuah keniscayaan para pengemban dakwah harus melakukan interaksi langsung (ittiholat) kepada tokoh-tokoh tersebut. Aktivitas ini adalah aktivitas urgen yang tidak boleh ditinggalkan. Apabila tokoh-tokoh kunci ini memberikan dukungan terhadap dakwah dan pengembannya maka akan akan terbuka ruang gerak bagi pengemban dakwah dalam melakukan penetrasi ideologi islam dimasyarakat. Sangat positif apabila para tokoh tersebut ikut terlibat dalam aktivitas dakwah tersebut, sehingga akan dapat mengikat masyarakat lebih kuat dengan islam. Karena para tokoh akan menjadi magnet yang kuat menarik masyarakat untuk terikat pemikiran, perasaannya dengan islam. Sehingga dengan teradobsinya pemikran islam sedikit-demi sedikit maka masyarakat akan melepaskan ikatan pemikiran kufur yang selama ini mengikat mereka.
Membangun komunikasi dengan para tokoh ini dengan cara memahamkan mereka dengan ideologi islam sambil membersihkan berbagai pemikiran ideologi kufur yang masih melekat. Pola komunikasi dakwah yang harus dibangun dengan cara bil hikmah (dengan argumentasi yang kuat), mauidloh hasanah (menyentuh pemikiran dan perasaan) dan kalau memang terpaksa harus debat maka dilakukan dengan jadilhum billati hiya ahsan ( menghancurkan pemikiran kufur dan disertai dengan membangun pemikran baru yang shohih dengan cara komunikasi yang baik dan efektif). Pengemban dakwah harus mampu menyuguhkan pemikiran islam dengan lebih jernih dan fresh. Mengungkap semua fakta keboborokan ideologi kufur yang selama ini mereka emban beserta mengungkap kedzaliman penguasa mereka yang telah terbukti menyesatkannya. Sampai pada satu titik kulminasi, masyarakat kehilangan kepercayaannya (trust) terhadap penguasa dan sistem kapitalisme berdasarkan landasan aqidah islam. Sehingga sistem islam menjadi satu-satunya model masyarakat yang diinginkan masyarakat saat ini. Sekali lagi keinginan tersebut harus dibangun atas kesadaran ideologi islam. Bila hal itu terjadi pengemban dakwah telah berhasil membangkitkan masyarakat melalui para tokoh masyarakat dengan cara meningkatkan taraf berfikirnya. Tingginya taraf berfikir masyarakat menjadi indikasi kesadaran politik (wa’yu siyasi) sudah tinggi. Dengan demikian perubahan masyarakat tinggal menunggu waktu.
Teknologi informasi telah menembus zona zaman yang sanggat canggih. Bangunan komunikasi berlangsung sangat cepat melibas batas geografis dan tidak harus dilakukan secara face to face. Jejaring sosial didunia maya menjadi populer dalam membangun pola interaksi dan opini umum. Namun demikian, hal ini tidak boleh memalingkan dari aktivitas kontak dakwah yang mengharuskan adanya pertemuan secara langsung. Kontak dakwah harus dilakukan langsung kepada tokoh . Kontak yang demikian tidak bisa diwakili dengan aktivitas lainnya. Dengan adanya kontak pertautan pemikiran dan perasaan serta resonansi emosi bisa langsung terjadi dikedua belah pihak. Transformasi ide terjadi secara efektif yang tidak bisa digantikan dengan teknologi apapun. Pemikiran dan perasaan akan mudah tersentuh dengan adanya kontak secara langsung dan terus menerus. Kontak inilah qolbunya (jantungnya) dakwah. Oleh sebab itu Rasulullah Saw senantiasa menjaga aktivitas kontak ini terus menerus. Beliau melakukannya kepada para pemimpin qobilah. Satu persatu beliau datangi. Beliau sangat menguasai peta kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh tokoh di suatu daerah. Hingga pada waktunya beliau mengutus sahabat Mush’ab bin Umair menjadi pilihan untuk ditugaskan berdakwah (kontak) ke Yastrib. Dan benar, beliau Mush’ab mendatangi langsung pimpinan suku ‘Aush dan Khozroj. Akhirnya melalui usaha beliau mengkontak selama satu tahun telah berhasil merubah suasana pemikiran dan perasaan masyarakat Yastrib melalui kedua tokoh pembesar disana. Melalui dakwah beliau akhirnya didapatkan ahlu nushroh yang siap membela islam dan membai’at Rasulullah SAW menjadi pemimpim kaum muslimin.
Inilah sekali lagi urgensitas kita melakukan dakwah dengan melakukan kontak yang ditujukan kepada para tokoh (ashabul fa’aliyyah). Di bulan ramadlan yang mulia inilah waktu yang sangat tepat untuk melipat gandakan semangat dan aktivitas dakwah ditengah-tengah masyarakat. Kita berharap semoga Allah swt membukakan pintu-pintu hidayahnya kepada para tokoh masyarakat melalui para pengemban dakwah. Sampai mereka terdorong penuh keikhlasan memberikan kunci kekuasaanya dan menyerahkannya kepada pengemban dakwah untuk bisa menegakkan kekuasaan islam. (Indra Fakhruddin)
[mushababdurrahman.blogspot.com/www.voa-khilafah.com]