Voice of Khilafah, Jakarta : Jelang Pemilu dan Pilpres 2014 mendatang,
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid
menegaskan, partainya siap menerima caleg dari latar belakang apapun.
Asal memenuhi syarat.
"Secara pasif PKS akan terus membuka diri, dan kerja sama dengan tim lain. Juga siap dengan caleg siapapun, sekalipun itu non-muslim," katanya di Jakarta, Jumat (21/12/2012).
Namun, Hidayat menegaskan, tujuannya bukan hanya sekedar mencari kursi dan kekuasaan. "Kalau itu hanya sekedar mencari kursi, atau kekuasaan, kami menolak. PKS menyelenggarakan MoU, kami mengendepankan politik yang adiluhung, berpolitik yang sesuai nilai adiluhung," katanya menegaskan.
Pada prinsipnya, lanjut dia, PKS tetap berjalan di wilayah yang sejalan dengan politik yang benar. Sesuai dengan asas sebagai partai terbuka. "PKS menggandeng semua kalangan, sekalipun itu non-muslim," tegasnya lagi.
Apalagi, "Islam adalah terbuka, keterbukaan adalah jati diri dari Islam. Kalau PKS tidak terbuka, artinya PKS bukan parpol," kata Hidayat.
Dia menyebutkan bahwa PKS memiliki banyak sekali caleg non-muslim dari kawasan Indonesia Timur seperti Papua, Maluku, Tanah Toraja, Sulawesi Utara.
Sebelumnya, Hidayat bahkan pernah menjadi juru kampanye saat saat Jokowi maju di Pilkada Solo, berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo yang notabene non-muslim.
Meski saat Pilkada DKI Jakarta putaran final, Hidayat tak lagi ada di belakang pasangan Jokowi-Ahok. Ia mendukung Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. (liputan6/voa-khilafah)
"Secara pasif PKS akan terus membuka diri, dan kerja sama dengan tim lain. Juga siap dengan caleg siapapun, sekalipun itu non-muslim," katanya di Jakarta, Jumat (21/12/2012).
Namun, Hidayat menegaskan, tujuannya bukan hanya sekedar mencari kursi dan kekuasaan. "Kalau itu hanya sekedar mencari kursi, atau kekuasaan, kami menolak. PKS menyelenggarakan MoU, kami mengendepankan politik yang adiluhung, berpolitik yang sesuai nilai adiluhung," katanya menegaskan.
Pada prinsipnya, lanjut dia, PKS tetap berjalan di wilayah yang sejalan dengan politik yang benar. Sesuai dengan asas sebagai partai terbuka. "PKS menggandeng semua kalangan, sekalipun itu non-muslim," tegasnya lagi.
Apalagi, "Islam adalah terbuka, keterbukaan adalah jati diri dari Islam. Kalau PKS tidak terbuka, artinya PKS bukan parpol," kata Hidayat.
Dia menyebutkan bahwa PKS memiliki banyak sekali caleg non-muslim dari kawasan Indonesia Timur seperti Papua, Maluku, Tanah Toraja, Sulawesi Utara.
Sebelumnya, Hidayat bahkan pernah menjadi juru kampanye saat saat Jokowi maju di Pilkada Solo, berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo yang notabene non-muslim.
Meski saat Pilkada DKI Jakarta putaran final, Hidayat tak lagi ada di belakang pasangan Jokowi-Ahok. Ia mendukung Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. (liputan6/voa-khilafah)
