MELURUSKAN NURIL ARIFIN: KAKEK GUS DUR MURID KAKEK PENDIRI HIZBUT TAHRIR
Oleh: NU Garis Lurus
Sumber: https://m2.facebook.com/pages/NU-Garis-Lurus/467428066729602?_rdr
Ceramah provokatif Nuril Arifin sebelum di turunkan dari panggung adalah menyebut Hizbut Tahrir adalah hasil perkawinan antara Ikhwanul Muslimin dan Wahabi. Tentu ini pemahaman sok tahu yang sangat lucu dan terkesan memaksakan. Orang yang aktif di dunia pergerakan akan paham kalau IM dan HT juga di tuduh bid'ah oleh wahabi sebagaimana NU Aswaja.
Lalu Siapa Pendiri Hizbut Tahrir ?!
HT di dirikan oleh Cucu dari Guru kakek Gus Dur yaitu Syeikh Muhammad Taqiyuddin bin Ibrahim bin Musthafa bin Ismail bin Yusuf An-Nabhani. NU lebih dulu berdiri jauh sebelum HT. Guru KH. Hasyim Asy'ari selain Syaikh Yusuf saat mondok di Makkah adalah Syaikh al- Allamah Abdul Hamid al-Darutsani dan Syaikh Muhammad Syuaib al-Maghribi. Selain itu, beliau berguru kepada Syaikh Ahmad Amin al-Athar, Sayyid Sultan ibn Hasyim, Sayyid Ahmad ibn Hasan al-Attar, Sayyid Alawi ibn Ahmad as-Saqaf, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Abdullah al-Zawawy, Syaikh Sholeh Bafadhal dan Syaikh Sultan Hasyim Dagatsani.
Para tokoh NU sering mengkritik pendapat para syabab HT yang terlalu berlebihan mengagungkan Syaikh Taqiyuddin sampai menganggapnya Mujtahid Mutlak. Namun HT hanyalah sebuah partai politik Islam yang jika memang mempunyai perbedaan tentang furu'iyyah dengan NU Aswaja maka tidak boleh di tuduh sesat. Justru sangat keliru menyebut HT sebagai wahabi karena Amir kedua HT bernama Syaikh Abdul Qodim Zallum justru mengarang sebuah kitab bernama "Kaifa Hudimatul Khilafah" yang isinya menyebut bahwa salah satu sebab runtuhnya Khilafah Turki Ottoman dari faktor eksternal adalah pemberontakan Wahabi Muhammad Bin Abdul Wahhab di Hijaz. Wahabi sendiri sangat membenci HT dan IM.
Adapun HT dan IM sendiri mempunyai perbedaan prinsipil tentang manhaj mereka berkaitan dengan hukum demokrasi sebagai jalan dakwah yang tentu sangat memilukan jika harus berakhir saling serang dan mengkafirkan. IM yang di Indonesia di wakili oleh PKS sudah sejak lama berperang secara ideologis dan pemikiran. Tentu saja Nuril terlihat sok tahu jika menyebutkan ketiganya sebagai hasil kawin.
SALING MENGHORMATI
Nuril yang sangat menghormati Gus Dur sebagai bapak guru keliberal'nya seharusnya secara nalar harus menghormati Syaikh Taqiyuddin. Jika Gus Dur adalah cucu pendiri NU maka Syaikh Taqiyuddin adalah cucu Guru dari pendiri NU. Ini nalar secara logika dan cerdas di akui maupun tidak.
Syaikh Taqiyuddin memang kurang begitu di kenal di kalangan ulama Mazhab Syafi'i, Namun Syaikh Yusuf An Nabhani adalah tokoh besar Mutaakkhirin tasawuf bermazhab Syafi'i. Syaikh Yusuf sangat di hormati oleh para Ulama dan Habaib di Hadramaut Yaman. Kitab beliau merupakan pegangan Ahli Tasawuf di Zamannya.
Di ceritakan bahwa Mufti Mazhab Syafi'i dahulu Sayyid Abdurrahman Bin Ubaidillah As Seggaf ra pernah mengkritik pendapat Syaikh Yusuf An Nabhani ra dalam beberapa Bait Syair. Tak lama Ibnu Ubaidillah pun mimpi bertemu Nabi Muhammad Saw dan Nabi pun menegur Ibnu Ubaidillah supaya menghormati Syaikh Yusuf karena beliau adalah ulama yang mencintai sepenuh hati terhadap Nabi Muhammad Saw.
Kitab beliau yang menyanjung Nabi adalah "Wasail Lil Wusul Ilaa Syamail lil Rusuul Shollaahu Alaihi Wa Sallam". Selain itu adalah Jâmi` Karamaat al-Awliya`, Khulasat al-Kalaam fi Tarjih Din Al-Islam, Syawahid al-Haqq fi Al-Istighatsah bi Sayyid al-Khalq, di mana di dalamnya ditolak faham Ibnu Taimiyah dan sekalian faham- faham yang tidak menyukai tawassul dan wasilah (574 halaman, cetakan Babil Halaby
Kitab beliau selanjutnya adalah Hadi al-Murid ila Thuruq Al-Asanid, Hujjat-Allahi ala al-Alamin, Jawahir al-bihar, Sa’adat al-Darayn fi Shalati ‘Ala Sayyid Al- Kaunain, Afdhalu Ash-Shalawat ‘Ala Sayyid As-Sadat, Ahsan al-Wasāil fī Nazmi Asmāi al-Nabiyyi al-Kāmil, Al Fathul Kabir, 3 jilid besar, cetakan Musthafa al Babil Halabi, Kairo yang berisi lebih dan 14.450 hadits, Muntakhab, dari dua kitab Sahih yang berisi 3010 hadits sahih, Al Majmu'atun Nabhaniyah, shalawat-shalawat kepada Nabi (4 jilid), Tafsir Qurratul Ain yang dikutip dari Tafsir Baidhawi dan Jalalein Dan lain-lain banyak lagi. Semua karya beliau ini sudah tercetak, kebanyakannya pada percetakan Kairo dan
Syeikh Ismail bin Yusuf an Nabhani pernah menjabat Hakim Tinggi dalam Mahkamah Tinggi di Beirut. Beliau wafat tahun 1350 H. setelah meninggalkan jasa bagi Ummat Islam, khususnya yang menganut Madzhab Syafi’i. Bahkan kitab beliau jauh lebih banyak dari Hadrotus Syaikh KH. Hasyim 'Asy'ari.
Maka secara nalar, Mereka para pengkultus Gus Dur seperti Nuril Arifin dkk jika memang mereka menghormati Gus Dur karena beliau cucu Mbah Hasyim maka harus lebih menghormati Syaikh Taqiyuddin karena pendiri HT ini cucu guru Mbah Hasyim. Itu kalau mereka masih menganggap dirinya bermazhab Syafi'i, Namun akan lain tanggapan dan jawaban Jika mazhab mereka adalah Pluralisme dan Iiberal.
Wallahu Alam
[NU GARIS LURUS/WWW.VOA-KHILAFAH.COM]