Kurang Kerjaan, Si Ulil Alihkan Isu Carut Marut Partai Demokrat


JAKARTA (Voa-Khilafah.co.cc) – Sepertinya, dedengkot Jaringan Islam Liberal (JIL) atau lebih tepatnya Jaringan Iblis Laknatullah, Ulil Absar Abdalla, kebagian tugas untuk mengalihkan isu korupsi (kasus Wisma Atlit) yang sedang menerpa partainya (Partai Demokrat).

Begitu Demokrat diobok-obok oleh lawan-lawan politiknya, dengan tidak cerdas Si Ulil melempar bola panas dengan menjadi FPI sebagai isu yang bisa dimanfaatkan. Targetnya, rakyat Indonesia sejenak melupakan pemberitaan kasus korupsi, lalu kembali menjadikan FPI sebagai kambing hitam.  Seperti diketahui, Ulil adalah salah satu Ketua DPP Partai Demokrat.
Dalam pemantauan Voa-Islam, Ulil bersama Guntur Romli dan Hanung Bramantyo berada di kerumunan Gerakan Indonesia Tanpa FPI, kemarin, Selasa (14/2).

Selama ini, Ulil dikenal publik karena gagasan-gagasannya dalam pemikiran Islam. Cara Ulil mengartikulaskan Islam tidak disukai sebagian besar kelompok Islam. Ulil lahir di Pati, Jawa Tengah, 11 Januari 1967.

Ulil menyelesaikan pendidikan menengahnya di Madrasah Mathali'ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah yang diasuh oleh KH M Ahmad Sahal Mahfudz. Ia pernah nyantri di Pesantren Mansajul 'Ulum, Cebolek, Kajen, Pati, serta Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang.

Dia pernah kuliah di Fakultas Syariah LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta tapi tidak lulus, dan pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Dia juga lulusan program doktoral di Universitas Boston, Massachussetts, AS

Ulil pernah menjadi Ketua Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Nahdlatul Ulama, Jakarta, staf peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), serta Direktur Program Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP). Saat ini ia bergabung menjadi politisi Partai Demokrat dan duduk sebagai Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat.

Ulil dikenal karena aktivitasnya sebagai Koordinator Jaringan Islam Liberal. Dalam aktivitas di kelompok ini, Ulil menuai banyak simpati sekaligus dikecam umat Islam sendiri. Seperti diberitakan media massa sebelumnya, Ulil Absar Abdalla adalah salah satu yang mendapat paket bom uku yang ditujukan kepadanya dan dialamatkan ke Radio 68H, Jl Utan Kayu, No 68 H, Jakarta Timur.

Rapat di Cikini

Terinspirasi oleh aksi masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah yang menolak kehadiran Front Pembela Islam (FPI) di wilayahnya, kaum sepilis yang terdiri dari para banci, kaum homo-lesbian, laki-laki bertatto di Jakarta menggelar aksi Gerakan Indonesia Tanpa FPI di Bunderan HI.

Sebelumnya, kaum fasik ini menggelar rapat konsolidasi di Cikini Jakarta, Senin sore tadi, terkumpul hampir 40-an aktivis dari berbagai latar belakang organisasi baik LSM, buruh, perempuan, masyarakat adat dan lainnya. Tunggal Pawestri, juru bicara gerakan sepakat untuk menggelar aksi massa pada 14 Februari 2012. Tampak hadir dalam pertemuan itu peneliti ekonomi politik George Junus Aditjondro. Desastian

(Voa-Islam/Voa-Khilafah.co.cc)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers