Voa-Khilafah.co.cc - Keseharianku yang terkesan pendiam seakan luber begitu saja ketika ku mengenal sebuah jejaring sosial yang sudah mendunia. Trend yag menghebohkan dunia, tak ketinggalan aku pun ikut nimbrung didalamnya.
” Hari yang melelahkan ”
Ku tulis distatus Facebook ku, entah apa tujuanku menuliskannya. Yang penting aku ingin menulis itu, tak peduli orang peduli pada status ku atau tidak.
” Assalamu’alaikum ukhti ” Ting, suara chat Facebook ku berbunyi. Ku lihat pengirimnya. Aku tersenyum seketika.
” Wa’alaikumsalam akhi ” Ku beri emoticon smile untuk menyambut sapaannya.
” Apa kabar ukht ? ”
” Alhamdulillah baik, akhi gimana ? “
” Alhamdulillah juga baik. Ukhti kecapekan yaa ? ”
” Iya akhi, kebetulan lagi banyak kegiatan “
” Ukhti udah makan, jangan lupa makan yaa ? Biar dakwahnya lancar ”
” Iya akhi. Akhi juga jangan lupa yaa. Nanti sakit lho ”
Obrolan basa basi itu berlangsung cukup lama. Dialah yang selama ini memperhatikanku, entah kenapa keinginanku bermain facebook sekarang beralih. Yang tadinya ingin mendapatkan ilmu, teman dan lain-lain, sekarang aku terbatas ingin menemuinya. Hanya dia yang aku tunggu. Entahlah, apakah ini cinta ??
=====================================
Sahabat, entah sudah berapa pasang manusia yang terjebak cinta di Facebook, entah berapa pasang manusia yang patah hati, dan entah berapa pasang manusia yang menikah bertemu di dunia maya. Ini lah dunia maya, apapun bisa terjadi disini. Bagaimana dengamu ??
Chat facebook adalah sarana ter’aman’ tanpa siapa pun tahu apa yang sedang kamu lakukan dan dengan siapa kamu berchating ria. Bukan kah begitu ??
Sapaan dari lawan jenis sungguh menggoda apalagi kalo dari gebetan, sungguh tak ada duanya. Kata-kata berbau islami pun terus digencarkan meskipun cuma tahu kata ” Akhi ” dan ” Ukhti “, tak masalah yang penting kan keren, membuat siapapun terpesona. Siapa tahu nanti si dia mau diajak ta’aruf.
Kalo udah ta’arufan semua pun akan menjadi halal. Perhatian yang lebay,manja-manjaan, cemburu-cemburuan pokoknya gak ada yang boleh chating sama si dia atau malah pasword facebook pun diminta. Weits..pengekangan pun dimulai. Kok gini ya, padahal bukan suami istri.
Aduh akhi..aduh ukhti..
Sungguh terrrrrrrlalu…cinta itu gak salah lho, yang salah itu yang sok perhatian atas nama cinta. Apalagi mengatas namakan ta’aruf agar serasa semuanya jadi halal.
Ta’aruf model gini hanya merubah nama pacaran saja ke gaya islami. Biar kelihatanya tetap dalam koridor islam, padahal isinya sama saja. Dengan gaya-gaya islami semua ditutupi. Tetep aja yang namanya pacaran mau diganti gaya apapun tetap akan kelihatan.
Jangan terkecoh dengan namanya ta’aruf lantas semua jadi serba dibolehkan, apalagi yang merasa ta’aruf di dunia maya. Karna merasa gak pernah ketemuan atau gak pernah khalwat karna berhijabkan dunia maya.
” Ukhti, saya kagum denganmu karna status-status ukhti selalu membuat saya terpesona. Maukah anti ta’aruf dengan saya ? bila cocok, insyaallah saya akan melamar anti “
Eits..kata-kata itu pernah dikeluhkan seorang wanita kepada saya. ” Bila cocok “ kata ini kok begitu rancu yaa. Artinya ta’aruf di facebook ini seperti gak ada gunanya. Emang gak ada gunanya ta’aruf model gini di facebook. Kalo ternyata dalam perjalanan perFacebookan, dia gak cocok dengan kamu. Dia akan meninggalkanmu. Udah buang waktu, buang pulsa pula buat hal yang gak pasti. Ehh..tapi gak tahu juga kalo ternyata kamu menikmati kesenangan yang gak pasti itu juga.
Memang fitrahnya wanita lemah sekali dengan rayuan, apalagi kalo ada embel-embel ta’aruf dan khitbah. Langsung kena tembak. Jadi sepertinya kata-kata ” Yuk Ta’aruf ” bisa disandingkan dengan ” Yuk Pacaran”. Iya apa iya ??
Ingatlah sahabat, ta’aruf lah secara syar’i. Jangan lah kata-kata islami dijadikan peng ‘halal’ an pacaran. Gak ada tuh di ta’aruf atau yang udah dilamar pake acara manja-manjaan atau cinta-cintaan sebelum menikah. Yang kayak gini hanyalah penimbul fitnah dan tetep tergolong dengan makna pacaran.
Sudah hampir satu bulan aku ta’aruf denganya, bahkan kata-kata mesra pun sering kali tersisipi dalam chating kami atau ketika dia menelponku. Baru dua kali dia menelponku, namun hati ini sangat ingin untuk terus menelponnya. Maka SMS adalah pilihan terakhirku bila dia gak terlihat di Facebook. Belum lagi kalo dia sudah memberikan kata-kata cinta yang terbentuk dalam sebuah syair untukku, serasa dunia ini hanyalah untukku dan dirinya.
“ Akhi, kapan kamu mau datang kerumah ? “
“ Insyaallah ukhti secepatnya. Kalo pun aku ke rumah, aku belum bisa melamarmu “
“ Kenapa akhi ? “ Mataku terbelalak melihat ketikannya yang menusuk hatiku.
“ Aku masih belum kerja mapan, keadaanku masih seperti yang ukhti tau “
“ Aku bisa terima keadaanmu akhi “
“ Afwan ukhti, mengertilah “
“ Aku gak menuntut akhi untuk segera menikahiku. Aku hanya ingin akhi membuktikan keseriusan. Itu saja “
“ Ukhti gak percaya denganku ? “
Percakapan ini selalu berakhir dengan pertengkaran. Tak ada kejelasan hubungan ini mau diarahkan kemana. Tapi aku pun tak mampu untuk kehilangannya. Aku masih berharap banyak padanya.
======================================
Ada yang pernah ngalamin ?? Hubungan yang seakan tak ada arah tujuan. Ta’aruf yang hanya sebatas nama, namun didalamnya terdapat hubungan yang tak jauh beda dengan pacaran. Pacaran berselimut ta’aruf. Makanya banyak yang akhirnya menyalahartikan ta’aruf sama dengan pacaran.
Terus bagaimana bisa mengenalnya ??
Sekali lagi, ta’aruf beda dengan pacaran. Ta’aruf bukan pacaran. Jadi ta’aruf gak perlu tuh dengan SMS cinta, Chatingan atau status mesra-mesraan. Gak banget deh.
Toh berkenalan juga gak harus dengan pacaran kan ?? terus ngapain pacaran, rugi materi, rugi waktu juga rugi hati. Bayangin aja, belum jadi suami istri udah cemburu-cemburuan, udah saling tuduh, lalu patah hati, jadi capek hati dan rugi juga pacaran Cuma buat sakit-sakitan.
Ta’aruf gak gitu deh !!!
Ta’aruf di facebook yang merasa semua sudah serba halal tentu berbeda dengan ta’aruf syari yang seharusnya. Kalo Cuma di facebook doank, mana tahu kalo si dia serius. Emang yakin kalo si dia gak ta’arufan sama yang lain juga ??
Atau kamu punya solusi sendiri dengan mencantumkan identitas pasanganmu sebagai ‘tunangan’ di facebookmu. Jadi seolah-olah kalo sudah tunangan menjadi hal biasa untuk mesra-mesraan. Memang kalo udah tunangan boleh gitu mesra-mesraan, tunangan itu bukan akad lho, bukan terpatri disebuah pernikahan. Masih belum halal juga kan ?? Kenapa jadi ngerasa kalo udah ta’aruf atau ‘tunangan’ jadi bisa serba halal ??
Sebuah ta’aruf syari, tak akan ada kata cinta sebelum pernikahan. Ta’aruf tentunya gak bisa dilakukan di facebook, karna ta’aruf butuh pihak ketiga yakni wali atau mahrom dari masing-masing pihak. Ta’aruf ini pun gak serta merta semua jadi halal, gak ada sms cinta atau chatingan mesra. Gak ada komunikasi yang berlebihan, hanya menghubungi jika benar-benar penting saja. Mentang-mentang lagi masa ta’aruf , jadi sering SMS an atau telponan nanyain hal yang gak penting. Gak ada yang seperti ini.
Kalo mau tahu calon tanpa berhubungan dengannya gimana donk ??
Kamu dan dia kan punya kerabat dan sahabat kan ?? Kamu bisa tanya kepada mereka, atau kalo perlu langsung tanya pada walinya. Kamu bisa tanya tentang kehidupannya, karakternya, bagaimana dia terhadap lingkungan atau hal lain yang kamu butuhkan untuk kemaslahatan pernikahanmu nanti. Dan tentunya mereka yang kamu tanya harus memberikan informasi yang kamu butuhkan.
Tentu hal ini akan menjaga hatimu dan hatinya, izzahmu dan izzahnya, iffahmu dan iffahnya. Tak perlu pacaran berselimut ta’aruf kan untuk mengenalnya. Masih ada ta’aruf yang benar-benar ta’aruf.
Udah deh, jangan takut kehilangan si dia. Kalo kamu yakin meninggalkan perkara bathil untuk melangkah pada kebenaran, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Yakinilah itu.[khoirunnisa/voa-khilafah.co.cc]
Beranjak ku pada cinta yang suci, enggan ku berdiri pada hitamnya hati..Jawaban kehidupan memberiku makna, bahwa cinta tak hanya diucapkan..Dia dibuktikan dengan izzah dan iffah yang putih..Dia dibuktikan dengan keindahan dari cintaNya dan untukNya..