Ambon Bergolak Lagi‏, Perusuh Kristen Serang Kampung Muslim dengan Bom


AMBON (voa-khilafah.co.cc) – Ketenangan warga muslim Ambon kembali terusik ketika sekelompok massa Kristen menyerang permukiman muslim di daerah Air Mata Cina kecamatan Nusaniwe Ambon pada Selasa dinihari (13/12/2011). Perusuh Kristen melakukan penyerangan dengan beringas memakai bom.

Insiden pada pukul 01.00 WIT ini bermula dari pelemparan petasan dan batu dari kampung Kristen di Lorong Kolonel kecamatan Nusaniwe Ambon, yang diarahkan ke arah warga muslim yang bermukim disekitar Masjid Air Mata China.

Serangan yang tiba-tiba itu membuat masyarakat muslim yang tengah lelap tidur menjadi kaget dan panik. Dalam kondisi yang demikian warga muslim Air Mata Cina mencoba bertahan membalas serangan dengan menggunakan batu.

Ketika kaum muslimin membalas serangan perusuh salibis dengan menggunakan batu, ternyata para perusuh semakin beringas melakukan penyerangan. Bahkan para perusuh salibis meningkatkan serangannya dengan menggunakan bom molotov dan bom rakitan. Akibat serangan perusuh salibis yang beringas dan sadis menyebabkan 5 rumah milik warga muslim hangus terbakar dan sebelas warga muslim terluka terkena bom dan lemparan batu.

Menurut beberapa warga yang menyaksikan insiden tersebut, saat itu tak ada aparat keamanan di tempat kejadian. Aparat baru tiba di tempat kejadian tiga jam setelah penyerangan Salibis. Dalam penyerangan tersebut sedikitnya lima buah rumah milik warga muslim hangus dibakar Salibis.

Sementara di ruangan Gawat Darurat Rumah Sakit Al-Fatah Ambon, terbaring dua orang pemuda Muslim korban ledakan bom dalam serangan Salibis. Kedua korban bernama Nyong Sarpan (21), Lorong Sumatera  Air kuning, desa Batu Merah kecamatan Sirimau Ambon, dan Rifai (22), warga Air besar desa Batumerah Ambon.

Nyong Sarpan menjadi korban ledakan bom ketika dia mengantar penumpang dari Batumerah menuju Air Mata Cina pada pukul 03.00 WIT dinihari. Ketika dia sampai di Air Mata Cina tiba-tiba sebuah bom dilemparkan oleh perusuh salibis dan meledak tidak jauh dari tempat dia berdiri. Akibat ledakan bom tersebut tubuh Nyong Sarpan terlempar beberapa meter dan membuat dia sesak napas dan telinganya menjadi tuli.  

Sementar Rifai jadi korban penyerangan Salibis ketika datang ke tempat kejadian untuk menolong keluarganya yang rumahnya terbakar. Ketika sampai di tempat kejadian, belum sempat ia membantu keluarga, tiba-tiba sebuah bom meledak di atas kepalanya. Beruntung ketika itu Rifai mengenakan helm sehingga bom tersebut tidak menghancurkan kepalanya namun helm yang dia kenakan hancur berkeping-keping. Rifai juga mengalami sesak nafas dan telinga menjadi tuli.

Ketika voa-islam.com menjenguk kedua korban ledakan bom Salibis, keduanya masih tergolek lemah dengan jarum infus masih menancap di tangan mereka.

Di samping kedua korban ledakan bom, ada 9 orang korban terluka, antara lain:
1. Heri (40) warga Ponegoro, mengalami luka robek pada kaki kiri akibat kena bom.
2. Taufik (26) warga Air Mata Cina, luka lecet pada kepala akibat terkena lemparan batu.
3. Randi (20), warga Air Mata Cina, luka robek pada lutut akibat kena benda tumpul.
4. Bahrun (26), warga Ponegoro, luka robek pada bagian perut.
5. Riva'i (39), warga jalan Baru Ambon, luka pada hidung karena terkena lemparan.
6. Maikel (18), warga Waihaong Ambon, luka lecet pada bagian kepala.
7. Jaenal (26), warga Ponegoro, luka robek pada bagian kepala.
8. Nojul (23), warga Air Mata Cina, luka robek pada lutut kanan.
9. Sopiah (32), warga kebun cengkeh, Batumerah Ambon, luka robek pada bagian kepala.

Akibat penyerangan Salibis itu, sedikitnya 76 kepala keluarga mengungsi ke beberapa tempat, antara lain ke masjid Air Mata Cina dan masjid Al-Fatah Ambon. [Af/voa-islam/voa-khilafah.co.cc]

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers