Voa-Khilafah.co.cc - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah melalui akun twitternya (@Fahrihamzah) menuliskan: Di sela gerimis dan senyum anak negeri. Aku mengucapkan Selamat Natal bagi saudaraku yg merayakan. Damai semoga Indonesia Raya.
Selain itu, mantan aktivis KAMMI ini juga meretweet, akun twitter Rois Rahma Fathoni (@kaisar_el_rema), seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan pasca sarjana di Al Azhar Mesir. Di twitter itu, Rois yang juga aktivis PKS di negeri Seribu Menara itu membahas persoalan mengucapkan natal.
Sebelumnya, pada 24 Desember 2011, Rois Rahma juga menanyakan kapan Fahri Hamzah mengucapkan Natal. bang @Fahrihamzah ditunggu ucapan Natalnya untuk saudara-saudara kita kristiani. Sebagaimana al-azhar mengucapkan serupa di tgl 7 Januari.
Berikut ini, bahasan Rois Rahma Fathoni:
begitu juga soal mengucapkan selamat natal. ulama saudi melarang sebab mereka berkecimpung dengan umat islam. #al-azhar @Fahrihamzah
berbeda dengan #al-azhar yang berada di mesir, hidup dalam lingkungan heterogen @Fahrihamzah
#al-azhar terbiasa btukar selamat hari besar dgn gereja koptik. kita jg mesti ingat, mesir bnama Egypt diambil dr Koptik. @Fahrihamzah
meskipun awal sejarahnya Koptik adalah semacam bangsa tapi kemudian bergeseran makna terjadi: Koptik = Kristen Ortodok @Fahrihamzah
Intinya adalah iqra. Semakin banyak kita paham, kita semakin mentolelir pendapat orang lain. #al-azhar @Fahrihamzah
28 komentar
apa yang kau cari wahai PKS
ALLAH MAHA MENGETAHU DAN MAHA PERKASA AKAN MEMBUKA DENGAN JELAS SIAPA YANG IKHLAS BERJUANG DAN BERDA'WAH UNTUK ISLAM DAN SIAPA YANG "HIDUP" DARI DA'WAH
Fahri Hamzah telah Kafir, dikarenakan ucapannya dan perbuatannya...
ada banyak cara untuk meraih kursi!!!.... mulutpun jadi "lamis" untuk mengucapkan hal yang jelas haram....Naif.......
Why I am not surprised . . . 'kan PKS sendiri sudah mendeklarasikan diri sebagai partai terbuka. Wajar saja kalau kadernya melakukan perbuatan yang tidak wajar bagi seorang mukmin . . .
"Jika datang fasiqun membawa berita maka bertabayunlah.." (QS.49:6). "Salah satu kebaikan islam adalah meninggalkan hal yang tidk perlu" (al hadist)
Istighfar ya ikhwan dari ghibah..belum tentu itu ditulis oleh ybs. Kita kan tahu bahwa dunia maya itu bisa saja di hack oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Kalo itu tidak benar berarti fitnah dan kalo benar berarti ghibah. Mari kita jaga lisan kita. Saya curiga kalian yang berghibah dan fitnah bukan HTI tapi orang kafir.
Itulah gambaran kehidupan sekuler, yang tak pernah mempertimbangkan hukum syara’ sebagai rambu- rambu dalam kehidupan. Segalanya diukur hanya dengan asas manfaat. Sehingga berlaku kaidah “segala yang dapat menghasilkan manfaat (materi/ uang/kepuasan/kepentingan politik hawa nafsu/dll), maka itulah yang diambil”. Walhasil tak ada istilah halal-haram dalam pandangan penganut sekulerisme. Tolak keras sikap politisi PKS tsb! Mengucapkan Selamat Natal (Maulid Yesus Kristus) itu bukan toleransi tapi PEMERKOSAAN AQIDAH! Spt yg pernah dikatakan Ustazah Irena Handono yg mantan biarawati Kristen.
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Ghibah dibolehkan dengan tujuan syariat yang tidak mungkin mencapai tujuan tersebut melainkan dengannya.”
Jadi mas yg mengeneralisir haram berghibah mungkin masih belum mendapatkan ilmunya ttg kebolehan berghibah dengan tujuan syari'at spt yg dijelaskan Imam Nawawi Rahimahullah dalam kitabnya.
pusing ih ma harokah2 yg ada..berselisih terus.
makanya bersatu jangan mencari perselisihan. Bersatu dalam hal2 yg memang sudah menjadi masalah ushul, jangan mencari perselisihan di atas perkara ushul.
Dan janganlah engkau bertasyabbuh 'alal kuffar dgn mengikuti Natalan bersama, saling mengucapkan selamat natal maupun tahun baru masehi.
saya tidak menyetujui apa yg dilakukan FH,.. tapi saya juga tak melihat kotrbusi nyata HTI untuk Indonesia,. selain hanya buat bising...
memangnya apa kaitannya berita itu dgn HTI? Anda salah sasaran mas. Siapapun ummat islam yg peduli pada hukum Allah pasti ga setuju dgn sikap FH. Adapun HTI maupun komponen ummat islam lainnya alhamdulillah sdh berkontribusi dalam perubahan bagi negeri islam yg sekuler ini dgn upaya edukasi penyadaran ummat, dan kalau penguasa memutuskan kebijakan yg menyimpang dr syari'at pun sbg muslim sdh menjadi kewajibannya u/mengoreksi mereka, krn mengoreksi kekeliruan penguasa pun afdholiyah jihad walaupun bising tp tdk busuk spt kebijakan2 penguasa pendusta. Dan anda apa kontribusinya? Jangan cuma komen spt itu tp ga ada kontribusi nyata u/perubahan sistemik negeri ini.
setau Q jg g bleh sih ngucap meud natal di jgn raya natal.cuma jgn terlalu menjurus komen'a sob...
wah, menyalahkan sodara sendiri seperti orang kafir baru menang lotre. jgn bawa2 lembaga jika salah personal. saya akui FH salah. okee.. kalian ini kayak udah dijamin masuk surga aja, menghina sekenanya.
bukan hanya personal, karena bayan dari IM pun jelas mengucapkan selamat natal. Dan kader2nya si FH juga banyak yg malah dukung sikap FH bukannya meluruskan???
Wahai HTI, berdakwahlah kalian secara Hikmah dan pesan yang baik !! Jangan berghibah !!! Masih banyak persoaalan ummat ini yang lebih serius daripada ucapan FH (belum tentu itu tulisan FH) yang harus dibenahi. Janganlah dikarenakan ketidakmampuan dan kebencian, kalian menghabiskan waktu, fikiran dan tenaga hanya untuk menyebarluaaskan kebencian kepada kelompok lain yang saya ketahui telah banyak berkontribusi untuk ummat dan bangsa ini. Sementara kalian belum melakukan apapun juga ! Sadarlah! Sadarlah! Sadarlah! Wake up man!!
wahai yang bilang wahai HTI di atas, Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Ghibah dibolehkan dengan tujuan syariat yang tidak mungkin mencapai tujuan tersebut melainkan dengannya.”
Jadi mas yg mengeneralisir haram berghibah mungkin masih belum mendapatkan ilmunya ttg kebolehan berghibah dengan tujuan syari'at spt yg dijelaskan Imam Nawawi Rahimahullah dalam kitabnya.
Silahkan anda kaji kembali tentang kejahatan dan mudharat ghibah dan hendaklan anda bertahkim kepada hukum yang ada (Al Quran dan sunnah) agar anda tidak seenaknya saja menghalalkan ghibah untuk kepentingan kelompok anda sendiri. Bertqwalah kepada Allah agar anda tidak menjadi orang yang sesat dan menyesatkan !
http://voa-khilafah.blogspot.com/2011/12/bantahan-terhadap-fatwa-qardhawi-yang.html
"Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik." [An-Nahl: 125]
"Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." [Ali Imran: 159]
"Sesungguhnya, tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu kecuali ia akan membaguskannya dan tidaklah (kelembutan) itu tercabut dari sesuatu, kecuali akan memburukkannya." [HR Muslim dalam Al-Birr wash Shilah (2594)]
"Barangsiapa yang tidak terdapat kelembutan padanya, maka tidak ada kebaikan padanya." [HR Muslim dalam Al-Birr wash Shilah (2592)]
Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila seseorang menyeru kepada saudaranya: Wahai kafir mk sungguh akan kembali sebutan kekafiran tersebut kepada salah seorang dari keduanya. Bila orang yg disebut kafir itu memang kafir ada mk sebutan itu pantas untuk bila tdk mk sebutan kafir itu kembali kepada yg mengucapkan.”
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu juga menuturkan hal yg sama dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Siapa yg menyeru kepada seseorang dgn sebutan kekafiran atau ia mengatakan: Wahai musuh Allah sementara yg dituduh itu tdk demikian mk sebutan tersebut kembali kepadanya.”
Berdakwahlah dengan lemah lembut akhi...jangan mengkafirkan tanpa ilmu...
Teman teman dlu ketika memberikan saran dan kritik kepada HTI tidak boleh lewat media atau FB tapi disarankan sesuai jalurnya, lewat struktural karena khawatir terjadi debat kusir...
tapi sepertinya hal ini hanya berlaku bagi HTI jika dikritik, tapi jika mengkritik sungguh tidak ahsan...
Cobalah pahami bahwa hasil ijtihat ulama bermacam2, kebenaran yang anda yakini, bisa berbeda oleh ulama yang lain dengan ijtihad beliau sedangkan kita bukanlah seorang mujtahid...
Ada ulama yang mengharamkan ada yang membolehkan mengucapkan selamat natal. yang membolehkan konsekwensinya juga harus mengucapkan ucapan selamat kepada orang yang berhari raya dalam agama dan kepercayaan lainnya, seperti Yahudi, Majusi, Zoroaster, Budha, Hindu, aliran2 kepercayaan sesat lainnya termasuk Syiah, Ahmadiyah dsb. Semuanya sama2 bertentangan dengan aqidah Islam. Apalagi natal adalah hari raya yang memperingati kelahiran Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat manusia. Maka akan selamat bagi kita mengikuti ulama yang mengharamkannya, karena TIDAK ADA TOLERANSI DALAM AQIDAH. Itulah yang dimaksud bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Sesungguhnya agama yang diterima disisi Allah hanya Islam.
lihat diri sendiri.. apakah sudah berbuat baik bagi sesama.. tidak melakukan perbuatan yang benar&nyata dilaknat Tuhan.. serta menjauhkan segala dosa.. perkara salam saja menjadi topik yang memprovokator toleransi antar umat beragama.. Tuhan tidak membedakan agama.. karena semua agama bikinan manusia.. bahkan segala aturan2nya.. tulisan manusia.. terjemahan manusia.. sejak kapan Tuhan hanya menerima satu agama saja.. apakan anda pernah bicara dengan Tuhan??.. sehingga dapat menterjemahkan kata2 Tuhan?? apa bukti2nya?? beranikah anda mati duluan, karena yakin bahwa agama anda sudah menjamin anda masuk surga? jangan munafik!! munafik itu haram!!
ukhti/akhi, afwan mo koreksi:
1.referensi beritanya dari mana?
2.klw beritanya valid, apa bnr itu status asli ditulis beliau2? ga diHack?
3.klw bnr ga diHack, asli tulisan belia2, itu kan amal personal? bukan Partai
4.amal Partai sebaiknya dirujuk ke media resminya, bukan personalnya. krn boleh jadi berbeda antara sikap partai dgn personalnya
5.berhati-hati dlm posting brita, jgn sampai menimbulkan fitnah, justifikasi apalagi perpecahan umat
6.sebaiknya FOKUS pd ziroul fikr (mafahim, maqoyis, qonaat), konspirasi kaum kafir & munafik, dan tabanni mashalih
http://www.itoday.co.id/politik/3854-pks-ucapkan-natal-
http://hizbut-tahrir.or.id/2012/12/26/bantahan-argumentatif-terhadap-yang-membolehkan-merayakan-natal/