Voa-Khilafah.co.cc, Bekasi: Keluarga menyesalkan minimnya upaya pemerintah daerah dalam membantu derita para korban tembok runtuh. Akibatnya, Samsul Bahari (6) meninggal dunia karena keluarga tidak mempunyai dana guna keperluan operasi.
Siswa Kelas I SDN Kranji XV, Kota Bekasi, Jawa Barat, ini mengembuskan napas terakhir diruang ICU RSCM, Jakpus, Jumat (9/12) sekitar pukul 01.00 WIB.
Putera ketiga dari lima bersaudara buah cinta Latif Nimun (36) dan Sendiyana (32) ini menderita luka bakar hingga 80 persen. Luka tersebut berada di bagian dada serta kedua tangan dan kaki.
Menurut ibunda korban, selama di rumah sakit pihak keluarga terbentur masalah biaya. "Katanya semua biaya ditanggung pemerintah tetapi kenapa sulit sekali kami menebus obat dan mencari bantuan dana operasi," keluhnya.
Insiden pada Selasa (29/11) itu menyebabkan 14 korban luka. Delapan di antaranya siswa SDN Kranji III dan SDN Kranji XV. Kini para korban telah pulih. Satu siswa lagi yakni Difa Bintang (7) masih dirawat di RSCM. Difa mengalami luka bakar tingkat tiga di bagian pinggang hingga kaki. Pun kulit kemaluan korban mengelupas setelah tersiram kuah penjaja baso.(MI/BEY/Voa-Khilafah.co.cc)