Voa-Khilafah.co.cc - Setelah kemenangan besar di tahap pertama pemilihan parlemen pekan lalu, gerakan utama Islam Mesir mengirimkan surat jaminan kepada negara-negara Barat yang menyatakan komitmen mereka terhadap demokrasi dan menghormati adanya kebebasan beragama.
Dalam pertemuan pertamanya dengan pejabat asing, Muhammad Mursy, presiden Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) Ikhwanul Muslimin, meyakinkan James Watt, duta besar Inggris untuk Mesir, bahwa FJP akan menghormati nilai-nilai demokrasi dan kebebasan beragama. Dia menambahkan bahwa FJP merasa bahwa hak-hak tersebut harus dimasukkan dalam konstitusi baru, yang dijadwalkan akan disusun oleh parlemen yang dipilih.
"Konstitusi baru harus melindungi hak-hak semua orang Mesir, terlepas dari ras atau warna keyakinan mereka," katanya kepada diplomat Inggris tersebut.
FJP memimpin jajak pendapat dalam tahap pertama pemilu pekan lalu, memperoleh sekitar 40 persen suara. Sedangkan Partai Salafi An-Nur berada di urutan kedua, dengan perolehan suara 20 persen.
Kemenangan yang meluas oleh kaum Islamis di Mesir mengikuti tren yang sama di Tunisia dan Maroko, di mana kubu Islam menyapu kemenangan dalam pemilu. Kekuatan sekuler di negara-negara tersebut khawatir bahwa keberhasilan kelompok Islam mungkin akan menyebabkan pembatasan pada kebebasan pribadi dan agama.
Watt mengatakan kepada Mursy bahwa Inggris akan berurusan dengan pemerintah Mesir terpilih selama hal itu mewakili kehendak rakyat. Dia juga memuji tahap pertama pemilu, menyebut pemilu tersebut sebagai peluncuran demokrasi di Mesir.
Mesir adalah rumah bagi minoritas agama terbesar di Timur Tengah, dengan Kristen Koptik membuat sampai sekitar 10 persen dari total populasi. Banyak masyarakat khawatir bahwa kubu Islam mungkin berusaha untuk memaksakan hukum Islam yang kaku di negara tersebut.
Essam al-Erian, wakil kepala partai Ikhwan, ikonfirmasi dalam sebuah wawancara dengan Associated Press bahwa pihaknya tidak akan berusaha untuk memaksakan nilai-nilai Islam di Mesir.
"Kami mewakili partai moderat dan adil," kata Erian. "Kami ingin menerapkan dasar-dasar hukum Syariah secara adil yang menghormati hak asasi manusia dan pribadi," katanya menegaskan.(fq/amay/gm/voa-khilafah.co.cc)