Voa-Khilafah.co.cc, LONDON - Wikileaks kembali melansir berita mengejutkan yang menyatakan bahwa seluruh data jejaring sosial (facebook, yahoo, gmail, twitter, dll) maupun rekaman pembicaraan hp (BlackBerry, i-phone, android, nokia, dll) dari perorangan atau komunitas sudah bertahun-tahun menjadi "jualan" bernilai trilyunan rupiah dari industri "mata-mata" di negara-negara maju kepada pihak manapun yang memerlukan (pemerintah, intelejen, atau militer) di seluruh dunia, (1/12/2011).
Julian Assange, pendiri WikiLeaks mengingatkan pengguna smartphone dan pos elektronik (pos-el) bahwa mereka dipantau. Hal itu disampaikan Julian pada publikasi terbarunya.
Laman situs peniup peluit (pembisik inofrmasi) ini memberikan rincian perusahaan yang disebutnya menjual informasi yang dikumpulkan dari hasil pemantauan terhadap para pengguna handphone dan komputer.
Menurut Julian Assange, lebih dari 150 organisasi di dunia yang memiliki kemampuan memakai handphone sebagai alat penelusuran termasuk menyadap pesan dan percakapan penggunanya. Perusahaan-perusahaan itu kemudian menjual informasi secara grosiran, umumnya data telekomunikasi dari seluruh populasi di suatu wilayah.
Hal itu disampaikannya pada jumpa pers di Universitas City, London, Inggris bertajuk "Dokumen Mata-mata" dan disebut sebagai serangan massal terhadap industri pemantauan massa.
Pria berusia 40 tahun ini kemudian bertanya kepada audiens mahasiswa dan wartawan, "Siapa di ruangan ini memiliki iPhone? Siapa yang di sini punya BlackBerry? Siapa yang di sini memakai Gmail? Jadi, kalian semua dipantau!"
"Kenyataannya adalah kontraktor intelijen saat ini menjual ke berbagai negara sistem pemantauan massal untuk semua produk (teknologi) tadi," tambahnya.
WikiLeaks mengumumkan 287 dokumen terkait dengan laman situs spyfiles.org.
Julain Assange menuturkan, AS, Inggris, Australia, Afrika Selatan, dan Kanada adalah negara-negara yang are mengembangkan "sistem mata-mata" dan informasi yang disadap dijual kepada kalangan diktator atau demokratis untuk mengetahui seluruh populasi. [ach/PR/voa-islam/voa-khilafah.co.cc]