Voa-Khilafah.co.cc - Kembali ratusan massa Hizbut Tahrir Indonesia mendatangi Kedubes Bangladesh Jl Denpasar Jakarta Selatan, Jum’at (09/12) Memprotes dan mengecam tidakkan refresif pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina. Kekejaman pemerintahan Bangladesh ini sudah sangat keterlaluan. Mereka bertindak refresif terhadap para aktifis Hizbut Tahrir Bangladesh (HTBa) yang menyerukan penegakan khilafah.
Sudah ratusan lebih anggota HTBa dipenjara, disiksa dan tidak diadili diantaranya adalah Jurubicara HTBa, Prof. Mohiuddin Ahmed. Dalam Orasi Ust. Asrori menyatakan bahwa hal ini merupakan tindakan kekalahan intelektual hingga pemerintahan Bangladesh kehabisan akal dan bertindak semena-mena terhadap aktivis HTBa “mereka telah kalah dan berusaha mencegah perjuangan umat islam untuk menegakkan khilafah,” tuturnya.
Sedangkan, Abu Zaid DPP HTI menyatakan “apa yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia merupakan bentuk solidaritas terhadap kaum muslimin Bangladesh terutama untuk para syabab Hizbut Tahrir Bangladesh, dan ini merupakan peringatan buat pemerintahan Bangladesh yang dengan semena-mena menculik, menyiksa dan membunuh para aktivis HTBa,” terangnya.
Sebagaimana yang telah terjadi terhadap para aktivis HTBa mereka disiksa secara kejam, seperti organ kemaluan mereka diestrum, ditempatkan di kamar es, ditelanjangi dan digantung dengan kaki di atas dan kepala dibawah dan di malam hari dipaksa berdiri, dan dilarang tidur.
Demokrasi hanyalah kamuflase dari penerapan sistem dan rezim represif. “Mereka ketakutan untuk kehilangan kekuasaan,ketika orang-orang yang berjuang untuk menerapkan syariah islam dianggap mengganggu kekuasaan mereka. Maka, para penguasa tersebut semakin membabi buta menindas kaum muslimin,” tegas Ust. Rokhmat S Labib.
Ia menambahkan “yang kita harus lakukan terus menyadarkan umat bahwa kapitalisme merupakan penyebab kerusakan yang terjadi dan juga sebagai sumber kesengsaraan rakyat, apapun yang terjadi Khilafah akan tegak karena ini merupakan janji Allah. Khilafah akan segera tegak dan akan membuat kaum muslimin bahagia.”
Ust. Roni Ruslan membacakan pernyataan sikap dari Hizbut Tahrir Indonesia mewakili Jurubicara HTI Ismail Yusanto menjelaskan dalam pernyataan sikapnya dan meminta kepada pemerintah Bangladesh untuk segera menghentikan tindakan dzalim dan biadab tersebut.
Dalam setiap aksinya Hizbut Tahrir Indonesia selalu dikawal oleh pihak kepolisian dan berjalan damai. Para peserta aksi membubarkan diri dengan tertib setelah adzan sholat ashar berkumandang.(mediaumat.com, 10/12/2011)