Voa-Khilafah.co.cc - Para penguasa pengkhianat umat melakukan berbagai upaya untuk merusak kehidupan umat Islam, diantara mencoba meneruskan agenda asing untuk merusak generasi Muslim dengan menyelenggarakan pertandingan sepak bola perempuan yang penuh dengan kerusakkan, seperti mengumbar aurat dan penghinaan atas perempuan. Hal itu terjadi di negeri Muslim Palestina, di bumi yang diberkahi. Sungguh sebuah penghinaan yang nyata terhadap Allah Swt.
Tentu saja, kaum Muslim tidak tinggal diam melihat upaya perusakkan oleh penguasa korup atas kehidupan Muslim. Para pemuda Hizbut Tahrir berhari-hari melakukan protes serta menentang keras agenda otoritas Palestina yang telah berkolaborasi dengan penjajah Yahudi.
Sebagai bentuk protes terhadap pertandingan sepak bola perempuan yang diselenggarakan di kota Yatta, warga Karmel dan Yatta berbaris dari masjid menuju stadion, di mana pihak otoritas sekuler memutuskan untuk menggelar permainan dalam suasana pesta, tarian, dalam program sepak bola perempaun.
Pihak layanan keamanan menghadapi rakyat dan berusaha mencegah mereka mendekati tempat itu, serta mereka memukuli warga dan para pemuda dengan tongkat dan pentungan. Mereka juga melepaskan tembakan untuk mengintimidasi banyak orang.
Kemudian, aksi diikuti dengan penangkapan sengit oleh dinas keamanan Fatah. Pasukan khusus bertopeng telah menyerang sejumlah rumah-rumah para pemuda Hizbut Tahrir serta melakukan tindak kekerasan.
Diantara rumah yang digerebek adalah rumah Haji Ibrahim Ali Issa Zain (Abu Hani) Muhktar Al-Awad, dan salah satu orang tua Palestina, untuk penangkapan puteranya, Dr. Ali Zain (Dosen Universitas Politeknik Palestina), yang tidak ada di dalam rumah. Polisi mencoba mendobrak pintu, serta memukuli saudaranya.
Menurut Kantor Media Hizbut Tahrir Palestina, organ-organ keamanan otoritas selama empat hari berturut-turut, mengejar para pemuda Hizbut Tahrir di kota Raqa'ah dan Karmel di kawasan Hebron (al-Khalil). Mereka melanggar kesucian dengan menyerang dan menggeledah rumah-rumah serta menangkap para pemuda dan keluarga mereka.
Ini terjadi setelah para pemuda Hizbut Tahrir bersama para penduduk Karmel dan Yatta mengadakan aksi protes menentang pertandingan sepak bola perempuan di stadion Yatta pada hari Jumat, 21/10/2011 yang telah menyerang secara terang-terangan nilai-nilai dan konsep-konsep Islam yang harus dibayar oleh rakyat Palestina.
Saksi mata mengatakan bahwa pasukan keamanan mengepung sejak dini hari, Senin, di area sekolah tinggi dan toko-toko untuk mencari para pemuda Hizbut Tahrir. Mereka membuat penghalang di pusat kota Yatta dan memeriksa identitas orang-orang yang lewat, serta badan keamanan menggerebek rumah-rumah para pemuda Hizb di kota itu.
Kantor Media Hizbut Tahrir Palestina menggambarkan tentang praktek keji itu sebagai tindakan sewenang-wenang yang tidak bertanggungjawab dan anti rakyat dan cerminan dari apa yang terjadi pada para diktator di wilayah Arab.
Ditambahkan juga, tindakan pihak otoritas untuk memaksakan orang dengan kekerasan, korupsi, pengejaran, menyerang rumah dan penangkapan menghadapi kemarahan kuat dari masyarakat khususnya para sesepuh dan tokoh di daerah itu.
Kantor media melaporkan bahwa badan keamanan masih menahan anggota keluarga para pemuda Hizbut Tahrir sebagai sandera seperti halnya yang telah dilakukan diktator Gaddafi yang telah tewas akibat kediktatorannya.
Beberapa media Palestina memberitakan kezhaliman otoritas keamanan Fatah atas para pemuda Hizbut Tahrir yang berani mengatakan kebenaran serta menegakkan amar makruf dan nahi munkar tersebut, sekalipun harus berhadapan dengan pukulan rezim diktator yang tercela.
Kantor Media Hizbut Tahrir di Palestina mengecam "Otoritas melanjutkan kegiatan-kegiatan untuk perempuan yang bertentangan dengan agama kita karena kesalahan dan pencampuran tercela dan mendorong amorilatas," menekankan bahwa "serangan dan penangkapan yang tidak adil tidak akan mencegah para syabab (pemuda) Hizbut Tahrir untuk melanjutkan perlawanan atas otoritas Fatah yang tercela, dan akan terus membawa seruan Islam dan mendirikan negara Islam yang akan menjaga moral dan kehormatan, serta membebaskan negara dari perbudakkan.
Demikianlah, rezim penguasa sekuler korup senantiasa berusaha meneruskan budaya kafir asing untuk merusak generasi Islam. Hal ini tidak terjadi di Palestina saja, bahkan terjadi hampir di setiap negeri Muslim. Penyelanggaraan pertandingan olahraga yang melibatkan perempuan telah menggiring kaum Muslimah melawan aturan Allah Swt., dengan mengumbar aurat, serta bermain campur baur. Ini adalah keharaman yang jelas.
Sudah saatnya, kaum Muslim takut terhadap Allah Swt., serta menyadari, selama umat ini mengekor budaya barat, maka selama itu pula, umat ini akan terus terjajah berada dalam cengkraman penjajah. Kini waktunya telah tiba bagi kaum Muslim untuk menghentikan kemaksiyatan nyata terhadap Allah Swt tersebut dan menghentikan perusakkan moral atas nama olahraga.
Kaum Muslim tidak membutuhkan pertandingan-pertandingan yang berasal dari negara barat penjajah, sumber malapetaka. Umat hanya membutuhkan satu kesatuan politik yang akan menjaga kehormatan umat di bawah naungan Khilafah Islamiyyah. Institusi inilah yang akan menyibukkan para pemuda dengan dakwah dan pembebasan, berbeda dengan sistem hari ini yang menyibukkan anak muda dengan kemaksiyatan dan pencampakkan aturan Allah.
Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Khilafah adalah janji Allah, serta kabar gembira dari Rasulullah Saw., insya Allah, tidak akan lama lagi, segera berdiri tegak! Takbir! [m/f/alwatanvoice/ajnad-news/pal-tahrir.info/syabab/voa-khilafah.co.cc]
Sebagai bentuk protes terhadap pertandingan sepak bola perempuan yang diselenggarakan di kota Yatta, warga Karmel dan Yatta berbaris dari masjid menuju stadion, di mana pihak otoritas sekuler memutuskan untuk menggelar permainan dalam suasana pesta, tarian, dalam program sepak bola perempaun.
Pihak layanan keamanan menghadapi rakyat dan berusaha mencegah mereka mendekati tempat itu, serta mereka memukuli warga dan para pemuda dengan tongkat dan pentungan. Mereka juga melepaskan tembakan untuk mengintimidasi banyak orang.
Kemudian, aksi diikuti dengan penangkapan sengit oleh dinas keamanan Fatah. Pasukan khusus bertopeng telah menyerang sejumlah rumah-rumah para pemuda Hizbut Tahrir serta melakukan tindak kekerasan.
Diantara rumah yang digerebek adalah rumah Haji Ibrahim Ali Issa Zain (Abu Hani) Muhktar Al-Awad, dan salah satu orang tua Palestina, untuk penangkapan puteranya, Dr. Ali Zain (Dosen Universitas Politeknik Palestina), yang tidak ada di dalam rumah. Polisi mencoba mendobrak pintu, serta memukuli saudaranya.
Menurut Kantor Media Hizbut Tahrir Palestina, organ-organ keamanan otoritas selama empat hari berturut-turut, mengejar para pemuda Hizbut Tahrir di kota Raqa'ah dan Karmel di kawasan Hebron (al-Khalil). Mereka melanggar kesucian dengan menyerang dan menggeledah rumah-rumah serta menangkap para pemuda dan keluarga mereka.
Ini terjadi setelah para pemuda Hizbut Tahrir bersama para penduduk Karmel dan Yatta mengadakan aksi protes menentang pertandingan sepak bola perempuan di stadion Yatta pada hari Jumat, 21/10/2011 yang telah menyerang secara terang-terangan nilai-nilai dan konsep-konsep Islam yang harus dibayar oleh rakyat Palestina.
Saksi mata mengatakan bahwa pasukan keamanan mengepung sejak dini hari, Senin, di area sekolah tinggi dan toko-toko untuk mencari para pemuda Hizbut Tahrir. Mereka membuat penghalang di pusat kota Yatta dan memeriksa identitas orang-orang yang lewat, serta badan keamanan menggerebek rumah-rumah para pemuda Hizb di kota itu.
Kantor Media Hizbut Tahrir Palestina menggambarkan tentang praktek keji itu sebagai tindakan sewenang-wenang yang tidak bertanggungjawab dan anti rakyat dan cerminan dari apa yang terjadi pada para diktator di wilayah Arab.
Ditambahkan juga, tindakan pihak otoritas untuk memaksakan orang dengan kekerasan, korupsi, pengejaran, menyerang rumah dan penangkapan menghadapi kemarahan kuat dari masyarakat khususnya para sesepuh dan tokoh di daerah itu.
Kantor media melaporkan bahwa badan keamanan masih menahan anggota keluarga para pemuda Hizbut Tahrir sebagai sandera seperti halnya yang telah dilakukan diktator Gaddafi yang telah tewas akibat kediktatorannya.
Beberapa media Palestina memberitakan kezhaliman otoritas keamanan Fatah atas para pemuda Hizbut Tahrir yang berani mengatakan kebenaran serta menegakkan amar makruf dan nahi munkar tersebut, sekalipun harus berhadapan dengan pukulan rezim diktator yang tercela.
Kantor Media Hizbut Tahrir di Palestina mengecam "Otoritas melanjutkan kegiatan-kegiatan untuk perempuan yang bertentangan dengan agama kita karena kesalahan dan pencampuran tercela dan mendorong amorilatas," menekankan bahwa "serangan dan penangkapan yang tidak adil tidak akan mencegah para syabab (pemuda) Hizbut Tahrir untuk melanjutkan perlawanan atas otoritas Fatah yang tercela, dan akan terus membawa seruan Islam dan mendirikan negara Islam yang akan menjaga moral dan kehormatan, serta membebaskan negara dari perbudakkan.
Demikianlah, rezim penguasa sekuler korup senantiasa berusaha meneruskan budaya kafir asing untuk merusak generasi Islam. Hal ini tidak terjadi di Palestina saja, bahkan terjadi hampir di setiap negeri Muslim. Penyelanggaraan pertandingan olahraga yang melibatkan perempuan telah menggiring kaum Muslimah melawan aturan Allah Swt., dengan mengumbar aurat, serta bermain campur baur. Ini adalah keharaman yang jelas.
Sudah saatnya, kaum Muslim takut terhadap Allah Swt., serta menyadari, selama umat ini mengekor budaya barat, maka selama itu pula, umat ini akan terus terjajah berada dalam cengkraman penjajah. Kini waktunya telah tiba bagi kaum Muslim untuk menghentikan kemaksiyatan nyata terhadap Allah Swt tersebut dan menghentikan perusakkan moral atas nama olahraga.
Kaum Muslim tidak membutuhkan pertandingan-pertandingan yang berasal dari negara barat penjajah, sumber malapetaka. Umat hanya membutuhkan satu kesatuan politik yang akan menjaga kehormatan umat di bawah naungan Khilafah Islamiyyah. Institusi inilah yang akan menyibukkan para pemuda dengan dakwah dan pembebasan, berbeda dengan sistem hari ini yang menyibukkan anak muda dengan kemaksiyatan dan pencampakkan aturan Allah.
Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Khilafah adalah janji Allah, serta kabar gembira dari Rasulullah Saw., insya Allah, tidak akan lama lagi, segera berdiri tegak! Takbir! [m/f/alwatanvoice/ajnad-news/pal-tahrir.info/syabab/voa-khilafah.co.cc]