Aksi Kepung Istana, Isu terpecah Pada peringatan Sumpah Pemuda ratusan orang dari berbagai elemen mahasiswa se-Jabotabek mengepung Istana Presiden di Jalan Merdeka Barat. Jakarta, Jumat (28/10). Dalam aksinya, pengunjuk rasa mendesak pemerintah Presiden SBY-Budiono agar turun dari kursi keperesidenan karena rakyat sudah tidak percaya lagi. Apalagi berbagai kegagalan yang tidak bisa di tolerir.
"Harus turun sekarang juga. Kami sudah tidak percaya lagi sama SBY dan Budiono. Mereka sudah tidak layak menjadi presiden. Makanya hari ini kita ikut demo agar SBY dan wakilnya segera mundur," kata Jati, mahasiswa Universitas Satya Negara, dalam orasinya di depan Istana Presiden.
Namun dalam aksi tersebut para demonstran dari berbagai kelompok mengusung isu sendiri-sendiri. Dari pantauan liputan6.com, orasi yang didengungkan masing-masing kelompok itu berbeda-beda. Seperti dilakukan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampu (BKLDK).
BKLDK mengusung isu kegagalan kapitalisme dan berbagai demokrasi yang mengakibatkan kemiskinan, kejahatan yang semakin meningkat. Serta merajalelanya pejabat dan pengusaha yang menzalimi rakyat.
Oleh karennya mereka berjuang untuk menegakkan syari'ah Islam dalam naungan negara Khilafah Islamiyah.
"Kami sudah bersumpah dengan sepenuh jika akan terus berjuang tanpa lelah untuk tegaknya syariah islam naungan negara khalifah isamiyah sebagai solusi tanpa problematika masyarakat Indonesia dan negari muslim lainnya," kata Ketua Badan Eksekutif BKLDK, Irawan.
Sementara itu sebagian elemen mahasiswa lainnya longmarch menuju ke Bundaran HI untuk menyalurkan aspirasinya.
Aksi di depan istana tidak menggangu arus lalu lintas. Ratusan aparat dari TNI dan kepolisian, gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan polres serta polsek se-Jakarta Pusat berjaga-jaga di sekitar kawasan Monas dan Istana untuk mengawasi jalannya aksi unjuk rasa tersebut. liputan6.com 28/10/2011 Aksi Kepung Istana, Isu terpecah
(supportkhilafah/voa-khilafah.co.cc)