Voa-Khilafah.co.cc, CILEGON - Dugaan politik uang atau biasa disebut serangan fajar mewarnai Pemilihan Gubernur Banten. Warga di dua Kecamatan di Cilegon Banten mengaku didatangi tim sukses pasangan calon gubernur nomor urut 1.
"Semalam ada ibu-ibu bagi-bagi uang mengaku tim suskes nomor urut satu," kata warga kecamatan Jombang, Cilegon, Banten yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (22/10).
Menurutnya, oknum tersebut membagikan amplop polos berisi uang Rp 20 ribu per kepala. Oknum tersebut diduga kader aktivis perempuan di Kecamatan Jombang dan Kecamatan Cilegon. "Yang menerima amplop dititipin pesan untuk mencoblos nomor satu," kata dia.
Dugaan politik uang tersebut buru-buru dibantah calon gubernur Banten nomor urut satu, Ratu Atut Chosiyah. "Ibu tidak tahu," kata Atut usai mencoblos di TPS 5 di Jalan Bhayangkara, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Menurut Atut, konsolidasi dan sosialisasi yang dilakukannya merupakan hal yang harus dilakukan. Namun, Atut mengaku tidak mengetahui jika ada yang mengaku sebagai tim suksesnya dan membagi-bagian uang menjelang pencoblosan. "Ibu baru tahu dan tidak pernah memerintahkannya," kata Atut.
"Semalam ada ibu-ibu bagi-bagi uang mengaku tim suskes nomor urut satu," kata warga kecamatan Jombang, Cilegon, Banten yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (22/10).
Menurutnya, oknum tersebut membagikan amplop polos berisi uang Rp 20 ribu per kepala. Oknum tersebut diduga kader aktivis perempuan di Kecamatan Jombang dan Kecamatan Cilegon. "Yang menerima amplop dititipin pesan untuk mencoblos nomor satu," kata dia.
Dugaan politik uang tersebut buru-buru dibantah calon gubernur Banten nomor urut satu, Ratu Atut Chosiyah. "Ibu tidak tahu," kata Atut usai mencoblos di TPS 5 di Jalan Bhayangkara, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Menurut Atut, konsolidasi dan sosialisasi yang dilakukannya merupakan hal yang harus dilakukan. Namun, Atut mengaku tidak mengetahui jika ada yang mengaku sebagai tim suksesnya dan membagi-bagian uang menjelang pencoblosan. "Ibu baru tahu dan tidak pernah memerintahkannya," kata Atut.
Beginilah potret buruk perpolitikan dalam sistem demokrasi yang tidak menjadikan halal-haram sebagai standar kehidupan di seluruh aspek kehidupan. Saatnya kaum muslimin bangkit dan bersatu kembali di bawah naungan khilafah rasyidah islamiyah yang menerapkan seluruh aturanNya secara kaaffah agar ummat selamat dunia akhirat. (RoL/Voa-Khilafah.co.cc)
