Voa-Khilafah.co.cc - Berapa tinggi dan berat badan Anda? Kalau Anda laki-laki dewasa dengan tinggi badan kurang dari 155 cm, dan berat badan kurang dari 50 kg, berarti Anda pantas masuk KPK ("Kelompok Pendek & Kurus"). Banyak orang Indonesia yang ingin menikah dengan Bule atau Arab demi "memperbaiki keturunan", maksudnya agar punya anak yang tinggi, tampang artis, tapi baik hati, tidak sombong dan gemar membantu ibu.
Tapi sesungguhnya soal postur tubuh lebih tergantung pada nutrisi, bukan pada genetik. Konsumsi protein yang tinggi di Eropa atau Dunia Arab adalah penyebab badan mereka rata-rata tumbuh lebih tinggi dari kita. Dan tahukah Anda, bahwa di abad pertengahan, postur tubuh rata-rata kaum Muslimin lebih tinggi dan kekar dari rata-rata orang-orang kafir?
Ketika tahun 711 pasukan Thariq bin Ziyad mendarat di Spanyol dan mengawali 781 tahun (711-1492) kekuasaan Islam di sana, mereka tidak hanya membawa visi hidup yang baru, tetapi juga banyak teknologi yang baru, antara lain di bidang pertanian. Pertanian itu menentukan makanan yang menjaga kesehatan kaum muslimin dan juga logistik untuk sarana jihadnya, yaitu kuda.
Posisi logistik dalam setiap ekspedisi jihad adalah vital. Kemenangan perang di manapun sering ditentukan bukan oleh senjata atau kehebatan tempur pasukan tetapi oleh logistik yang sudah direncanakan ditaruh di tempat yang tepat pada saat yang tepat. Dalam perang modern, sebuah pesawat tempur yang canggih tidak ada artinya tanpa bahan bakar. Demikian juga, sebuah kapal induk bertenaga nuklir, tak ada artinya bila awaknya kelaparan.
Pada masa Thariq bin Ziyad, logistik yang menentukan adalah makanan prajurit dan pakan kuda! Jadi pada setiap pergerakan pasukan harus ada rumput bergizi tinggi yang bisa ditanam atau disediakan dengan cepat.
Karena jihad menjangkau daerah yang luas dengan waktu yang lama - bisa puluhan tahun - maka logistik berupa rumput ini juga harus bisa dihasilkan didaerah-daerah yang strategis yang sudah dikuasai oleh pasukan Islam. Rumput yang ditanam pun bukan sembarang rumput, bila yang ditanam rumput yang biasa-biasa - maka akan dibutuhkan areal yang sangat luas atau waktu yang sangat lama untuk menanamnya dan kuda perang pun tidak bisa tumbuh perkasa.
Maka bagian logistik dari pasukan Islam saat itu sudah mengenal rerumputan bergizi tinggi yang sangat efektif untuk menumbuhkan kuda, tanaman bergizi tinggi inilah yang disebut alfalfa. Karena penguasaan Islam yang lama khususnya di Spanyol, teknologi menanam alfalfa ini lalu menular ke bangsa Spanyol.
Ketika 800 tahun kemudian panglima perang Spanyol Hernando Cortez menaklukkan bangsa Aztecs di Mexico, bukan hanya strategi membakar kapalnya yang ia jiplak dari Thariq bin Ziyad - tetapi juga membangun logistik pasukan berkudanya dengan tanaman yang sama dengan yang diperkenalkan peradaban Islam di Spanyol selama 781 tahun! Dari alfalfa yang dibawa ke benua Amerika inilah kini Amerika Serikat sangat dominan di bidang "nutritious plants" hingga kini. Dan mereka adalah pengekspor daging terbesar di dunia.
Dari mana kita membuktikan bahwa alfalfa yang merupakan produk pertanian terbesar ke-3 di Amerika setelah jagung dan kedelai ini berasal dari dunia Islam? Yang termudah adalah dari sisi bahasa! Karena peradaban Islam yang berkembang hampir 8 abad di Spanyol, maka banyak sekali kata atau nama-nama yang berasal dari Islam - termasuk di antaranya ya alfalfa ini. Keith Millier seorang warga Amerika yang pakar Timur Tengah menulis dalam karyanya "Arabic Words in English" (http://millerworlds.blogspot.com/2010/07 /arabic-words-in-english.html) bahwa alfalfa berasal dari alfisfisa, yang berarti "fresh fodder"atau pakan segar.
Dalam bahasa Spanyol maupun dalam bahasa Inggris hingga kini tidak ada kata lain yang searti alfalfa untuk nama tanaman bergizi tinggi (nutritious plants) yang dibawa dari dunia Islam 14 abad lalu itu. Maka dari nama ini tidak bisa disangkal lagi bahwa kekuatan produk pertanian terbesar ke-3 di Amerika tersebut bisa dirunut berasal dari peradaban Islam di masa lampau.
Ironinya di dunia Islam sendiri tanaman alfalfa ini kini nyaris tidak pernah terdengar lagi karena tidak menjadi perhatian untuk di produksi.
Prof. DR. Zagloul Al Najjar - Fellow of Islamic Academy of Science di Mesir - yang menulis lebih dari 150 mukjizat Alquran dan Implikasinya pada ilmu pengetahuan, menjelaskan dengan detil rantai makanan yang diungkapkan oleh Allah dalam serangkaian ayat di surat 'Abasa mulai dari ayat 24 tersebut diatas sampai ayat 32.
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya, Kamilah yang mencurahkan air yang melimpah (dari langit), kemudian kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu di sana kami tumbuhkan biji-bijian, dan 'anggur dan sayer-sayuran,' dan zaitun dan pohon kurma, dan kebun-¬kebun yang rindang, dan buah-buahan serta rerumputan, (semua itu) untuk kesenanganmu dan ternakmu" (QS ‘Abasa: 24-32).
Ketika professor ini membahas ayat 28 "wa'inaban wa qadhban" misalnya - yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan "dan anggur dan sayur-sayuran" - dalam bahasa Inggris diterjemahkan "and grapes and nutritious plants"- ia menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan nutritious plants adalah tanaman alfalfa - yang memang sangat kaya dengan gizi.
Kalau kita melihat bahwa Alquran masih sama, masih pula dihafal oleh banyak orang tetapi dulu kaum Muslimin bisa menjadi umat dengan fisik yang kuat serta memiliki pasukan jihad yang kuat, karena di belakangnya ada teknologi pertanian yang kuat, maka apa yang hilang sehingga sekarang keunggulan kita di bidang ini tiada?
Salah satu jawabannya, karena kita sekarang tidak memiliki lagi negara yang mendorong kita menjadi umat yang unggul, tak ada lagi misi jihad untuk merahmati seluruh alam, tidak ada lagi yang membutuhkan teknologi logistik di belakangnya, sehingga juga tidak ada lagi anak-anak cerdas kaum Muslimin yang mencurahkan waktu dan pikiran untuk mempelajarinya. (gm/voa-khilafah.co.cc)
Oleh : Prof. Dr. Ing. Fahmi Amhar