Ponorogo, Voa-Khilafah.co.cc. Bulan Syawal telah lewat beberapa hari yang lalu, namun bagi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD Jatim yang telah berhasil mendatangkan 16 ribu ulama, kiai dan asatidz dalam Liqa Syawal Ulama’ 1432 H di empat kota meliputi Jombang, Pasuruan, Jember dan Madura, kembali menggelar Liqa Syawal Ulama 1432 H hari Sabtu (01/10), di Pondok Modern Arrisalah, Slahung, Ponorogo. Telah hadir 1500-an ulama, kiai dan asatidz dari Ponorogo, Magetan, Ngawi, Madiun, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Nganjuk serta Blitar. Kehadiran mereka merupakan wujud dukungannya terhadap perjuangan syariah dan khilafah.
Infokom HTI DPD Jawa Timur, menyampaikan acara yang sama juga telah diselenggarakan serentak pada bulan syawal 1432 H di 19 kota antara lain Pasuruan , Jombang, Jember, Madura, DKI Jakarta, Bandung, Banten, Bogor, cirebon, Medan, Aceh, Padang, Lampung, Banjarmasin, Makasar, Kendari, dan kota lainnya. Ditambahkan, bahwa keluarga besar Hizbut Tahrir Indonesia memandang pertemuan ini penuh makna, selain momentum silaturahim juga memiliki nilai politis yakni Ulama, kyai & asatidz berkumpul untuk mengokohkan perjuangan bersama HTI tegakkan Khilafah. Hizbut Tahrir memiliki kegiatan serta rencana yang serius dan matang. Melalui dukungan umat, syariah di bawah naungan Khilafah akan menggantikan kapitalisme yang rusak dan merusak umat. Tegaknya Khilafah, menghadirkan politik Islam yakni mengatur urusan umat dengan Islam, dan menjauhkan umat dari kekufuran baik ideologis maupun politis.
Achmad Junaidi, DPP HTI yang hadir untuk menyampaikan kalimatul hikmah menjelaskan peran penting ulama dalam perjuangan syariah dan khilafah. Kiai muda yang akrab dipanggil Gus Juned ini mencontohkan Muhammad Al-Fatih mampu menaklukkan Konstantinopel karena peran penting Ulama As Syamsudin yang senantiasa mendorong serta menanamkan keyakinan akan tegaknya bisyaroh Rasulillah, bahwa akan ditaklukkannya Konstantinopel, dimana semulia-mulianya pemimpin adalah pemimpinnya, dan semulia-mulianya pasukan adalah pasukannya. Ke depan peran ulama, harus memotivasi umat, mendorong serta menanamkan keyakinan akan tegaknya Khilafah yang merupakan Wa’dun (janji) Allah dan Bisyaroh (kabar gembira) dari Rasulullah, serta kemuliaan bagi para pengembannya, tambahnya.
Sementara itu, tuan rumah acara, Pengasuh Ponpes Modern Arrisalah, Slahung, Ponorogo, KH Muhammad Makhsum Yusuf , mengatakan dalam kalimatul ulama untuk mewakili para ulama, bahwa memperjuangkan syariah dan khilafah tidak perlu takut, sebab itu adalah kewajiban dari Allah SWT. “menegakkan khilafah bukan hal yang biasa, tapi luar biasa!” Kiyai Makhsum menegaskan. Tampil menyampaikan testimoni berikutnya, mubaligh dari Sulur Sewu, Paron, Ngawi yang dikenal dengan sebutan Ustadz Misno. Tanpa ragu dikatakan, “satu-satunya organisasi yang tampil berani memperjuangkan syariah dan khilafah hanya Hizbut Tahrir thok (saja-red)”. Dia mengkritisi partai-partai yang hanya berasas Islam saja, tanpa berani tegas menyampaikan pentingnya penegakan syariah. Kritis terhadap partai, kritis pula terhadap sistem di negeri ini, KH. Bukhori Pengasuh Ponpes Al Muslimun, Sumber Agung, Magetan mengatakan demokrasi menjadi biang kerok kegagalan Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga kini. Negeri ini tidak menjadikan Islam sebagai way of life. KH. Bukhori menyerukan agar negeri ini mengikuti manhaj kenabian, sistem Islam yang telah digariskan oleh Allah SWT untuk mendapatkan ridlo-Nya, bukan dengan sekedar mengganti pemimpinnya saja.
Seluruh rangkaian acara Liqa’ Syawal Ulama’ 1432 H ini, berjalan dengan tertib dan aman. Sebelum ditutup doa disampaikan Syair Syaikh Hafidz Shalih, ulama Hizbut Tahrir serta seruan Hizbut Tahrir Indonesia pasca Ramadhan yang dibacakan Syaiful Aminudin, Pengasuh Ponpes As-Salam, Solo. Hizbut Tahrir menegaskan bahwa Khilafah satu-satunya solusi dan kewajiban yang wajib diwujudkan, untuk mewujudkannya perlu dukungan ulama karena perannya sangat strategis. [iqbal/gus/lijatim/hti/voa-khilafah.co.cc]
Voice of Al Khilafah
AKHBAR
HTI
KEGIATAN
KHILAFAH
LIQO SYAWWAL
SYARI'AH
ULAMA
“Luar Biasa”, Ulama Bersama Hizbut Tahrir Perjuangkan Syariah dan Khilafah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)