Jun13
Voa-Khilafah.co.cc - Saya pernah membaca artikel yang dikutip dari ceramahnya Habib Mundzir Al Musawa, dengan judul Habib Mundzir menjawab tentang khilafah ala Hizbut Tahrir. Sepintas dari judulnya terlihat sangat mengesankan, karena jarang-jarangnya ada seorang yang katanya ulama besar dan sering masuk TV berkali-kali terutama di tvOne di acara indahnya Indonesiaku, berbicara mengenai khilafah. Mula-mulanya sih benar, dengan berucap “Daulah islamiyah ini sebenarnya tak pernah dikenal dalam islam, hanya istilah yg diada adakan saja, karena islam tak pernah mengenal negara islam, yang ada adalah khilafah islamiyah, Islam adalah untuk dunia, bukan untuk indonesia, malaysia atau nama nama negara yang dibuat buat oleh manusia”. Memang istilah daulah islam itu tidak ada dalam islam, karena istilah tersebut baru muncul ketika kaum muslimin pada saat itu telah tersusufi juga menerima paham-paham filsafat dijaman kerajaan bani Abbasiyah. Jadi yang ada itu hanyalah sebutan atau istilah khilafah islamiyah(pemerintahan islam). Dan memang, konstitusi khilafah serta kholifahnya hanya ada satu-satunya di dunia ini, alias bersatu, sehingga tidak akan ada yang namanya indonesia, malaysia atau nama nama negara yangg dibuat-buat oleh manusia.
Akan tetapi setelah saya baca artikel tersebut, ternyata isinya 100% kontra. Bahkan dengan gagah beraninya ia mengatakan “bila anda dengar kelompok manapun yang ingin mendirikan negara islam dengan syariahislam maka gerakan itu adalah gerakan kesusu (Bahasa jawa: tergesa-gesa), muncul dari ide-ide yg tak memahami syariah islam dan berfatwa semaunya“. Pernyataan ini sesungguhnya adalah kesalahan besar. Dan justru Habibnya sendiri yang kesusu. Kenapa? Karena suatu negara bisa dikatakan negara islam apabila peraturan-peraturan yang digunakan oleh negara itu bersumber kepada kalamullah/hukum syara, bersumber kepada Al Qur'an dan sunnah, sekalipun mayoritas penduduknya adalah non muslim. Sedangkan negara kufur adalah negara yang menganut peraturan-peraturan yang tidak bersumber pada hukum syara, melainkan itu adalah hukum buatan manusia, dan hukum buatan manusia tidak ada bedanya dengan hukum jahiliyah, thoghut, dll, sekalipun mayoritas penduduknya adalah muslim (lihat di mafahim HT). Jadi dari perihal itu, kita bisa mengatakan kalau indonesia, arab saudi, mesir, irak, dsb diseluruh dunia adalah negara kufur. Kenapa demikian? Karena mereka telah berhukum selain dengan hukum Allah. Lagipula, apabila memang benar adanya kalau indonesia ini adalah negara islam bahkan terbesar didunia kata Habib Mundzir, lantas, apakah pantas apabila masyarakatnya banyak yang bermaksiat, pejabatnya banyak yang korup, terutamaUndang-undangnya bahkan bertentangan dengan syari'at islam? Itukan suatu hal yang tidak pantas sama sekali.
Terus katanya lagi “presidennya islam, menterinya mayoritas muslimin, pejabatnya mayoritas muslimin, konglomeratnya mayoritas muslimin, buruhnya mayoritas muslimin, pengusahanya mayoritas muslimin, lalu apa lagi yang mereka inginkan?“ Untuk menjawabnya sangat mudah sekali, yaitu syari'ah-Nya yang belum ditegakkan. Negara kita ini dan semua negara pada umumnya, menganut ideologi yang sifatnya sekuler, yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga hukum Allah akan dicampakkan dan diganti dengan hukum buatan manusia yang banyak cacatnya. Toh sejenius atau sepintar apapun manusia, adakalanya mempunyai keterbatasan. di tengah cengkeraman sekularisme dan tanpa adanya Khilafah seperti kondisi saat ini, akan banyak hukum-hukum Islam yang terbengkalai dan tidak bisa dijalankan. Padahal menerapkan semua hukum Syariah Islam adalah suatu kewajiban (QS 2:208). Maka kondisi ini sudah pasti tak akan mampu mewujudkan taqarrub ilallah yang kaffah. Dan selanjutnya yang terjadi hanyalah kerusakan demi kerusakan belaka, sebagaimana disinyalir oleh Ibnu Taimiyah,"Jika kekuasaan terpisah dari agama, atau agama terpisah dari kekuasaan, maka kondisi masyarakat akan rusak." (As-Siyasah Asy-Syar'iyyah, 1/174).
“Ini negara islam dan ini sudah negara yang dikuasai muslimin, yang kita perlukan adalah masyarakatnya yang mesti dibenahi...Karena khilafah islamiyah bila ditegakkan maka yang akan menolaknya adalah muslimin sendiri, mereka tak mau kehilangan diskoteknya, mereka tak mau kehilangan mirasnya, mereka tak mau menutup auratnya, nah..,” Memang benar masyarakatnya yang harus dibenahi. Tapi Kalau ingin melakukan perubahan secara menyeluruh thdp masyarakat, ya tidak bisa kalau caranya hanya dengan mendengarkan ceramah-ceramah saja. Hal itu tidak efektif dan efisien. Karena itu hanya akan dapat merubah pribadi/individu saja, bukan jema'ah/masyarakat. Kalau ingin dapat menerapkan syari'at islam secara kaffah, ya dengan cara menerapkan peraturan-peraturan yang sifatnya mengikat terlebih dahulu kepada masyarakat, sehingga orang-orang yang bermaksiat kapok, dalam artian mereka yang tak mau kehilangan diskoteknya, mereka yang tak mau kehilangan mirasnya, mereka yang tak mau menutup auratnya, semuanya dapat teratasi karena dengan menerapkan peraturan yang bersifat mengikat itu tadi. Nah agar kita bisa menerapkan peraturan-peraturan itu tadi, caranya ya jelas, kita hapuskan dulu sekularisme, dan jadikan islam sebagai suatu konstitusi negara. Dengan begitu, maka islam akan dapat diterapkan secara kaffah. Hal ini yang disadari oleh Rasulullah SAW dulu ketika mendirikan khilafah di Madinah, tanpa menunggu akhlak semua warga madinah dan mekkah baik, tanpa menunggu ibadah maghdah umat islam keseluruhan baik, beliau sangat terdorong mencari kabilah/masyarakat yg mau diatur oleh sistem islam/syariat islam dgn beliau sebagai pemimpinnya agar umat terlindungi dari hal-hal yang diharamkan dan dapat mengerjakan hal-hal yang diwajibkan dengan baik. Sehingga terjadilah peristiwa bai'at oleh pemimpin kabilah-kabilah dari yastrib/madinah dan akhirnya para sahabat hijrah kesana untuk mendirikan khilafah yang pertama kalinya. Kalau aspek politik tersebut dianggap kurang penting oleh Rasulullah SAW kenapa beliau melakukan hal tersebut? Kenapa beliau tidak hanya memperbaiki akhlak saja sampai akhir hayatnya/masa kenabiannya? Kenapa tidak terus membina ibadah maghdah saja dan tidak usah mengurusi masalah-masalah lainnya seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan seluruh aspek kehidupan umatnya saat itu? Namun Rasulullah saw telah menentukan bahwa aspek politik adalah bagian yg teramat penting akan keselamatan umatnya. Dan inilah yang harus disadari oleh umat islam saat ini ditengah banyak paham-paham/isme-isme yang dihembuskan oleh kaum orientalis barat agar umat islam lemah dan mudah untuk dijajah.
“anda lihat Rasul saw berkuasa di madinah, namun pemimpin madinah tetap Abdullah bin Ubay bin salul, (pemimpin munafik dan musuh islam), mengapa Rasul saw tak merebut kekuasaan darinya?, Rasul saw membiarkan Ibn Ubay tetap memimpin madinah, dan Abu sofyan (sblm msk islamnya) tetap memimpin Makkah, Rasul saw tak pernah merebut kekuasaan, dan memang tidak cinta jabatan.(Kata-kata ini sindiran untuk Hizbut Tahrir)” Cita-cita utama Hizbut Tahrir sebagaimana disebut dalam Kitab Hizbut Tahrir adalah sebagai berikut:Tujuan Hizbut Tahrir adalahmelangsungkan kembali kehidupan Islam, mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Tujuan ini bermakna mengembalikan kaum Muslim ke kehidupan islami di Darul Islam dan masyarakat Islam. Di dalamnya seluruh urusan kehidupan masyarakat berjalan sesuai dengan hukum-hukum Islam dan sudut pandang masyarakat adalah halal dan haram di bawah naungan Daulah Islamiyah, yakni Daulah Khilafah, yang di dalamnya kaum Muslim mengangkat seorang khalifah yang dibaiat atas dasar pendengaran dan ketaatan, untuk berhukum dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, dan untuk mengemban Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad (Hizb at-Tahrir, hlm. 6). Benar, kekuasaan dibutuhkan untuk bisa melanjutkan kehidupan Islam, namun itu bukanlah tujuan. Kekuasaan hanyalah thariqah (metode) untuk melanjutkan kehidupan Islam dengan menerapkan syariah Islam secara menyeluruh.
“Kesimpulannya adalah Rasulullah saw dan kesemua para Imam dan Muhaddits ahlussunnah waljamaah tidak satupun menyerukan pemberontakan dan kudeta (Kata-kata ini dialamatkan kepada Hizbut Tahrir), selama pemimpin mereka muslim maka jika diperintah maksiat mereka tidak perlu taat, bila diperintah selain dosa maka mereka taati.”Adakah kalian pernah melihat atau hanya mendengar dan membaca dari tulisan-tulisan secara mutawatir kalau Hizbut Tahrir pernah melakukan suatu pemberontakan kepada pemerintah? Sejauh ini saya membaca kitab-kitab Hizbut Tahrir tidak pernah sekalipun isinya yg menyatakan, untuk menerapkan sistem khilafah dengan cara-cara pemberontakan seperti halnya kudeta. Karena memang kudeta diharamkan oleh agama. Sekalipun para anggotanya banyak yang telah dianiaya, dizalimi dan dibunuh di dalam penjara-penjara para penguasa despot, Hizbut Tahrir tetap hanya menjalankan aktivitas intelektual dan politik; tanpa sedikitpun menggunakan cara-cara kekerasan, apalagi anarkis. Semua itu dilakukan bukan karena tidak berani atau tidak mampu, tetapi semata-mta karena Hizbut Tahrir berpegang teguh pada garis perjuangan Nabi saw. dan tidak ingin menyimpang sedikitpun, meski hanya seutas rambut.
Perlu kalian ketahui, bahwa hukum asal amar makruf nahi mungkar harus dilakukan secara terang-terangan, dan tidak boleh disembunyikan. Ini adalah pendapat mu’tabar dan perilaku generasi salafus sholeh. Hizbut Tahrir menasihati penguasa dan mengkritik kebijakan mereka secara terbuka justru karena mereka tidak mau tunduk dan patuh pada hukum Allah. Umumnya, mereka adalah para penguasa boneka dan kaki tangan negara penjajah, pengkhianat Allah dan Rasul-Nya, serta seluruh kaum Muslim.
OK, Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan kepada kalian dalam Catatan Akbar kali ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang menyinggung baik dikatakan dengan sengaja ataupun tidak sengaja.Pahamilah soal khilafah islamiyyah dg benar. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, karena isti’jal itu berasal dari syaithon.” Alangkah bijaknya Habib Mundzir dkk, Apabila mau mempelajari kitab-kitab Hizbut Tahrir mengenai khilafah disini, jangan hanya mengetahui khilafah dari satu sumber saja, sehingga hal tersebut bisa menjauhkan diri anda dari taklid buta. Karena itu adalah salah satu bentuk dari ashobiyah. Atas perhatiannya saya ucapkan jazakumullah khoiron katsiron. (duniawebra-inspirasiku/voa-khilafah.co.cc)
1 komentar:
Mundzir keringetan dinasihati Habib Rizieq : http://www.youtube.com/watch?v=hzJfOT6nBnI
kalo dinasihati hb. Rizieq langsung keringetan die... tapi kalo diluar, banyak menyalahkan Ulama yg berjuang