AMERIKA SERIKAT (voa-khilafah.co.cc) - Di banyak negara yang penduduknya mayoritas Muslim, pemerintah biasanya berperan besar dalam mengumpulkan dan menyalurkan zakat. Di Amerika, tidak demikian halnya. Walaupun begitu. prinsip pemberiannya tetap sama, yaitu mendahulukan kerabat yang miskin, baru kemudian orang-orang miskin lain di sekitar kita.
Zakat Foundation of America, organisasi amal internasional yang berkantor pusat di Chicago, kerap menjadi acuan bagi Muslim Amerika dalam menghitung zakat. Selain membantu menyalurkan zakat, organisasi itu juga membantu Muslim Amerika menghitung zakat secara cepat dengan meluncurkan “Zakat Calculator," sejenis program piranti lunak penghitungan pajak. Dengan memasukkan semua aset yang dimiliki, seperti uang pengembalian pajak, inventaris bisnis, tabungan, dan deposito, ke dalam sistem itu, Kalkulator Zakat memberi penghitungan otomatis.
Menurut Khalil Demir, direktur organisasi itu, program Kalkulator Zakat sangat membantu orang yang tidak yakin aset apa saja yang termasuk dalam penghitungan zakat, khususnya karena banyak Muslim Amerika ikut dalam program-program finansial Amerika, seperti tabungan pensiun dan lain-lainnya.
Dengan piranti lunak itulah Syed Ismail, ilmuwan peneliti NASA di Hampton, Virginia, menghitung zakat berdasarkan aset yang dimilikinya dan perhiasan isterinya. Ia kemudian mengirim uang zakat kepada kerabatnya yang miskin di India, dan sebagian lainnya kepada beberapa organisasi amal Amerika, termasuk Badan Amal Muslim di Norfolk, Virginia, yang menyalurkan bantuan bagi kelompok miskin di wilayah itu.
..program Kalkulator Zakat sangat membantu orang yang tidak yakin aset apa saja yang termasuk dalam penghitungan zakat, khususnya karena banyak Muslim Amerika ikut dalam program-program finansial Amerika, seperti tabungan pensiun dan lain-lainnya..
Irfan Rydhan, seorang arsitek lulusan UC Berkely yang tinggal di San Fransisco, juga melakukan penghitungan zakat dengan cara itu. Seperti halnya Ismail, ia memberi sebagian uang zakat kepada orang-orang Muslim di kotanya yang diketahuinya secara pribadi membutuhkan bantuan keuangan. Sisanya dikirim ke beberapa badan amal di wilayah tempat tinggalnya dan badan amal internasional.
Cara membayar zakat yang dilakukan Ismail dan Rydhan umum dilakukan Muslim Amerika. Raza Farrukh dari Islamic Circle of North America mengatakan, “Dalam bulan Ramadan, masyarakat Muslim sangat aktif. Kami bisa menghubungi banyak orang untuk mendapatkan sumbangan bagi kaum duafa.”
Hasilnya, ratusan orang tua murid di Yonkers, New York, berbesar hati atas bantuan Islamic Circle of North America yang telah menyediakan berbagai alat keperluan sekolah yang kebanyakan tidak mampu mereka beli. Peggy Kirkpatrick, Direktur Eksekutif Central Missouri Food Bank, juga merasa bersyukur atas kedermawanan Islamic Center of Central Missouri yang tidak putusnya ditunjukkan sejak bertahun-tahun. Sementara, warga Indian Sioux di reservasi Crow Creek, South Dakota, setiap Ramadan menanti kedatangan rombongan sukarelawan Islamic Relief USA yang membawa sumbangan makanan dan pakaian.
Jadi bisa dibilang, dampak positif amal selama Ramadan terhadap masyarakat kelas bawah Amerika cukup besar, khususnya dalam beberapa tahun terakhir sejak mulai lesunya perekonomian di Amerika. Apalagi jika suatu hari Khilafah Islam benar-benar berdiri kembali maka pengelolaan zakat akan kembali dilakukan oleh Baitul Mal negara yang mendelegasikan para amil zakat yang profesional untuk menagih zakat kepada para wajib zakat untuk disalurkan pada para mustahik yaitu 8 ashnaf. Hidup sejahtera di bawah naungan Khilafah. (voa-islam/voa-khilafah.co.cc)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)