Voa-Khilafah.co.cc - Bulan Ramadhan merupakan bulan perjuangan. Para pemuda Hizbut Tahrir di Bangladesh telah mengikuti jejak sahabat Hamzah untuk berbicara di hadapan penguasa dzalim. Mereka tetap turun ke jalan-jalan untuk menggelar rapat umum dan masirah menyerukan penegakkan al-Quran, Sabtu, 13/08/2011. Para pemuda Hizbut Tahrir itu dengan gagah berani menyerukan sistem Khilafah serta melawan rezim korup Bangladesh.
Sebagaimana telah diumumkan sebelumnya, Hizbut Tahrir memimpin masirah (aksi damai) bersama kaum Muslim Bangladesh di pusat ibu kota Dhaka. Sejak 27 Juli 2011, ketika Hizbut Tahrir Bangladesh mengumumkan Rapat Umum dan Masirah, pemerintah mengeluarkan ancaman bahwa kaum Muslim tidak dibolehkan pergi untuk mengikuti program tersebut.
Partai mengabaikan ancaman pemerintah dan mengeluarkan pernyataan tegas bahwa umat Islam di negeri tersebut akan berbaris dengan Hizbut Tahrir. Para anggota hizb bekerja tanpa lelah dalam memobilisasi umat, semata-mata untuk mencari keridhoan Allah Swt.
"Dan hari ini kegiatan itu berlangsung. Umat mengabaikan ancaman pemerintah. Mereka berjalan dalam kelompok besar, dari berbagai rute, tanpa rasa takut dan mencapai persimpangan Polton berdekatan dengan Muktangon," kata Hizbut Tahrir dalam sebuah pernyataan.
Mereka mengangkat tinggi bendera Syahadah dan di meninggikan suara mereka menyampaikan pesan sederhana kepada Sheikh Hasina, kaum Muslim di negeri ini dengan tegas dalam perjuangan mereka untuk menghapus pemerintah dan menetapkan sistem pemerintahan al-Quran, negara Khilafah.
Mereka menuntut penangkapan dan hukuman kaum Musyrik yang telah membuat komentar penghinaan atas Nabi Saw. Mereka telah membuat jelas bahwa kebijakan konsolidasi pemerintah kriminal Hasina dengan AS, dominasi India atas tentara Muslim Bangladesh dan menyerahkan kedaulatan negara, tanah dan sumber daya kepada kaum imperialis tidak akan pergi tanpa perlawanan kuat dan ditentukan oleh rakyat.
"Kaum Muslim siap menghadapi kebrutalan setiap dan semua pasukan pemerintah, apakah tongkat, water canon dan penangkapan. Dan mereka melakukannya. Pemerintah melepaskan semua pasukannya, berpakaian polos, hijau dan hitam tetapi kaum Muslim berani berdiri di posisi mereka, mengikuti jejak nenek moyang mereka, Hamzah bin Abdul Muthalib, Umar bin Khaththab, Hussein bin Ali (ra).
Pemerintah telah melakukan 15-20 penangkapan, tetapi mereka tidak mencapai apa. Mereka mereka tidak mengambil pelajaran dari kaum Muslim di Al-Quds al-Syarif, Bilad al-Syam, dan al-Maghribi? Apakah Yahudi, Firaun, dan penguasa despotik di negeri ini mencapai sesuatu dengan penangkapan, penyiksaan dan pembunuhan anak-anak, anak perempuan, tua dan muda dari umat mulia Muhammad Saw?
Jet menderu di langit dan tank-tank di jalan-jalan tapi kaum Muslim tidak terpengaruh. Kaum Muslim Bangladesh berbagi darah yang sama dan tekad mereka telah diperkuat hari ini, tanggal 13 Agustus 2011. Penangkapan dan kebrutalan pemerintah Hasina tidak akan berhasil menghentikan kaum Muslim dari berjuang, bahkan oleh satu titik pun.
Hizbut Tahrir menyerukan kepara ahlul quwwah di Bangladesh untuk mengambil inspirasi dari kaum Muslim, para pemimpin, anggota dan aktivis Hizb.
"Wahai tentara Muslim! Berapa lama lagi Anda akan tetap di barak-barak Anda? Apakah Anda hanya duduk, memoles sepatu dan membersihkan barel senjata Anda? Berikan nushrah (pertolongan) untuk Hizbut Tahrir dan percepat untuk menghapus Hasina, pembunuh perwira tentara, agen kafir-musyrik imperialis, dan pengkhianat Islam dan mukmin. Ambil di sisi Allah Swt., Rasul-Nya Saw., dan kaum beriman."
Pesan Khilafah sampai ke Seluruh Dunia
Para pemuda aktivis Hizbut Tahrir bersama umat dengan gagah berani membawa panji-panji ar-Royah, panji Rasulullah Saw., beserta spanduk yang menuntut penegakkan sistem pemerintahan al-Quran, Khilafah Islamiyyah. Namun mereka dihadang oleh tindakan brutal dan keji dari para aparat yang setia dengan rezim.
Alih-alih menjawab seruan, para polisi setia rezim itu seperti robot yang telah diperintah tuannya, malah memukuli para pemuda hingga berdarah-darah, mengejar para aktivis pejuang Khilafah serta sebagian diantaranya ditangkap.
Hampir kebanyakan media televisi berbahasa Bangladesh memberitakan tentang keberanian para pemuda Hizbut Tahrir ini serta sikap brutal kepolisian yang menghadapi para penyeru Khilafah dengan pukulan dan pukulan. Sehingga keberanian para pemuda Hizbut Tahrir itu semestinya menjadi dorongan kuat bagi kaum Muslim di seluruh penjuru dunia untuk bersegera menolong agama Allah ini.
Pesan Khilafah pun sampai ke seluruh kaum Muslim di Bangladesh atau di negeri-negeri lainnya. Seorang pemuda Hizbut Tahrir yang ditangkap di balik kurungannya, disoroti oleh beberapa media televisi. Pemuda tersebut dengan tegas mengatakan Khilafah untuk Bangladesh, serta membongkar kejahatan penguasa setempat.
Kebrutalan rezim Bangladesh terbaru ini hanya semakin menunjukkan kegagalan sistem demokrasi sekuler yang tak mampu menghadapi debat intelektual para penyeru dakwah.
Pukulan demi pukulan, tongkat-tongkat dari tangan-tangan pembela demokrasi berulang kali menimpa tubuh para pengemban dakwah mukhlish yang menyerahkan seluruh hidupnya untuk Islam.
Semestinya ini dapat membuka mata dan pikiran umat bahwa para penguasa mereka telah menggunakan tangan kekuasaannya untuk memukuli para penyeru syariah dan khilafah dibandingkan digunakan untuk melawan para penjajah Amerika.
Bila di Bangladesh, pada bulan yang dimuliakan di mana Al-Quran di turunkan ini, para pemuda Hizbut Tahrir gagah berani menyampaikan kebenaran di hadapan penguasa, seperti halnya Hamzah bin Abdul Muthalib, sungguh sangat memalukan bila kaum Muslim di negeri lainnya diam terhadap urusan umat ini, bahkan malah membanggakan Amerika penjajah.
Sudah saatnya, umat bersatu padu, termasuk para tentara Muslim untuk bersegera menolong Allah dan Rasul-Nya, serta Islam ini hingga Khilafah yang dijanjikan kembali berdiri. Institusi inilah yang akan mengadili para penguasa despotik yang keji tersebut. Insya Allah, semakin dekat. [m/htb/syabab/Voa-Khilafah.co.cc]