Konferensi tersebut akan digelar di Dewan Bekawali, Puri Pujangga, Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Bagi, Selangor. Kegiatan tersebut merupakan aktivitas di bulan Rajab yang diselenggarakan secara global oleh Hizbut Tahrir.
Menjelang konferensi, para pemuda pejuang Khilafah di Malaysia tidak kalah gigihnya untuk menyadarkan masyarakat muslim tentang kewajiban penegakkan syariah dan Khilafah ini.
Mereka mengadakan konvoi di berbagai daerah untuk menyerukan serta mengingatkan kaum Muslim akan pentinganya institusi penerap syariah tersebut.
Aksi para pemuda pejuang Khilafah itu digelar di Masjid India, Jalan Chow Kit, Bukit Bintang dan beberapa daerah lainnya. Mereka juga mengajak umat Islam Malaysia untuk bersama-sama mengikuti Konfernsi Khilafah.
Aksi juga digelar di pasar Danau Kota, barisan pemuda pejuang Khilafah dengan penuh keberanian mengajak masyarakat untuk bersama berjuang menerapkan syariah. Mereka juga membentang bendera Rasulullah Saw. yang bertuliskan kalimah tauhid.
Menurut sebuah sumber, "Alhamdulillah masyarakat ramai merespon dengan baik sekalipun terdapat segelintir golongan yang tidak senang dan meminta agar seruan tersebut dihentikan".
Halangan tersebut bukanlah hal yang bari bagi para pengemban dakwah, karena hal serupa pernah terjadi atas Nabi Muhammad Saw ketika beliau berdakwah di sebuah pasar.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Rabi'ah bin Ibad yang berasal dari Bani Ad-Dail, yang dahulunya seorang Jahiliyah lalu masuk Islam, dia berkata:
"Aku pernah melihat Rasulullah Saw., semasa Jahilyah di pasar Dzul Majaz, bersabda, 'Wahai manusia, ucapkanlah Laa ilaaha illallah, niscaya kalian akan beruntung'. Sementara pada saat yang sama orang-orang berkerumun di sekeliling baginda. Di antara mereka ada seseorang yang buruk mukanya dan rambutnya dijalin satu, berkata, 'Dia adalah orang yang murtad dan pendusta!' Orang itu selalu mengikuti beliau Saw ke mana saja beliau pergi. Aku bertanya kepada orang-orang tentang siapakah gerangan orang itu. Mereka menjawab, 'Dia adalah paman beliau, Abu Lahab'." (Kitab Hayatus Sahabah). [m/htm/mykhilafah/syabab.com]
Menjelang konferensi, para pemuda pejuang Khilafah di Malaysia tidak kalah gigihnya untuk menyadarkan masyarakat muslim tentang kewajiban penegakkan syariah dan Khilafah ini.
Mereka mengadakan konvoi di berbagai daerah untuk menyerukan serta mengingatkan kaum Muslim akan pentinganya institusi penerap syariah tersebut.
Aksi para pemuda pejuang Khilafah itu digelar di Masjid India, Jalan Chow Kit, Bukit Bintang dan beberapa daerah lainnya. Mereka juga mengajak umat Islam Malaysia untuk bersama-sama mengikuti Konfernsi Khilafah.
Aksi juga digelar di pasar Danau Kota, barisan pemuda pejuang Khilafah dengan penuh keberanian mengajak masyarakat untuk bersama berjuang menerapkan syariah. Mereka juga membentang bendera Rasulullah Saw. yang bertuliskan kalimah tauhid.
Menurut sebuah sumber, "Alhamdulillah masyarakat ramai merespon dengan baik sekalipun terdapat segelintir golongan yang tidak senang dan meminta agar seruan tersebut dihentikan".
Halangan tersebut bukanlah hal yang bari bagi para pengemban dakwah, karena hal serupa pernah terjadi atas Nabi Muhammad Saw ketika beliau berdakwah di sebuah pasar.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Rabi'ah bin Ibad yang berasal dari Bani Ad-Dail, yang dahulunya seorang Jahiliyah lalu masuk Islam, dia berkata:
"Aku pernah melihat Rasulullah Saw., semasa Jahilyah di pasar Dzul Majaz, bersabda, 'Wahai manusia, ucapkanlah Laa ilaaha illallah, niscaya kalian akan beruntung'. Sementara pada saat yang sama orang-orang berkerumun di sekeliling baginda. Di antara mereka ada seseorang yang buruk mukanya dan rambutnya dijalin satu, berkata, 'Dia adalah orang yang murtad dan pendusta!' Orang itu selalu mengikuti beliau Saw ke mana saja beliau pergi. Aku bertanya kepada orang-orang tentang siapakah gerangan orang itu. Mereka menjawab, 'Dia adalah paman beliau, Abu Lahab'." (Kitab Hayatus Sahabah). [m/htm/mykhilafah/syabab.com]