Voa-Khilafah.co.cc - Para imam dan tokoh Muslim Libya menginginkan agar negara menerapkan konstitusi yang berasaskan hukum syariah, dan mendesak pemerintah transisi melucuti senjata para pemberontak yang dipakai untuk menggulingkan rezim Qadhafi.
Sebanyak 250 pemimpin Muslim bertemu di Tripoli pada hari Senin (28/11/2011), dalam sebuah konferensi yang digelar oleh Kementerian Urusan Islam. Mereka mencari mufakat terkait berbagai masalah yang dihadapi negara itu.
Bulan lalu, saat mengumumkan pembebasan Libya dari rezim Muammar Qadhafi, Ketua Dewan Transisi Nasional Mustafa Abdul Jalil mengatakan bahwa hukum syariah akan menjadi sumber utama peraturan-perundangan di Libya yang baru.
Namun, ia menenkankan penerapan Islam moderat. Sementara pemimpin pemberontak lainnya mengatakan bahwa masalah itu masih belum diputuskan.
Dalam pertemuan hari Senin itu, para pemimpin Muslim juga mendesak pemerintah sementara mengatasi ketegangan yang terjadi antar suku dan melucuti persenjataan para pemberontak Libya yang dipakai untuk mendepak Qadhafi.* (gm/voa-khilafah.co.cc)