JAKARTA-Publik mengaku kecewa berat karena nikah mewah Ibas SBY dan Aliya Hatta jadi bukti bahwa SBY-Hatta sudah tidak peka, sudah putus urat malunya, jadi teladan buruk dan busuk bagi bangsa kita karena perkawinan mewah anaknya di tengah kemiskinan rakyat yang tak berdaya.
Sorotan pun terus mengalir. Terutama soal biaya pernikahan yang dikabarkan menghabiskan Rp 12 miliar-- LSM Bendera-- bahkan menurut versi Tabloid Cek n Ricek menghitung dana yang dibutuhkan Rp 40 miliar.
''SBY Hatta tak peka, dan publik melihat semua itu dengan kecewa, kelu, nggrundel, marah, geram, muak, jijik dan semua perasaan bercampur baur. Ini perkawinan mewah yang amat menyakitkan rakyat karena banyak orang miskin dan tak beruntung, nelangsa. Lha kok tega-teganya SBY-Hatta Rajasa bermewah ria?'' kata Moh Shofan,
Sementara periset Yayasan Indonesia Baru Mohamad Muntasir mengingatkan SBY-Hatta dilihat rakyat sudah munafik, putus urat malunya dan bermuka tebal karena sudah tak perduli perasaan dan nurani rakyatnya sendiri, SBY-Hatta sungguh aristokrat, mewah, tipe feodal Sriwijaya dan Majapahit yang kesiangan. ''Busuk, tanpa urat malu, membuat rakyat jijik dan muak serta cemburu, kesal, frustasi dan menyesal memilih kedua elite penguasa bermental busuk itu,'' kata Muntasir.
Rakyat menilai, menjijikkan dan memuakkan bahwa di tengah kemiskinan rakyat yang berebut kerja, berebut kereta, bus dan angkutan umum lainnya, ada perkawinan mewah milyaran rupiah Kamis (24/11/2011) antara anak bungsu presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) resmi menjadi suami Siti Rubi Aliya Rajasa (Aliya), anak perempuan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa. Tidak hanya acara akad nikah yang ditaksir menghabiskan dana tinggi, kedua pasangan ini juga menggelar pesta pernikahan tiga hari berturut-turut, dari tanggal 24 sampai tanggal 26 dengan biaya miliaran rupiah.
''Meminjam bahasa cendekiawan Muslim, Cak Nur, inilah perkawinan yang bisa dikatakan sangat mewah sekaligus paling busuk dan batil di tengah kemelaratan rakyat Indonesia yang menderita dan tak bisa meminta tolong atau bersuara. SBY dan Hatta lupa diri karena harta dan kuasa, sangat busuk, keji dan bermuka janus, bertabiat orang fasik,'' kata peneliti Islam dan masyarakat Muhamad Muntasir, yang juga alumnus Fisipol UGM dan aktivis LSM. Nikah mewah anak SBY dan Hatta milyaran rupiah itu jelas membuktikan busuknya etika moral dan politik kedua penguasa itu, dengan senyum hampa dan dibuat-buat, kebusukan itu diumbar kemana mana lewat media dan layar kaca. '' Inilah cara busuk, dan keji penguasa yang gemar pesta mewah di tengah rakyat miskin dan menderita, di tengah kegagalan SBY-Boediono membangun negara sejahtera,'' kata Umar Hamdani, Direktur LSIK Jakarta dan seorang pengamat politik serta mantan aktivis HMI.
Para pengamat di atas semua prihatin dan ngilu karena kritik mereka tak didengar elite istana dan tak ada perhatian istana atau Cikeas. Rakyat makin frustasi dan muak saja. [rima/gm/voa-khilafah.co.cc]
