Voa-Khilafah.co.cc - Meningkatnya dakwah Syariah dan Khilafah di negeri Rusia membuat Presiden Rusia meradang. Seperti di negeri-negeri lainnya, mereka akhirnya telah kehilangan akal cerdasnya sehingga mereka tak punya rasa malu untuk terus menyebarkan label busuk terhadap para pengemban dakwah dan ajaran Islam kaaffah dengan label ekstrimisme dan radikal.
Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan bahwa Rusia akan melanjutkan perjuangan tanpa kompromi melawan ekstrimisme agama. Presiden mengatakan hal itu di Ufa, pada hari Sabtu, 19 November 2011. Ia juga meminta ulama Muslim negara untuk secara aktif membantu dalam pengelolaan negara.
Medvedev percaya bahwa menghadapi radikalisme dan ekstrimisme hanya bisa dengan ulama yang berkhutbah dalam semangat Islam tradisional di Rusia. "Secara ideologis, ulama dari kalangan Islam tradisional mampu untuk memerangi radikalisme dan ekstrimisme," ujar Medvedev.
"Itu merupakan ketidaktahuan dasar-dasar budaya agama yang membuat anak muda rentan terhadap manifestasi radikal, gerakan ekstrimis," kata Presiden Rusia, menekankan bahwa "setiap kebodohan berbahaya dan agama dua kali lipat berbahaya".
Pada saat yang sama, Medvedev mengatakan bahwa sekarang adalah "dan hasilnya, kompleksitas yang besar". Menurut dia, para penjahat terus aktif menggunakan tindakan ilegal merela membawa slogan-slogan religius.
"Kita melihat ini pada peristiwa di Kaukasus Utara, di mana selama dua bulan terkahir, membunuh beberapa pemimpin agama berpengaruh menentang penyebaran ideologi ekstrimis. Mereka mati untuk umatnya dan karena iman mereka," kata Presiden.
Untuk memuluskan rencana jahatnya tersebut, Dmitry Medvedev menyatakan akan mengalokasikan dana sebesar 300 juta dolar untuk membiayai pelatihan di bidang sejarah dan budaya Islam yang akan berlangsung selama kurun waktu tiga tahun.
Ini hampir seragam, beberapa program palsu tentang Islam digulirkan untuk membengkokkan ajaran Islam agar sesuai dengan keinginan para penguasa. Program deradikalisasi, seperti di Rusia ataupun di negeri Muslim terbesar dunia hari ini, tidak lebih dari program penyesatan ajaran Islam.
Ya, itulah selalu saja sangat memungkinkan untuk memberikan label putih dengan warna hitam, terutama jika Anda berada di tangan kekuasaan tertinggi dan semua media di bawah kontrol mereka. Bahkan sekaliputn tidak mengarah pada bukti apa pun. Ini merupakan ketidakadilan.
Bagaimana pun juga, para pemuda Muslim di Rusia sangat aktif berdakwah, termasuk seruan terhadap Syariah dan Khilafah. Salah satu gerakan yang sangat aktif menyebarkan Islam adalah Hizbut Tahrir yang baru-baru ini dikabarkan gencar memberikan pendidikan Islam, baik ruhiyah maupun siyasiyah di tengah-tengah masyarakat.
Partai Politik Islam yang bertujuan untuk melanjutkan kehidupan Islam melalui metode penegakkan Khilafah yang dibangun tanpa kekerasan ini secara terbuka menggelar diskusi-diskusi serta pertemuan-pertemuan publik. Namun, rezim diktator berupaya menutupi realitas tersebut dan menggiringnya dengan label-label yang dipaksakan.
Nabi tercinta kita, Muhammad Saw., juga disebut bodoh, gila dan penyihir. Bahkan para tokoh penguasa waktu itu menuangkan lumpur serta mengirimnkan dia bebatuan agar Nabi diam berdakwah. Demikian juga yang terjadi di Rusia. Pada akhirnya, penguasa setempat tanpa rasa malu menangkapi dan menjebloskan para pengemban dakwah yang mukhlish ke jeruji penjara.
Allah Swt telah memerintahkan kaum Muslim untuk menyeru manusia dengan bukti dan argumen-argumen yang jelas. Namun, penguasa saat ini, berusa berbicara tentang Islam tanpa mengutip bukti, menegaskan kebohongan mereka.
"Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar"." (TQS. Al-Baqarah [2]: 111). [m/f/qv/hr/syabab.com]