JAKARTA (voa-khilafah.co.cc) - Hizbut Tahrir Indonesia menengarai adanya agenda tersembunyi yang dibawa Obama dalam KTT ASEAN ke-19 di Bali pada pertengahan November mendatang. “Amerika kok ingin hadir? Apa hidden agenda dari kehadirannya di KTT tersebut?” tanya Ketua Bidang Kepemudaan DPP HTI Agung Wisnu Wardana retorik, saat aksi Tolak Obama Tolak Kapitalisme, Tegakkan Syariah dan Khilafah, Rabu (2/11) siang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Di hadapan sekitar 50 aktivis HTI yang membagikan selebaran penolakan kedatangan Obama kepada pengguna jalan, Agung menyatakan bahwa Kedatangan Obama tersebut hanyalah untuk mengokohkan perampokan dan imperialisme Amerika di Asia Tenggara.
Menurutnya, Amerika memiliki agenda terselubung untuk mendesak negara-negara ASEAN + (ASEAN plus India, Jepang, Korea Selatan dan Australia) untuk bersatu melawan kekuatan Cina dalam persoalan laut Cina Selatan. “Pada akhirnya Amerika akan mencengkeram lebih kuat penguasaan minyak dan gas serta memperkokoh militernya di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Tolak Cina Juga
Agung menjelaskan, konflik yang terjadi di kawasan Laut Cina Selatan merupakan perang perpanjangan tangan (proxy war) antara Amerika dan Cina. Karena takut hegemoninya digeser Cina, pemerintah Amerika serius melakukan pendekatan kepada negara-negara ASEAN. Berkali-kali Amerika meminta agar konflik di kawasan Laut Cina Selatan yang kaya akan minyak itu diselesaikan secara diplomatik.
“Dengan begitu, Amerika akan mendapatkan dukungan agar pengaruh Cina di kawasan tersebut dapat dibendung atau dikurangi,” pekik Agung.
Agung menyebutkan juga bahwa kedatangan Obama itu untuk mengokohkan penjajahannya di Indonesia yang mulai terusik dengan kehadiran Cina. Di bidang minyak dan gas bumi misalnya, saat ini hegemoni perusahaan multinasional Amerika dan Inggris seperti Shell, British Petroleum, Gulf, Texaco, Exxon Mobile dan Cevron mendapat pesaing dari Cina yakni PetroChina, CNIIC dan Sinopee.
Begitu juga di bidang militer. “Meski Amerika terus menjalin hubungan dekat dengan Indonesia di bidang militer, akan tetapi Cina juga intens mendekati pemerintah untuk penyediaan industri senjata di Indonesia,” ungkap Agung.
Agung pun menegaskan, penolakan atas hegemoni kapitalisme Amerika ini bukan berarti mendukung hegemoni kapitalisme Cina. “Hegemoni Cina harus kita tolak juga!” pekik Agung. Menurutnya, Amerika dan Cina dapat menyedot sumber daya alam di negeri-negeri kaum Muslim lantaran diterapkannya ideologi kapitalisme.
Oleh karena itu Hizbut Tahrir menyerukan agar mengganti ideologi jebakan penjajah itu dengan ideologi Islam yang mengharamkan sumber daya alam dikuasai oleh swasta apalagi asing. Negara wajib mengelolanya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. “Hal itu hanya bisa terjadi bila syariah Islam diterapkan dalam bingkai khilafah!” tegasnya.
Aksi di Bundaran HI ini merupakan hari pertama dari kampanyeTolak Obama Tolak Kapitalisme, Tegakkan Syariah dan Khilafah yang diagendakan berlangsung selama bulan November di berbagai daerah di Indonesia.
Agenda terkait kampanye tersebut di antaranya adalah Temu Tokoh Nasional Tolak Obama Pemimpin Negara Penjajah (Kamis, 10 November 2011 pukul 13.00-15.30 WIB di Wisma Antara, Jakarta) yang akan dihadiri beberapa narasumber diantaranya Sidarto Danusubroto dari DPR RI FPDIP, KH.Kholil Ridwan, Ichsanudin Noorsy, Hendri Saparini, dan Tyasno Sudarto (Mantan KSAD); Aksi 15.000 Massa Tolak Obama Tolak Kapitalisme, Tegakkan Syariah dan Khilafah (Longmarch dari Istana Presiden ke Kedubes AS); Kajian, workshop dan diskusi publik di berbagai kampus, sekolah, pesantren dan lainnya di berbagai daerah di Indonesia. [Abu Fadhilah/voa-islam/voa-khilafah.co.cc]