Voa-Khilafah.co.cc - Menurut Felix Siauw, aktifis Hizbut Tahrir Indonesia, Indonesia adalah bangsa yang aneh lantaran medali emas yang kecil dan sedikit dalam SEA Games diperebutkan sedangkan gunung emas di Timika dibiarkan begitu saja diambil Amerika.
“Mengapa kita senang memperebutkan emas yang kecil dan sedikit dalam SEA Games tetapi emas di Timika yang berjuta-juta kali lebih banyak dibiarkan dirampok Freeport Amerika?” tanyanya retorik, saat orasi dalam aksi Gerakan Tolak Obama, Rabu (16/11) siang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Dalam aksi itu pula nampak para aktivis Hizbut Tahrir Indonesia mengenakan kardus bertuliskan sumber daya alam Indonesia yang dirampok perusahaan-perusahaan Amerika. Di antaranya berbunyi:
Gunung Emas Papua (200 ton emas perhari). 198 Trilyun selama 5 tahun. Freeport, USA.
Sekongkang, Sumbawa Barat. (221-259 ons emas. Newmont, USA.
Blok Sanga-Sanga (lebih dari 300 ribu barel perhari). Virginia, USA.
Blok Siak (lebih dari 300 ribu barel perhari). Chevron, USA.
Blok Lho Sukon (lebih dari 300 ribu barel perhari) Exxon Mobil, USA.
Blok Kalimantan Timur. (lebih dari 300 ribu barel perhari). Chevron, USA.
Blok South Natuna Sea (lebih dari 300 ribu barel perhari). Conoco-Phillips, USA.
Blok Arun Aceh. (lebih dari setara 300 ribu barel perhari). PT Arun LNG, USA.
Blok Cepu (200 ribu barel perhari). Rp 43,2 trilyun setahun. Exxon Mobil, USA.
Aksi ini merupakan rangkaian kampanye Gerakan Tolak Obama Tolak Kapitalisme dan Imperialisme, Tegakkan Syariah dan Khilafah selama sebulan yang berlangsung sejak 2 November lalu. Di hari yang sama aksi Tolak Obama dilakukan pula di Pelabuhan Gilimanuk Banyuwangi.
“Selain di sini, saat ini kita pun sedang melakukan aksi serupa di Pelabuhan Gilimanuk, mengingatkan kaum Muslim yang mau ke Bali untuk menolak Obama, karena kedatangan Obama ke Bali sebenarnya untuk memperkokoh penjajahannya di negeri kita,” ujar Ketua DPP HTI Irwan Saefulloh kepada mediaumat.com, di sela-sela aksi. [hti/voa-khilafah.co.cc] joko prasetyo